Bu Rina, hanya seorang ibu rumah tangga. Hampir setiap sore mengantar anaknya ket taman bacaan, di Kampung Warung Loa Desa Sukaluyu di kaki Gunung Salak. Tentu, bersama ibu-ibu lainnya yang rajin ke taman bacaan. Bu Rina dan teman-temannya sudah lama sering mondar-mandir dari dan ke taman bacaan.
Awalnya, ia dan ibu-ibu lainnya hanya duduk menunggu di
bangku besi depan taman bacaan. Kadang mengobrol dengan ibu-ibu lain, kadang
sekadar memperhatikan anak-anak yang sibuk membaca buku atau sedang
beraktivitas di taman bacaan. Sesekali jajan atau bercanda ria.
Mungkin karena bosan dan terbiasa berada di taman bacaan,
Bu Rina akhirnya mengambil sebuah buku tipis dari rak. Isinya kumpulan resep
sederhana. Tentang masakan. Ia membacanya perlahan, sambil sesekali tersenyum
membayangkan mencoba resep itu di rumahnnya. Sejak saat itu, ia jadi terbiasa
mengambil satu-dua buku setiap kali datang mengantar anaknya ke taman bacaan.
Dari buku-buku masakan, tapi lama-lama berani membuka
cerita rakyat, kisah biografi, bahkan buku-buku lama tentang pendidikan anak.
Semakin sering membaca, semakin terasa manfaatnya. Di rumah, masakan Bu Rina
jadi lebih bervariasi. Ia juga punya banyak cerita baru untuk dibagikan pada anaknya
di rumah, bahkan kepada tetangga saat kumpul dengan ibu-ibu tetatangganya.
Perubahan Bu Rina tidak berhenti di situ. Ia mulai
mengajak ibu-ibu lain untuk ikut membaca. “Kalau anak-anak rajin ke taman
bacaan, kenapa kita tidak sekalian ikut baca?” ujarnya ringan. Perlahan,
ibu-ibu lain pun ikut terbiasa membuka buku saat menunggu anaknya di taman
bacaan.
Kini, setiap kali sore di taman bacaan, pemandangan
ibu-ibu yang membaca sudah jadi biasa. Bukan hanya ramai oleh suara anak-anak,
tapi juga oleh ibu-ibu yang saling berbagi buku dan pengalaman. Bu Rina merasa
hidupnya lebih asyik, lebh kaya pengetahuan. Ia tidak lagi hanya “menemani”
anaknya membaca, tapi juga menemukan kebiasaan baru yang membuat dirinya terus berkembang.
Terbiasa membaca buku sejak rajin ke taman bacaan.
Bu Rina dan ibu-ibu lainnya mengawali dengan langkah
sederhana: berani membuka satu buku saat mengantar anaknya ke taman bacaan.
Karena membaca buku sangat mampu mengusir hari yang membosankan. Dan akhirnya,
ibu-ibu yang membaca buku ternyata ala bisa karena biasa. Seperti yang terjadi
di TBM Lentera Pustaka setiap kali jam baca. Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar