Setelah snorkling, jelajah pulau, dan menikmati sunset di Pulau Harapan Kepulauan Seribu, pada akhirnya relawan TBM Lentera Pustaka memahami dan kian terperangah. Bahwa pengabdian di taman bacaan bukan hanya tentang kemauan. Tapi tentang jalan hidup, tentang pengaruh dan dampak baik untuk orang lain. Itulah values, nilai tambah manusia .
Di dunia yang semakin
tua ini, hidup tidak lagi soal sukses, kaya atau keberhasilan. Bahkan lebih
dari sekadar nyaman untuk diri sendiri. Hidup yang efektif lebih dari sekadar
puas diri. Tapi hidup tentang keberanian bertahan dalam mengabdi di taman bacaan,
berbuat baik dan memberi manfaat melalui buku bacaan ke anak-anak. Membangun
tradisi baca, membimbing, memotivasi dan berkolaborasi menuju tujuan bersama,
bukan hanya tujuan pribadi.
Karenanya taman bacaan
di mana pun, bukan hanya sekadar label. Bukan pula hanya identitas. Pengabdian
yang hebat, tentu harus didukung komitmen dan konsistensi yang sepenuh hati.
Mau memberdayakan umat tanpa meninggalkan mereka dalam kondisi tidak berdaya,
sekalipun hanya menyediakan tempat membaca dan buku bacaan.
Begitulah kesepakatan
yang pegang oleh relawan TBM Lentera Pustaka saat healing bareng ke Pulau
Harapan Kep. Seribu (13-14 Desember 2024) sebagai cara untuk menyamakan
persepsi dan memulihkan semangat dalam berkiprah di taman bacaan. Diikuti 11
relawan: Susi, Ai, Zhia, Resa, Dilla, Nur, Rere, Gina, Alwi, Misbach, dan
Syarif Pendiri TBM Lentera Pustaka, healing tahunan para relawan ini sekaligus
mengkoordinasikan program taman bacaan tahun 2025. Apalagi saat ini TBM Lentera
Pustaka melayani lebih dari 220 anak-anak pembaca aktif dan 70-an ibu-ibu
loyalis TBM. Beroperasi 6 hari seminggu didukung 6 wali baca dan 12 relawan
aktif, TBM Lentera Pustaka harus terus berbenah diri dan mengkaji diri.
Maka untuk mewujudkan
cita-cita besar sosial di taman bacaan, setiap relawan TBM Lentera Pustaka
diimbau jangan sampai kehilangan jati diri, jangan kehilangan harapan, jangan
kehilangan arah. Tetaplah hidup dan mengkaji diri. Teruslah belajar, berpikir, membaca,
berkomitmen dan konsisten berkegiatan di taman bacaan sepenuh hati.
Memang tidak banyak
orang yang mau mengabdi di taman bacaan. Karena relawan taman bacaan adakah
jalan sunyi pengabdian. Tapi tidak akan ada orang lain yang bisa berjalan di
jalan kita sendiri. Karena tangan dan kaki hanya kita yang menentukan.
Tangan untuk apa, kaki melangkah ke mana?
Kaji diri relawan TBM
Lentera Pustaka di Pulau Harapan, jadi bukti kebersamaan adalah jalan menuju
kebaikan. Dan untuk semua yang telah diperbuat, jangan pernah memberi alasan.
Biarkan waktu nanti yang akan menjelaskan. Salam literasi #RelawanTBM #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar