Berkiprah secara sosial di taman bacaan mekmang butuh fisik dan mental yang kokoh. Agar tetap mampu menjaga komitmen dan konsistensi dalam gerakan literasi. Maka sebagai ikhtira menjaga kesehatan fisik sekaligus menyehatkan mental, relawan TBM Lentera Pustakan yang terdiri dari: Alw, Zhia, Gina, Nurhasanah, Farida, Resa, Susi, Sabda, dan Fadil melakukan trekking dan menyusuri jalan di Cisadon, desa kecil di Kec. Babakan Madang Kab. Bogor yang berada di ketinggian sekitar 1.100 mdpl. Berani banget relawan TBM Lentera Pustaka, menerjang hujan dan mengusir kabut. Ternyata bukan untuk menaklukkan alam. Tapi untuk melatih jiwa, pikiran dan perilaku yang adaptif.
Selain memiliki
akses yang menantang, desa Cisadon menawarkan keindahan alam yang masih alami
dan suasana yang tenang, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Apalagi hingar bingar
politik dan mimpi-mimpi manusia yang tidak ada habisnya. “Kami, relawan TBM Lentera
Pustaka memang rutin melakukan aktivitas healing ke alam terbuka. Melatih diri untuk
jauh dari kebisingan dan rutinitas sehari-hari, kan bisa menenangkan pikiran
sambil menikmati keindahan alam. Sekaligus jaga kekompakan, mengingat aktivitas
yang padat di TBM Lentera Pustaka” ujar Alwi, Koordinator Realwan TBM Lentera
Pustaka (6/7/2025).
Relawan TBM Lentera Pustaka melaporkan
mereka berjalan sejauh 22km sebagai bagian uji "pantang menyerah"
berjuang di taman bacaan. Dari trekking ini, mereka tidak hendak menaklukkan
alam. Tapi justru belajar pada alam agar tidak kehilangan kepercayaan pada
kemanusiaan. Memantapkan niat dan ikhtiar untuk membantu umat melalui aktivitas
dan kiprah di taman bacaan.
Perjalanan santai
trekking relawan TBM Lentera Pustaka ini juga untuk melatih ketahanan diri dan
disiplin, di samping mengasah jiwa petualang dan eksplorasi alam. Dalam balutan
kebersamaan untuk menambah pengalaman spiritual untuk refleksi diri,
mendekatkan diri pada Tuhan, atau merasakan keterhubungan dengan alam semesta. Sekaligus
menegaskan komitmen dan konsistensi berkiprah ditaman bacaan. Karena mereka
meyakini, yang sulit di taman bacaan bukanlah berkegiatan atau aktivitas Tapi
menjaga komitmen dan konsistensi agar tidak luntur, tidak pasang-surut pada
personal masing-masing.
Trekking, dalam
banyak literatur, sangat baik untuk “mengosongkan pikiran dan membentuk pikiran
baru” seperti air. Agar lebih fleksibel dalam menjalani aktivitas sebagai
relawan taman bacaan. Trekking juga membentuk kedisiplinan diri, yang memang
harus dilakukan terus-menerus. Karena disiplin adalah komitmen yang harus dijaga
dan dilakukan di taman bacaan. Dan yang paling penting dari trekking, relawan
TBM Lentera Pustaka belajar kembali untuk lebih fous pada hal-hal yang
esensial, untuk mengurangi apapun yang tidak berguna dalam hidup.
Dari aktivitas trekking relawan TBM
Lentera Pustaka ke Cisadon, mereka diingatkan Kembali untuk melatih tubuh sekuat
pikiran untuk mengabdi di taman bacaan. Pengabidan tanpa pamrih hingga alam semesta
membalasnya di kemudian hari. Sebab alam dan langit, selalu mengajarkan:
siapapun tidak ada batas untuk selalu belajar dan mengabdi kepada sesama. Salam
literasi! #RelawanTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar