Minggu, 10 Mei 2020

TBM Lentera Pustaka Bagikan Paket Sembako ke 48 Keluarga Tidak Mampu di Sekitarnya

Pak, kenapa sih kita harus menolong orang lain?

Itu hanya pertanyaan seorang anak kecil di taman bacaan. Tapi tidak semua orang dewasa bisa menjawabnya. Mohon maaf ya, apalagi orang dewasa yang tidak terbiasa menolong orang lain. Tidak pernah terjun langsung dan menyaksikan betapa sulitnya masyarakat yang tidak mampu dalam kondisi sekarang ini. Di masa Covid-19 yang sedikit “melumpuhkan” aktivitas orang-orang kecil. Tidak ada Covid-19 saja, sehari-hari hidup mereka sudah kurang. Apalagi sekarang, makin susah. Begitulah faktanya.

 

Apa salah pemerintah bila ada masyarakat yang susah secara ekonomi? Jawab saya, bisa iya bisa tidak. Karena kalua hanya menyalahkan pemerintah, sampai kapanpun tidak akan ada habisnya. Tapi saya justru lebih memilih jawaban, karena orang-orang mampu tidak mau dan belum bersedia menolong orang lain yang membutuhkan. Banyak orang mampu dan kaya, tapi buat dirinya sendiri. Tidak ada manfaatnya buat orang lain. Orang-orang yang belum tergerak untuk menolong orang lain. Begitulah adanya.

 

Kembali ke pertanyaan anak kecil tadi. Pak, kenapa sih kita harus menolong orang lain?

Mungkin jawaban saya sederhana saja. Karena dengan menolong orang lain yang membutuhkan. Itu berarti kita sedang menolong diri sendiri. Amal, sedekah, menyumbang atau donasi apapun. Sungguh kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas dan sepenuh hati, sungguh justru akan menolong diri sendiri. Karena setiap perbuatan pasti akan Kembali kepada orang itu, bukan ke orang lain. Apalagi bila kita ditolong orang suatu waktu atas sebab apapun. Lalu kita pun menolong orang lainlagi, maka sudah pasti kebaikan itu lebih dominan. Daripada perdebatan, polemik atau bercerita tentang keburukan.

 

Seperti kisah film “Pay It Forward”. Film tentang kisah kebaikan seorang anak untuk orang sekitarnya. Bila diteruskan ke orang lain, maka dunia ini akan diisi oleh orang-orang yang saling tolong-menolong. Jadi, betapa pentingnya menebar kebaikan dan memberikan pertolongan untuk orang lain; kepada siapapun utamanya mereka yang membutuhkan. Pelajaran berharag yang saya petik. Dengan menolong orang lain maka kita sedang melatih empati plus agar kita peduli pada orang lain. Toh sehebat apapun kita ibadah, tidak mungkin kita berada di surga sendirian. Ibadah pun harus seimbang. Untuk sang pencipta Allah SWT dan untuk orang lain, hambanya Allah yang membutuhkan.    

 

Jadi, kenapa kita harus menolong orang lain?

Menurut saya, ada empat jawabannya. Satu, karena dengan menolong orang lain berarti kita sedang menolong diri sendiri. Karena atas perbuatan baik, kita jadi lebih Bahagia dan lebih bangga pada diri sendiri. Maka di situ, kita akan lebih banyak bersyukur karena punya manfaat buat orang lain. Kedua, karena kita itu makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendirian. Maka selagi mampu, kenapa kita tidak menolong orang lain? Tidak satupun di dunia ini, ada manusia yang bisa hidup sendirian. Maka dengan menolong orang lain, semua masalah jadi lebih mudah diatasi.  Ketiga, karena kita tidak pernah tahu kapan kita membutuhkan pertolongan orang lain. Dan itu pasti ada gilirannya. Pasang surut kehidupan jadi bukti bahwa tiap manusia bakal minta ditolong orang lain, maka sudah saatnya pula kita menolong orang lain. Dan keempat, karena kita sebagai manusia itu bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Semua manusia akan mati, tidak akan ada yang dibawa mati. Karena hakikatnya, manusia bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa. Jadi untuk apa sombong apalagi menikmati karunia-Nya sendirian. Karena itu penting untuk menolong orang lain.

