Tiap orang pasti punya keinginan, punya cita-cita. Tapi untuk menggapainya, sering kali berhadapan dengan masalah dan rintangan. Selalu ada variabel yang mengganggu. Akhirnya kehilangan harapan, terkadang jadi frustrasi dan stress. Ujungnya menyerah dan tdiak berdaya.
Kita sering lupa, untuk
mencapai apapun tidak pernah ada jalan yang mudah. Tidak ada pula jalan yang
instan tanpa perjuangan. Justru sebaliknya, kita hanya dituntut untuk tetap
komitmen dan konsisten di jalannya. Sabar dan tetap bertahan hingga menemukan jalan
tterbaik. Sebab rintangan bahkan kegagalan, sejatinya bukan akhir dari
segalanya. Maka berhentilah mencari alas an dan bertanya mengapa sesuatu tidak
mungkin kita capai? Ketahuilah, apa yang kita inginkan pasti ada jalannya.
Apa yang kamu inginkan,
pasti ada jalan. Cara yang sama akan selalu menghasilkan hasil yang sama. Jika
kamu ingin hasilnya berbeda, maka ubahlah cara yang kamu lakukan. Buatlah
sesuatu menjadi berbeda, menjadi lebih kreatif. Beranilah mencoba sudut pandang
baru, strategi baru, dan langkah-langkah yang mungkin belum pernah dilakukan
sebelumnya.
Bila keinginan atau
cita-cita itu puncak Gunung, sudah pasti ada banyak jalur untuk sampai ke sana.
Jika jalur yang ditempuh terasa terjal, cobalah jalan lain yang mungkin lebih
mudah atau lebih sesuai dengan kekuatan dan kemampuan kita. Pasti selalu ada
jalan. Hanya masalahnya kita mau atau tidak untuk mencoba sesuatu yang baru.
Mau atau tidak untuk berubah? Karena sesungguhnya, alam dan semesta selalu
memberi peluang dan petunjuk.
Dari dulu, semua orang
malas membaca buku. Semua orang sepakat membaca buku itu sesuatu yang membosankan.
Maka membaca buku, kini banyak ditinggalkan orang. Karena membaca buku, sejatinya
tidak asyik dan tidak pula menyenangkan. Jadi “PR”-nyam buatlah kegiatan
membaca buku menjadi sesuatu yang asyik dan menyenangkan. Membaca buku sekaligus
bermain, sambil memotivasi.
Cara itulah yang
dijalankan TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Menjadikan taman
bacan sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan. Ada senam literasi, ada doa
literasi, ada salam literasi, ada jajanan kampung gratis, ada relawan yang
memotivasi, bahkan ada rooftop baca dan kebun baca. Tadinya hanya jadi tempat
membaca 14 anak, tapi kini lebih dari 200 anak rutin datang seminggu minimal 3
kali, baik anak-anak kelas prasekolah maupun anak-anak taman bacaan. Ada pula gerakan
berantas buta aksara (geberbura), literasi digital, literasi finansial.
Intinya, taman bacaan dibuat menjadi tempat yang asyik dan menyenangkan. Membaca
sebagai kegiatan yang dinamis. Karena sejatinya, tidak ada teori yang paling
benar dalam membaca.
Maka untuk mecapai
keinginan, menggapai tujuan. Apapun itu, peroranganatau organisasi. Tugas kita hanya
memastikan komitmen dan konsistensi tetap terjaga. Bersikap terbuka dengan
segala masukan dan kemungkinan, bersedia menyesuaikan diri, hingga menemukan
cara terbaik yang paling selaras dengan diri kita sendiri.
Ketahuilah, setiap
perubahan yang dilakukan pasti membawa energi baru. Pasti ada tantangannya. Maka
di situlah, kreativitas diperlukan. Kesabaran dan kesungguhnya menjadi
taruhannya. Dan yang penting, percayalah siapapun pasti mampu mencapai apa pun
yang diinginkan. Tentu, dengan menyesuaikan cara, membuka diri, dan terus
berusaha. Hingga keinginan dan cita-cita itu menjadi lebih dekat dari yang
pernah dibayangkan sekalipun.
Kita sering lupa, apapun
dan semuanya sudah ada jalannya. Kita hanya perlu menemukan jalannya dan mengerjakannya
sepenuh hati. Ingat, pikiran yang sama hanya akan menciptakan nasib yang sama. Maka
untuk mengubah hasil, ubahlah pikiran kita!
Seperti kata pepatah, “Dimana
ada kemauan di situ ada jalan, di mana ada usaha di situ pasti ada hasil”. Teruslah
berjuang sampai akhir, jangan mudah menyerah. Ketahuilah, semua masalah pasti
ada jalan keluarnya. Bukan masalahnya yang dibawa-bawa keluar. Salam literasi
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar