Akhir-akhir ini pengguna media sosial, terutama TikTok lagi tren dengan istilah “velocity”, sebuah video yang menggunakan efek suara dan gerakan khusus. Velocity dapat diartikan sebagai kecepatan gerakan atau kecepatan suara. Bila diadopsi ke konteks binsis, maka velocity dapat dimaknai sebagai “skala”. Artinya, laju perubahan posisi sepanjang garis lurus terhadap waktu. Seberapa besar tumbuhnya skala bisnis seiring waktu berjalan, kira-kira begitu.
Velocity, berarti dapat dikatakan sebagai kecepatan atau kuantitas yang menggambarkan
seberapa cepat dan ke arah mana suatu titik bergerak. Pergerakan yang berkaitan
dengan laju waktu sepanjang lintasan. Maka secara luas, velocity dapat
diartikan seberapa cepat satu bisnis bergerak untuk mencapai tujuannya.
Velocity
dana pensiun, berarti seberapa cepat bisnis dana pensiun bergerak untuk
mencapai jumlah peserta dan aset kelolaan sepanjang waku yang dilalui. Hingga
hari ini, industri dana pensiun sudah berjalan selama 33 tahun di Indonesia. Sejak
adanya UU No. 11/1992 tentang dana pensiun. Lalu diperbaiki menjadi UU No.
4/2023 tentang P2SK. Sudah berusia 33 tahun lebih dana pensiun ada. Sebagai
program pensiun sukarela, jumlah peserta dana pensiun saat ini sekitar 5 juta
orang, dengan aset yang dikelola berada di Rp. 391 triliun. Berdarkan statistik OJK, dalam kurun 5 tahun
terakhir (2020-2024), aset kelolaan dana pensiun tumbuh rata-rata 5%, sedangkan
jumlah peserta rata-rata justru turun (1%).
Bila begitu,
maka velocity dana pensiun dalam 5 tahun terakhir dapat dikatakan relatif lambat.
Aset kelolaan tumbuh 5%, sementera peserta tutun 1%. Berarti, perubahan posisi
industri dana pensiun tidak signifikan (bila tidak mau disebut stagnan). Apalagi dari sisi jumlah peserta, justru
menurun. Malah berbanding terbalik dengan besarnya potensi pekerja di Indonesia
yang mencapai 152 juta orang. Seperti “jalan di tempat”, begitulah potret dana
pensiun. Apalagi bila dibandingkan dengan industri baru seperti fintech atau
pinjol yang tingkat penetrasinya melesat cepat. Bisa jadi, tingkat kecepatan industri
dana pensiun untuk bertumbuh ada masalah. Apa masalahnya, silakan ditafsirkan
sendiri.
Velocity
dana pensiun, tentu menjadi tantangan dana pensiun ke depan. Untuk
mengoptimalkan tingkat penetrasinya ke pekerja di Indonesia. Untuk menambah
jumlah peserta dana pensiun secara signifikan, khususnya pekerja sektor
informal. Untuk memacu aset kelolaan yang tumbuh secara signifikan, bukan hanya
mengandalkan iuran reguler yang memang sudah pasti dibayarkan peserta hingga
masa pensiun. Velocit dana pensiun, terus terang menghendaki cara-cara baru untuk
meningkatkan kepesertaan dana pensiun di Indonesia. Utamanya melalui edukasi,
ketersediaan akses digital, dan produk dana pensiun yang disesuaikan dengan
karakter pekerja di berbagai sektor industri..
Velocity dana
pensiun fokusnya pada teknik menyesuaikan pentingnya dana pensiun sesuai
karakter pekerja, formal atau infoirmal. Untuk membanggun efek yang menarik di
hari tua. Velocity dana pensiun, tentangbagaimana dana pensiun mampu menjadi “pilihan”
pekerja untuk menjaga standar dan gaya hidupseseorang di masa pensiun seperti
saat bekerja. Bahkan velocity dana pensiun tegas mengacu pada kecepatan
eksekusi ide menjadi produk, kecepatan adaptasi terhadap tren, atau kecepatan untuk
mengembangkan bisnis sesuai dinamika zaman secara lebih cepat.
Velocity,
juga mempersoalkan bagaimana dana pensiun memainkan data yang ada, diolah dan
ditafsirkan untuk menghasilan premis-premis baru akan kecenderungan pekerja
terhadap dana pensiun, termasuk kecepatan akses dana pensiun yang seharusnya
bisa “real time”. Sebab velocity, bertympu pada gerak laju perubahan posisi
dari satu titik ke titik yang lebih optimal. Seberapa cepat suatu edukasi dan strategi
yang diterapkan dana pensiun dapat memberikan hasil yang signifikan. Saat kondisi
ekonomi maju, tidak dimanfaatkan optimal. Tapi saat kondisi ekonomi tidak stabil,
malah banyak mengeluh dan regulasi dipersoalkan.
Hari ini
dan ke depan, mungkin velocity (kecepatan bergerak) industri dana pensiun menjadi
“topik utama” yang perlu dicarikan solusinya secara lebih konkret. Tentang
kecepatan memproses data dan menyediakan
akses. Tentang pergerakan dana pensiun, dari kapan dan sudah sampai mana? Sebab,
dana pensiun bagi siapapun bukan lagi cuma “nice to have” tapi ….. #EdukasiDanaPensiun
#DanaPensiun #DPLKSAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar