Musim sekolah anak-anak telah tiba. Tahun ajaran baru
dimulai.
PPDB dengan sistem
zonasi sekolah pun menuai kecaman. Karena sebagian anak gak bisa dapat sekolah
yang dituju, peminatnya kebanyakan. Terpaksa harus ke sekolah swasta. Semua itu
adalah bukti. Betapa sekolah dan pendidikan menjadi bagian terpenting dari
hidup anak-anak. Bahkan orang tua pun siap lelah, ngotot hingga merogoh kocek demi
sekolah anak-anaknya. Betul kata orang tua zaman dulu, apapun siap
diperjuangkan orang tua demi sekolah anak.
Di tengah
hiruk-pikuk soal sekolah, sekolah asrama atau boarding school menjadi salah
satu pilihan orang tua. Sekolah asrama merupakan sekolah di mana para siswanya
tidak pulang-pergi dari rumah ke sekolah. Tapi "menginap" di asrama
selama masa pendidikan. Sekolah asrama lagi jadi tren pilihan orang tua zaman
now. Karena bisa jadi, orang tuanya sibuk dan gak sanggup mendampingi anak
sehari-hari karena kerja. Di samping tidak menutup kemungkinan, karena orang
tua gak mau repot urusan mendidik anak. Nah jika begitu, memang sekolah asrama
jadi pilihan. Karena di sekolah asrama, selain pelajaran umum sebagai standar
akademik juga diberlakukan kurikulum agama untuk membangun akhlak dan tauhid
anak-anak.
Untuk bisa meraih sekolah asrama, sangat wajar, orang
tua siap merogoh kocek besar-besaran. Asal bisa belajar boarding school
sekalipun jauh dari rumah. Zaman now itu zaman milenial, penuh godaan bahkan tantangan
yang luar biasa. Orang tua pasti kewalahan mendidik anak-anaknya. Maka salah
satu upaya "menyelamatkan" anak-anaknya, sekolah asrama atau boarding
school pasti jadi pilihan.
Sekolah asrama
memang penuh suka duka bagi anak-anak. Apalagi bagi yang pertama kali sekolah
di asrama. Jauh dari rumah, jauh dari orang tua. Bahkan kebiasaan hari-harinya
di rumah pun menjadi hilang. Karena si anak, sekolah tapi di asrama. Tidak lagi
pulang ke rumah.
Sekolah asrama
dianggap pilihan pendidikan terbaik bagi orang tua untuk anaknya. Kenapa? Biar
orang tua gak khawatir terhadap anak. Karena zaman now zaman pergaulan
bebas, zaman menakutkan bila kurang kontrol terhadap anak. Apalagi pengaruh
lingkungan buruk dan kesibukan bikin orang tua sulit mengawasi anak. Jika
demikian, sudahlah sekolah asrama pasti pilihannya.
Kenapa sekolah asrama atau boarding school jadi
pilihan orang tua?
Setidaknya ada
5 alasan yang bikin orang tua tenang menyekolahkan anaknya di sekolah asrama
atau boarding school:
1. Mandiri
Karena dengan sekolah asrama, si anak harus mengatur
segalanya sendiri. Tanpa bantuan orang tua. Muali dari jadwal belajar dan
kelengkapannya, makan siang, mengaji, mencuci pakaian, hingga menata tempat
tidur dan lemari di asrama, semuanya diatur sendiri. Otomatis, sekolah asrama
bikin anak mandiri.
2. Religius
Biasanya sekolah asrama memang mengutamakan aspek religius;
akhlak dan tauhid. Kurikulum agama menjadi “kunci penting” sekolah asrama.
Harapannya, anak sekolah asrama memang memiliki pengetahuan dan perilaku agama
yang lebih baik, di samping pelajaran umum. Di tengah kesibukan orang tua dan
peradaban zaman yang kian tak terkontrol, pendidikan agama inilah yang paling
penting bagi anak-anak.
3. Terampil
Anak di sekolah asrama biasanya lebih terampil. Baik
dalam pelajaran dan maupun minat bakat. Karena anak di sekolah asrama lebih fokus
dalam segala hal. Sekolah dan bertempat tinggal di asrama menjadikan anak punya
waktu cukup untuk mengasah pengetahuan dan kompetensi hingga terampil.
4.
Tanggung Jawab
Anak di sekolah
asrama umumnya lebih tanggung jawab, bahkan lebih disiplin. Karena keseharian
di sekolah dan di asrama harus dikendalikan dirinya sendiri. Tugas di sekolah,
tugas di asrama, dan mengatur waktu demi waktu mengajarkan anak menjadi lebih
tanggung jawab. Karena jika tidak, mereka akan kesulitan sendiri.
5.
Toleran
Sekolah asrama pun
menjadikan anak-anaknya lebih toleran. Karena di asrama, si anak bergaul dengan
beragam karakter dan perilaku teman-temannya. Sikap toleran sangat penting
dalam hidup di era milenial, di samping menjadikan anak punya sikap pengertian
dan saling menghargai sesama teman. Bahkan suka duka, pahit manis sekolah di
asrama sangat membiasakan anak-anak hidup dalam suasana yang penuh solidaritas.
Kelima alasan
belajar di sekolah asrama di atas bukanlah isapan jempol. Itu semua saya
tuliskan sebagai ekspresi pengalaman. Karena anak saya, Farid Nabil Elsyarif,
tanpa terasa saat ini telah duduk di kelas III IPA 2 SMAN CMBBS (Cahaya Madani
Banten Boarding School), sekolah negeri milik Pemerintah Propinsi Banten. Dua tahun
lalu, sebagai orang tua, saya sepertinya sulit melepaskan atau membayangkan
anak berada di sekolah asrama. Tapi seiring waktu berjalan, kini saya merasa
bangga, bangga, dan bangga. Karena kelima hal di atas, menjadi bukti hebatnya
anak-anak yang sekolah asrama atau boarding school. Sehingga wajar, bikin orang
tua tenang dan tentram hati melihat anaknya. Hebatnya lagi, sekolah asrama atau
boarding school SMAN CMBBS yang berlokasi di Pandeglang bukan sembarang
sekolah. Di samping sekolah ini gratis karena atas biaya pemerintah daerah,
proses seleksi untuk bisa masuk di SMAN CMBBS pun tergolong ketat. Ada 5 tahap
seleksi yang harus diikuti si anak, ketat dan sangat kompetitif. Maka
bersyukur, bila bisa belajar di SMAN CMBBS. Apalagi di atas 90% siswanya saat
ini, bisa diterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur apapun.
Sederhana, mungkin karena sekolah
asrama di SMAN CMBBS. Anak saya selama liburan di rumah sering terlihat memakai
sarung. Kain sarung, pakaian tradisional kalangan santri yang mungkin sebagian
banyak orang sudah enggan memakainya.
Zaman now, mungkin tidak sulit menjadikan anak-anak
untuk pintar. Tapi sangat sulit mencetak anak-anak yang menjunjung tinggi
akhlak mulia. Di sekolah asrama, dipastikan ada pendidikan ada pula akhlak. Karena
untuk apa pendidikan tinggi, tapi akhlak rendah.
Maka tidak
bisa tidak, bahkan bila perlu menjadi harga mati.
Pendidikan
memang harus tinggi. Tapi akhlak harus jauh lebih tinggi melangit … #SMANCMBBS
#SekolahAsrama #BoardingSchool
Tidak ada komentar:
Posting Komentar