 

Apalagi di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang. Masih banyak saudara-saudara kita yang butuh pertolongan. Maka selagi mampu tolonglah, bantulah sebisa kita. Apapun itu. Karena menolong orang lain itu tidak harus uang, tidak harus materi. Membesarkan hati anak-anak yatim pun boleh, menggembirakan hati yang sedih bisa, memotivasi orang yang lagi gundah pun oke. Atau memberi waktu untuk ngobrol orang yang sedang gundah. Itu semua pertolongan kok.

 

Menolong orang lain, sungguh bukan hanya uang. Menolong pun tidak kenal batasan usia. Apalagi jarak dan waktu. Menolong orang lain hanya butuh kesadaran dan ketulusan hati. Lalu, kerjakanlah selagi mampu, baik saat lapang maupun sempit.

 

Ini sedikit nasihat saja, Bila di musim Covid-19 ini bahkan di saat puasa yang suci. Kok masih ada orang-orang yang kerjanya merongrong dan mencari salahnya pemerintah. Terlalu gemar dengan berita-berita buruk. Maunya share berita tentang ekonomi hancur, dollar naik. Kriminal di mana-mana, pasien Covid-19 bertambah terus. Dan menonton TV hanya untuk mencari yang jelek-jelek. Sungguh saya mau katakan, karena mereka tidak suka menolong orang lain. Hidupnya hanya untuk diri sendiri tanpa peduli orang lain yang membutuhkan uluran tangannya. Sehingga hanya bisa melihat dan mencari yang buruk dan salah. Tanpa mampu berbuat kebaikan dan menolong orang lain.

Sungguh saya sangat bersyukur. Karena di Taman Bacaan Lentera (TBM) Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor yang saya dirikan. Alhamdulillah, tradisi tolong-menolong tetap saya lestarikan. Bahkan teman-teman baik saya pun ikut andil dan peduli. Seperti Sabtu kemarin (9/5/20), saya dari Jakarta berangkat ke Bogor untuk menemani anak-anak taman bcaaan untuk “ngabubu-read”; membaca buku jelang maghrib. Lalu saya sediakan takjil berbuka puasa untuk mereka. Malamnya pun, saya melakukan pengajian bulanan bersama 12 anak-anak yatim binaan sambil memberikan santunan untuk lebaran. Dan pagi ini (10/5/20), alhamdulillah saya menyalurkan sedekah pribadi dan kantor saya DSS Consulting berupa paket sembako (beras-minyak goreng-gula pasir- mie instan-kopi) kepada 48 keluarga tidak mampu di sekitar TBM Lentera Pustaka. Maaf bukan untuk menyombongkan diri. Tapi untuk mengingatkan bahwa “kita harus punya kepedulian untuk orag lain”, di smaping untuk menjawab pertanyaan, “kenapa sih kita harus menolong orang lain”.

 

Karena dengan menolong orang lain. Kita akan bertindak dan berpikir untuk lebih bermanfaat buat orang lain, lebih peduli dan lebih Bahagia. Sekaligus tanda bersyukur. Bahwa apa yang kita alami belum seberapa dibandingkan orang-orang lain yang nyata-nyata lebih suit hidupnya dari kita. Bersyukur itu menyehatkan. Maka di saat wabah Covid-19 ini, tolonglah orang lain. Karena imunitas tubuh kita makin sehat dan kuat. Dan itulah modal penting hidup di dunia untuk Kembali ke akhirat …. #BudayaLiterasi #PeduliSesama #DiRumahAja #TBMLenteraPustaka

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar