Kamis, 12 Oktober 2017

Jika Buku dan Membaca Penting, Mengapa Berdusta kepada Anak ?

Orang tua zaman sekarang itu mengerikan?
Karena gak ada satupun orang tua yang gak ingin anaknya sukses dan cerdas. Saking ngototnya, banyak orang tua bilang selama ini bekerja dan berjuang tentu untuk anak-anaknya... luar biasa.
Tapi di saat yang sama, orang tua pun bisa jadi orang yang paling bertanggung jawab karena telah mengajarkan "kebohongan" pertama kali kepada anaknya. Lha kok bisa?

Coba dicek saja. Berapa banyak orang tua yang "berbohong" kepada anaknya. Atas sebab dia lelah, malas atau sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Diajak ke Monas sama anaknya, orang tua menjawab "Hari ini Monas tutup" padahal malas nganter anak ke museum. Diajak ke toko buku sama anaknya, orang tua bilang "Bukunya gak ada di toko buku itu, nanti saja kalau sudah ada ya..." Itu semua kebohongan walau bisa saja dicarikan alasannya.

Orang tua berbohong. Tentu, anak juga ikut berbohong dong. Itu kan kausalitas. Wahai orang tua, berhentilah menjadi pendusta untuk anak-anak sendiri. Apapun alasannya.

Anehnya lagi. Banyak orang tua sepakat, membaca buku itu penting. Tapi sayang, sebanyak itu pula orang tua yang gak pernah belikan buku bacaan untuk anaknya. Orang tua lebih senang menemani anak rekreasi atau kulineran daripada menemani anak membaca buku. Entah, yang mau rekreasi atau kulineran itu orang tuanya atau anaknya? Luar biasa orang tua sekarang...
Tradisi baca atau budaya literasi pasti akan selalu jadi nasalah. Tiap tahun gak bakal berhenti harus terus dikampanyekan. Semua setuju, membaca itu penting. Cuma sayang, semangat tidak berbanding lurus dengan perilaku. Maka tradisi baca maupun budaya literasi selalu menjadi "jauh panggang dari api"...begitulah adanya.

Banyak orang tua, banyak anak-anak lupa. Akan arti penting membaca buku, di samping belajar yang tekun. Membaca buku itu bukan hanya menambah wawasan anaj. Tapi juga mampu mengubah pola pikir anak. Sayangnya, gak banyak orang tua yang mau menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anaknya.

Mari kita ingat kembali. Setidaknya ada 8 (delapan) manfaat membaca buku sejak dini buat anak-anak:
1.   Dapat menambah kosa kata.Karena melalui bacaan, anak akan lebih mampu mengenal kosa kata yang beragam hingga mengerti maknanya.
2.  Dapat membantu anak meningkatkan pemahaman.Karena buku bacaan, anak akan lebih mudah memahami mana yang baik, mana yang buruk.
3. Dapat membentuk atau mengubah pola pikir anak. Karena dengan bacaan, anak bisa mengubah pola pikir untuk mengatasi masalah dengan cara-cara yang benar. Pola pikir menabung, tekun belajar, bersaing sehat hingga sedekah lebih efektif ditanamkan melalui bacaan daripada omongan.
4.  Dapat membentuk perilaku baik anak.Karena anak yang perilakunya tidak baik dapat dipastikan kurang asupan bacaan dan terlalu banyak asupan omelan orang tua.
5.   Dapat menumbuhkan kepekaan dan identitas karakter anak.Karena melalui bacaan, anak terpacu untuk lebih peka terhadap suatu keadaan sehingga mampu membentuk karakter yang harus disikapinya.
6.   Dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak.Karena bacaan mampu merangsang imajinasi anak, di samping kreativitas unggulan yang dimilikianak.
7.   Menjadi lebih cerdas dan sesuai keinginan orang tua.Karena melalui bacaan, wawasan anak lebih bertambah dan sesuai harapan orang tua.
8.   Dapat membentuk kesantunan berbahasa dan budaya literasi anak. Inilah manfaat membaca yang paling penting di era seperti sekarang, agar anak lebih santun dalam berbahasa dan terbiasa membaca.

Berangkat dari spirit tersebut di atas, TBM Lentera Pustaka yang akan diresmikan pada Minggu, 5 November 2017 dan berlokasi di Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari (Kaki Gunung Salak) Bogor mengajak para orang tua untuk membangkitkan tradisi baca dan budaya literasi anak-anak. "Jika orang berani membelikan gadget, mengajak rekreasi atau kulineran. Kenapa gak berani untuk mengajak dan menemani anak-anak untuk membaca. Seiring kesibukan orang tua, justru mendidik anak yang efektif dapat digantikan dengan buku. Asal buku-bukunya sesuai dengan tujuan kita, buku yang mencerdaskan dan memotivasi anak" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Progran TBM Lentera Pustaka.

Lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka pun mengajak para orang tua untuk lebih peduli dan mau memberi bantuan bagi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi melalui taman bacaan masyarakat.

Jika anak kita sudah membaca, kenapa anak-anak lain yang membutuhkan tidak boleh ikut membaca? Tapi sayang, mereka sama sekali tidak memiliki akses untuk mendapat buku bacaan.

Bantulah anak-anak kita untuk terus membaca, membaca, dan membaca.
Karena alam dan apapun yang kita punya hanya mampu memperlihatkan tempat yang terbatas. Tapi buku memberikan dunia yang tak terbatas... #TBMLenteraPustaka.
===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 500-an anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya peradaban dan etika.
Untuk informasi lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT 01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp:  0812 8568 3535 atau Email: lentera.pustaka77@gmail.com

Rekening Bank BNI Cabang Jkt. Sampoerna Strategic (a.n. Syarifudin Yunus)
No. Rek. 028-826-1601


Mari wujudkan mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ... 
#BUKUadalahTELADAN #TBMLenteraPustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar