Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Sejarah itu rekam jejak, sejarah pula yang bisa mengingatkan pentingnya masa lalu. Agar bisa menjadi acuan ke depan, agar tidak terkoyak oleh zaman. Apalagi berubah orientasi atau mengejar “panggung” popularitas.
Ini sekadar sejarah taman bacaan. Namanya TBM (Taman Bacaan
Masyarakat) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, didirikan pada 5
November 2017 oleh Dr. Syarifudin Yunus, M.Pd., seorang dosen di Unindra dan
profesional di bidang dana pensiun. Saat didirikan, TBM Lentera Pustaka hanya
bertekad menekan angka putus sekolah di kalangan anak-anak, di samping
menyediakan akses bacaan (bukan membangun minat baca). Maka dari garasi rumah,
awalnya TBM Lentera Pustaka hanya punya koleksi 600 buku dengan 14 anak usia
sekolah yang bergabung. Tanpa relawan dan fasilitas seadanya saja.
Tapi kini di usianya yang ke-8, TBM Lentera Pustaka kian
berkembang pesat. Koleksinya mencapai lebih dari 12.000 buku bacaan dan
beroperasi 6 hari seminggu (kecuali Senin). Saat ini pengguna layanannya lebih
dari 360 orang per Minggu dengan 223 anak pembaca aktif yang berasal dari 4
desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya, Sukajadi atau 50% dari wilayah Kec.
Tamansari). Sekitar 15 program literasi yang dijalankan hingha kini, mulai dari
1) TABA (TAman BAcaan), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA), 3) KEPRA
(Kelas PRAsekolah), 4) YABI (YAtim BInaan), 5) JOMBI (JOMpo BInaan), 6) TBM
Ramah Difabel, 7) KOPERASI LENTERA, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin
menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital), 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12)
LIDAB (LIterasi ADAb), 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling), 14) Rooftop Baca –
Kopi Lentera, dan 15) Podcast Literasi. Didukung oleh 5 wali baca dan 13
relawan aktif setiap minggunya.
Dimulai dari sebuah garasi rumah di kaki Gunung Salak Bogor, TBM
Lentera Pustaka bertekad untuk menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang
asyik dan menyenangkan. Membaca buku sering dianggap membosankan, diubah
menjadi membaca dengan ceria. Ada senam literasi, salam literasi, dan doa
literasi sebelum aktivitas membaca. Mengusung pendekatan “TBM Edutainment”,
taman bacaan harus memadukan edukasi dan hiburan. Agar lebih diminati dan warga
mau mengunjunginya.
Di usianya ke-8 tahun, TBM Lentera Pustaka tetap mengajak siapapun
untuk “ubah niat baik jadi aksi nyata” dan menjadi taman bacaan akar rumput
yang berpihak pada praktik baik sehari-hari. Bukan membahas literasi dan taman
bacaan dari ruang ber-AC atau seminar. Karena literasi dan taman bacaan akan
tajam dan berdampak bila “diurus”, bukan “ditinggalkan” ke mana-mana.
Kolaborasi taman bacaan harus bersifat konkret. Seperti CSR program yang
dijalankan TBM Lentera Pustaka bersama Bank Sinarmas dan AAI Perancis di tahun
2025 ini untuk mendukung gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan. Termasuk
taman bacaan yang dipilih sebagai tempat event CSR, kepedulian sosial,
penelitian dan pengabdian masyarakat, proyek sosial, atau KKN di kalangan
mahasiswa.
Alhamdulillah, tepat 5 November 2025 ini, TBM Lentera Pustaka
genap berusia 8 tahun. Dari 14 anak jadi 223 anak pembaca aktif, dari 1 program
jadi 15 program literasi. Dari tidak punya relawan jadi 18 relawan aktif. Dari
600 buku jadi lebih dari 12.000 koleksi buku. Terbukti, taman bacaan memang
harus berproses. Tidak ada yang instan di gerakan literasi, usia dan lamanya
proses tetap jadi rujukan. Sewindu perjalanan dan pengabdian TBM Lentera
Pustaka di gerakan literasi dan taman bacaan telah dilalui. Tanpa rasa angkuh
dan jumawa, TBM Lentera Pustaka hanya bersyukur bisa sampai di “titik ini” dan
tetap menjadi ladang amal bagi banyak orang. Orang-orang baik yang berhimpun di
taman bacaan, untuk menebar manfaat dan perbuatan baik selalu mampu. Insya
Allah ke depan, TBM Lentera Pustaka akan terus berkiprah dan hadir bersama
anak-anak dan masyarakat yang menjadi pengguna layanannya.
Sebagai rasa syukur, insya Allah TBM Lentera Pustaka akan
menggelar Festival Literasi Gunung Salak #8 sebagai pestanya rakyat taman
bacaan dan tasyakuran ulang tahun ke-8 TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 23
November 2025 nanti. Mengusung teman “perbaiki keadaan perkuat harapan”, TBM
Lentera Pustaka berkomitmen untuk melayani masyarakat lebih baik lagi.
Komitmen dan konsistensi akan tetap menjadi “mahligai” TBM Lentera
Pustaka. Menjaga dan mengawal literasi di akar rumput, apapun tantangan dan
hambatan yang dihadapi. Percayalah, setiap taman bacaan ada jalannya
masing-masing. Seperti setiap buku punya punya rezeki dan pembacanya
masing-masing. Tugas pengelola taman bacaan, hanya mengurus dengan
sebaik-baiknya. Salam literasi! #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
#FestivalLiterasi

.jpeg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar