Lawan
Hoaks via Budaya Literasi; TBM Lentera Pustaka Gelar Festival Literasi 2018
Hoaks atau kebohongan beredar di mana-mana?
Apalagi di tahun politik seperti sekarang. Hanya untuk meraih kekuasaan, berapa
banyak politisi dan pendukungnya berubah jadi senang “berbagi kebohongan”. Hoaks
jadi mainan, hoaks jadi kegemaran. Banyak orang pintar, bahkan tidak sedikit
yang berpendidikan tinggi. Tapi saat yang sama, mereka pun menjadi bagian dari
kebohongan. Apa yang salah bila hoaks atau kebohongan ada di dekat kita?
Kenapa hoaks membahana, kenapa kebohongan
digemari zaman now?
Jawabnya hanya satu. Karena mereka tidak
punya budaya literasi. Mereka tidak suka membaca dan tidak suka menulis.
Membaca pun tidak apalagi menulis? Maka cara termudah adaah, mereka membagi
hoaks, membagi kebohongan tanpa bisa di versifikasi lagi setiap informasi.
Berangkat dari kondisi itulah, sangat penting hari ini untuk mengembalikan
semuanya ke budaya literasi; kebiasaan masyarakat untuk kembali membaca lalu
menulis. Jangan banyak bicara bila tidak suka membaca dan tidak suka menulis.
DIAMLAH, bila tak suka membaca tak suka menulis.
Budaya literasi adalah kebiasaan membaca dan menulis. Hanya dengan
banyak membaca dan menulis, peradaban suatu bangsa dan masyarakatnya menjadi
lebih baik. Membaca adalah sumber budi pekerti, menulis adalah contoh peradaban
baik. Maka, membaca dan menulislah ….
Berangkat dari kegundahan
itulah, TBM Lentera Pustaka menggelar Festival Literasi Gunung Salak (FLGS) pada Minggu, 18
November 2018 di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor.
Untuk kali pertama, FLGS digelar sebagai bentuk kampanye pentingnya membaca dan
menulis di kalangan anak-anak usia sekolah untuk wujudkan budaya literasi. Mengambil
tema “Tanpa Buku Kita Merana”, FLGS digelar sebagai rangkaian acara peringatan
1 tahun berdirinya TBM Lentera Pustaka sebagai taman bacaan masyarakat yang
kini telah memiliki 60 anak pembaca aktif yang terbiasa membaca 5-8 buku per
minggu. Dengan jam baca 3 kali seminggu, tradisi baca anak-anak TBM Lentera
Pustaka patut diacungi jempol. Karena sebelum ada taman bacaan, anak-anak sama sekali
tidak pernah mendapat akses buku bacaan.
“Festival
Literasi Gunung Salak kami gelar sebagai rasa syukur atas adanya budaya
literasi di kalangan anak-anak Kampung Warung Loa ini. Mereka mampu membaca 5-8
buku per minggu. Festival Literasi Gunung Salak sebagai ikon baru dalam
mewujudkan budaya literasi” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program
TBM Lentera Pustaka yang tengah menempuh studi S3 Manajemen Pendidikan di
Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor.
Beragam acara disajikan di FLGS 2018, seperti 1)
Syukuran & Doa 2) Renungan Lentera, 3) Pemutaran Film
Literasi, 4) Senam Literasi, 5) Stand Up Comedy Literat, 6)
Musikalisasi Puisi Wacana, 7) Bedah Buku “Sentimen Bahasa Politik, 8)
Peluncuran Buku “Politik Orang Susah”, 9)
Aksi Literasi Anak TBM LP, 10) Parade Baca Buku, 11)
Musik Literasi, dan 12) Jajanan Kampung Literasi. Sekitar 250 orang akan
hadir di acara Festival Literasi Gunung Salak pada Minggu, 18 November 2018
pukul 08.00-17.00 WIB di TBM Lentera Pustaka Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec.
Tamansari Kab. Bogor.
“Festival Literasi Gunung Salak merupakan simbol pentingnya
mendekatkan anak-anak dengan buku, tentu dengan cara asik lagi menarik.
Sekaligus perlunya kepedulian orang dewasa untuk membangun tradisi baca di
kalangan anak-anak usia sekolah” tambah Syarifudin Yunus.
Untuk diketahui, setelah 1 tahun beroperasi, TBM Lentera Pustaka kini jadi “tempat nongkrong” 60 anak pembaca aktif
dari 100 anak yang menjadi anggota.
Dengan jam baca 3X dalam seminggu, kini rata-rata tiap
anak mampu “melahap” 5-8 buku per minggu. Untuk
mewujudkan gairah membaca di kalangan anak-anak, TBM Lentera Pustaka saat ini
memiliki koleksi 2.850 buku dan dikenal sebagai taman
bacaan yang kreatif dan inovatif.
TBM Lentera Pustaka mengkampanyekan pentingnya membaca buku
sebagai aksi nyata agar
TIDAK ADA LAGI ANAK PUTUS SEKOLAH. Karena selama ini,
di wilayah ini 81% penduduknya hanya sebatas SD dan 9% SMP. Melalui buku dan
bacaan, diharapkan “semangat belajar dan sekolah” anak-anak menjadi meningkat.
Sehingga tercapai ketuntasan belajar hingga jenjang SMA.
TBM Lentera Pustaka ingin memberikan
akses yang luas kepada anak-anak untuk membaca. Bukan hanya main. Karena tanpa
baca, anak-anak akan merana. Tidak adanya bacaan atau buku, sungguh akan
menjadi momok yang terus melanggengkan kebodohan dan kemiskinan. Maka dari
spirit inilah, TBM LENTERA PUSTAKA mengajak masyarakat dan berbagai pihak yang
mampu untuk bergabung dan ikut serta berpartisipasi dalam “pengadaan buku
bacaan” dan menjadi relawan di TBM Lentera Pustaka.
TANPA BUKU KITA MERANA, hadiri dan ramaikanlah Festival Literasi
Gunung Salak pada 18 November 2018. Sebagai wujud kepedulian Anda demi tegaknya
budaya literasi anak-anak.
Sungguh, kita pasti dapat melawan kebohongan hanya dengan budaya
literasi yang ada pada diri kita sendiri ….#TBMLenteraPustaka
#BacaBukanMaen #BudayaLiterasi
===========================
Jadilah RELAWAN &
DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi
anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya
peradaban dan etika.
Untuk
informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77
RT 01/12 Desa
Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp: 0812 8568 3535 atau
Email: lentera.pustaka77@gmail.com
Rekening Bank BNI Cabang
Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601
Mari
wujudkan mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar