Mau
pilih yang KECIL atau yang BESAR; itu dua kutub yang berlawanan.
“Mulai dari yang kecil” lalu
dilakukan. Atau “Bermimpilah yang besar” tapi hanya rencana.
Mulai
dari yang kecil-kecil.
Mengajak anak-anak yang selama
ini lebih gemar bermain, mulai berubah untuk membaca. Menjemur pakaian di
jalanan, diubah untuk menjemur di dekat rumah yang tidak mengganggu
pemandangan. Hidup yang selama ini dinilai dari “untung-rugi” diubah jadi
“berbuat saja dulu untuk kebaikan”. Itu semua soal kecil. Mungkin sebagian
orang bilang “gak ada artinya” …
Seperti anak kecil yang sedang belajar.
Pun mereka tidak bisa dipaksakan untuk belajar semuanya.
Cukup dari hal kecil dan sederhana. Anak-anak itu, gimana bisa tahu kapan
belajar, kapan membaca, kapan main? Jika tidak ada orang dewasa yang
mengajarkannya … Kasihan anak-anak itu, jika sering disalahkan tanpa ada yang
mau memberi tahu yang benar.
Mulai dari yang kecil.
Tidak perlu ajarkan sesuatu yang kita
sendiri tidak tahu ilmunya. Cukup belajar dan belajar; mulailah membaca dari
yang kecil-kecil.
Anak-anak itu, mungkin juga kita. Hanya butuh memulai dari
yang kecil, sederhana, dan dilakukan berulang-ulang. Ala
bisa karena biasa …. Insya Allah ada hasil baik yang diperoleh.
Berharap bisa
menginjakan kaki di anak tangga yang ke-10. Tapi belum terbiasa menginjakkan
kaki di anak tangga ke-1 atau ke-2….. Pengen jadi ini pengen jadi itu, tapi gak
mau lakukan yang kecil-kecil.
Banyak orang sering mendambakan untuk
melakukan sesuatu yang besar. Namun sering kali pula lupa bahwa yang besar itu dimulai
dari yang kecil. Kita sering lupa, berkah yang besar-besar itu ada pada
kebaikan yang kecil-kecil.
Jadi, cukup memulai dari yang kecil;
yang sederhana …
Karena tidak ada orang yang kesandung oleh batu besar. Mereka kesandung justru
oleh batu-batu kecil.
Maka, izinkan TBM Lentera Pustaka untuk “memulai
dari yang kecil” untuk anak-anak di Kaki Gunung Salak. Membangun tradisi baca,
mengenalkan budaya literasi kepada mereka.
#TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen