Mungkin tidak sedikit orang yang terpukau dengan masa lalu. Terlalu di masa yang sudah terlewati. Terlalu bangga dan kahum pada masa lalunya sendiri. Ada pula yang menyesali masa lalunya sendiri. Bahkan anehnya, masa lalu dijadikan penentu untuk bertindak hari ini dan esok. Benar-benar terbuai oleh masa lalu. Itulah salah satu tantangan literasi.
Kita sering lupa. Masa lalu sudah
terjadi dan tidak bisa diubah. Masa lalu hanya bisa dikenang bukan untuk
diulang. Tapi esok masih menyisakan banyak harapan. Masa depan masih terbuka
lebar untuk dibangun. Tentu dengan optimisme dan pikiran yang positif. Maka
ajaran penting hari ini, agar kita tidak terpenjara oleh masa lalu. Jangan
terkungkung oleh kesalahan atau kegagalan masa lalu. Karena setiap hari adalah
halaman baru dalam buku kehidupan kita.
Seperti anak-anak TBM Lentera Pustaka
di kaki Gunung Salak Bogor. Selalu optimis memandang dunia dari buku bacaan. Selalu
tersenyum saat membaca cerita dan kisah yang tersaji di buku bacaan. Tanpa
peduli perut kosong, tanpa peduli tidak punya uang di rumah. Bahkan tidak
peduli lagi apapun, selain selalu optimis menatap masa depannya melalui
buku-buku bacaan. Maka membacalah untuk menatap masa depan dengan penuh ceria. Literasi kehidupan memang harus terus bergerak
dan melangkah menemukan jalannuya sendiri.
Hari ini, terkadang kita terlalu
sering membiarkan pengalaman buruk masa lalu menghalangi langkah menuju masa
depan yang lebih baik. Terlalu sering menyesali apa yang sudah terjadi. Terbelenggu
dalam penyesalan dan kesalaha. Hingga takut mengambil risiko karena pernah
gagal sebelumnya. Seakan kita merasa tidak layak mendapat kebahagiaan karena
kesalahan yang pernah kita buat. Lupa, bahwa masa lalu seharusnya menjadi guru,
bukan penjara. Masa lalu hanya bisa jadi hikmah, bukan memberhentikan berkah.
Seperti halaman buku, mulailah hari
ini, untuk memberikan kesempatan untuk memulai yang baru. Mulai membangun optimisme
sambil menjauhi pikiran yang negatif. Hindari pula pergaulan yang toxic,
yang tidak ada manfaatya. Cukup ambil pelajaran dari masa lalu tapi jangan
biarkan masa lalu mendefinisikan siap akita ke depan.
Sungguh, setiap matahari terbit adalah
simbol harapan baru. Setiap usai malam yang gelap selalu ada pagi yang terang. Saatnya
memberi ruang untuk menemukan jatidiri dan versi terbaik dari diri kita,
terlepas dari apa yang terjadi kemarin. Karena setiap buku selalu menghadirkan
teks-teks indah pada halaman berikutnya. Salam literasi #TBmLenteraPustaka
#TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar