Puluhan anak-anak TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor memang sudah dibiasakan untuk membacabuku. Minimal seminggu 3 kali, anak-anak usia sekolah dari 4 desa di Kec. Tamansari secara rutin datang ke taman bacaan. Hanya untuk membaca buku dan membaca buku, di samping bergaul dengan teman sebaya.
Kini membaca buku bukan sekadar kegiatan mengisi waktu. Selain
untuk merangsang pikiran melalui buku bacaan, anak-anak TBM Lentera Pustaka
sudah tertanam membaca buku sebagai kebiasaan. Selalu punya jadwal untuk ke
taman bacaan. Belajar sejak dini untuk lebih dekat dengan buku seklaigus
mengasah ide, logika, atau pandangan baru tentang isi bacaan. Sehingga cara
berpikirnya terbiasa untuk bertanya dan mencari jawabannya, untuk menganalisis,
menghubungkan, dan menyimpulkan isi suatu bacaan.
Melalui buku bacaan, anak-anak akan berusaha memahami isi dan mengenali
struktur bacaan sehingga merangsang cara berpikirnya. Sebab anak-anak yang membaca
secara rutin cenderung memiliki daya fokus tinggi, kosa kata luas, dan
kemampuan berpikir kritis yang tajam. Bukan berarti harus membaca banyak buku,
tapi memilih buku yang menantang pikiran. Buku-buku cerita rakyat, sejarah, bahkan
pengetahuan umum. Bersama buku, anak-anak TBM Lentera Pustaka bukan hanya dapat
memperluas pengetahuan tapi merasa terhibur dengan setiap bacaan.
Anak-anak TBM Lentera Pustaka memag sengaja dilatih. Bahwa kecerdasan
bukan anugerah yang diberikan. Tapi hasil dari proses membaca secara disiplin
dan akhirnya menjadi kebiasaan. Anak-anak
yang terbiasa melatih otak dengan cara sederhana tanpa harus menunggu
keajaiban. Membaca buku, aktivitas yang sudah terbiasa dilakukan. Untuk
meningkatkan kemampuan berpikir, daya fokus, dan kapasitas belajar si anak.
Terbiasa membaca buku, begitulah realitas anak-anak TBM Lentera
Pustaka. Selalu memulai dari hal yang kecil dan sederhana: membaca satu buku. Agar
esok bisa menjadi satu obrolan, satu tulisan, dan satu hari yang lebih baik
dari hari kemarin. Sebuah langkah kecil untuk mempersiapkan masa depan lebih
baik. Sebab pada akhirnya, bukan dunia yang menuntut anak-anak jadi lebih
cerdas tapi hidup yang terus berkembang dan menantang itulah yang harus
menyesuaikan. Tanpa baca, kita merana. Salam literasi!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar