Hellen Keller dalam bukunya “Story of My Life”, berkisah bagaimana dia mendobrak pandangan negatif orang lain. Di balik kekurangan dirinya yang buta dan tuli, ia berhasil mengatakan kepada dunia bahwa kekurangan bukanlah halangan untuk bertindak baik dan mencapai kesuksesan. Berkat kegigihannya, Hellen Keller dikenal sebagai tokoh kemanusiaan terbesar abad ke-20. Sosok perempuan yang mampu “menemukan terang dalam kegelapan”.
Tidak ada manusia yang
sempurna. Semua orang pasti punya kekurangan, bahkan kesalahan. Maka lebih baik
fokus untuk terus memperbaiki diri. Memilih circle yang baik, dan memberi
kesempatan untuk berbuat dan menebar manfaat di manapun. Hindari pergaulan yang
tidak produktif dan sisa-sisa. Isi hari-gari dengan ikhtiar yang baik. Dan
tidak usah gubris orang-orang yang pikiran dan omongannya buruk. Mereka bukan
apa-apa dan bukan siapa-siapa pula. Toh, kita tidak wajib untuk menyenangkan
semua orang. Justru tiap kita tahu, dari mana dan mau ke mana hendak pergi?
Berangkat dari spirit buku
“Story of My Life” inilah, TBM Lentera Pustaka menegaskan komitmennya untuk
terus sediakan akses bacaan ke anak-anak kampung. Giatkan membaca anak-anak
usia sekolah sambil memotivasi akan pentingnya sekolah lanjutan. Taman bacaan
sebagai ladang amal, tempat berbuat baik dan menebar manfaat. Tanpa peduli apa
kata orang, apalagi yang penuh pikiran dan prasangka buruk.
Lebih baik kurang dalam baik
daripada “cacat” dalam mental dan pikiran. Lakukan saja yang baik dan berharga.
Jangan pernah berusaha menyenangkan semua orang. Karena kita tidak pernah
sempurna di cerita orang lain. Cukup urus apa yang harus diurus, cukup kerjakan
yang bisa dikerjakan.
Sebab esok, kita tergantung
amal perbuatan, bukan atas omongan dan pikiran orang lain. Salam literasi
#PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar