Selamat pagi, Apakah benar ini contact person dari TBM lentera pustaka?
Saya
XXXXX, ingin menyumbangkan buku bacaan umum, apakah masih bisa?
Begitulah bunyi
WA dari seseorang. Intinya, beliau mau menyumbang buku ke TBM Lentera Pustaka. Tentu
saja, saya tidak mengenalnya. Bila ada seperti ini dan seringkali, saya tidak
pernah mau bertanya, “dari mana tahu nomor saya?”. Karena tabu buat saya
bertanya hal itu.
Rezekinya
taman bacaan ya sumbangan buku dari donatur. Rezekinya orang baik ya punya uang
yang berkah dan terhindar dari utang atau keburukan lainnya. Maka tegas sudah,
bahwa kegiatan taman bacaan yang dikelola dengan penuh komitmen dan konsisten
pada akhirnya akan menjadikan “pintu rezeki” terbuka lebar. Sebuah konsistensi
di taman bacaan pun mampu mengundang rezeki datang dengan leluasa, bahkan tiba-tiba
tanpa disangka.
Jadi yakinlah, bila kegiatan di taman bacaan baik dan positif maka akan “berbuah”
rezeki yang baik pula. Namun sebaliknya, siapapun yang menebar keburukan dan
kejahatan pasti akan berbuah kejahatan pula. Siapa yang menebar pasti akan
menuainya. Apapun itu.
Seperti manusia, taman bacaan pun punya rezeki sendiri. Asal dikelola
dengan baik dan konsisten. Insya Allah, donasi buku dan orang-orang baik akan
datang dengan sendirinya. Dan yakinlah, rezeki memang tidak akan pernah
tertuakr. Apapun bentuknya, rezeki itu tidak akan pernah salah sasaran. Taman bacaan
pun pasti punya rezeki sendiri. Masalahnya sederhana, mau atau tidak dikelola
dengan baik dan penuh konsistensi?
Tentu, sudah banyak kisah. Ada orang yang “memaksa diri” untuk mencari
rezeki. Bahkan ada yang memakai cara yang tidak benar; mengambil yang bukan
miliknya. Pasti rezekinya seret lagi tidak berkah. Dan sebaliknya, asal niat
sudah baik ikhtiar baik dan doa baik. Maka tidak satu pun orang yang dapat
menghalangi rezeki. Karena semua dalam kuasa dan kehendak Allah SWT.
Lagi-lagi, TBM Lentera Pustaka selalu
bersyukur dan bersyukur. Karena selalu dikelilingi orang-orang baik. Ada yang
mendonasikan buku, ada yang mengirim sembako untuk anak-anak pembaca aktif, ada
yang bertamu sambil memotivasi anak-anak, ada yang isi event bulanan, dan ada
pula perusahaan yang menyalurkan CSR sebagai sponsor taman bacaan. Bahkan ada
yang datang mengajar ibu-ibu buta aksara atau membantu anak-anak yatim. Itu
semua rezeki yang tidak akan pernah tertukar.
Taman bacaan itu perbuatan baik.
Maka tidak usah khawatir akan rezekinya. Yang
terpenting adalah ikhtiar terus untuk memperbaiki diri. Taman bacaan yang
dikelola dengan sepenuh hati, bukan setengah hati. Taman bacaan yang dikelola
dengan hati bukan materi. Jadi tetaplah istiqomah dalam kebaikan di taman bacaan.
Apapun kondisinya, apapun kendalanya.
Di TBM Lentera Pustaka. Ada 60-an anak
pembaca aktif. Ada 12 ibu-ibu buta aksara. Dan ada 11 anak-anak yatim binaan.
Tentu, mereka bukan siapa-siapa saya. Bukan anak, bukan orang tua, bukan pula
saudara. Tapi ketika kita mau berbuat untuk kebaikan masa depan mereka. Maka
kita pasti berhak menikmati kebaikannya pula. Itulah rezeki kita.
Maka tetaplah berbuat baik di taman bacaan.
Kebaikan yang bukan hanya untuk diri sendiri. Tapi kebaikan yang ditebarkan
untuk orang lain. Apalagi mereka yang membutuhkan uluran tangan kita.
Selamat memperbaiki diri dan ikhtiar baik
di taman bacaan. Insya Allah, sebentar lai rezeki itu menghampiri taman bacaan
kita. Terima kasih untuk orang-orang baik di taman bacaan. Semoga sehat dan
berkah selalu, amiin. Salam literasi.. #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GeberBura
#BudayaLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar