Tata kelola taman bacaan masyarakat dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca masyarakat sangat penting. Tanpa dukungan tata kelola yang baik, sangat dimungkinkan taman bacaan tidak mampu mewujudkan peran dan eksistensinya di masyarakat. Kondisi tersebut tentu bertentangan dengan amanat UU No. 43/2007 tentang Perpustakaan, yang menegaskan taman bacaan masyarakat sebagai salah satu bagian dari program pendidikan nonformal yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta usaha melestarikan program pendidikan melalui pengembangan gerakan literasi serta pengembangan budaya baca pada masyarakat.
Survei
pendahuluan yang dilakukan pada Juni 2023, menyebutkan 60% taman bacaan hanya dikunjungi
tidak lebih dari 30 anak dan 60% fasilitas ruang baca tidak memadai. Kondisi
ini ditambah dengan 80% dana
operasional taman bacaan berasal dari swadaya pengelola sehingga berujung pada
90% taman bacaan belum mampu mencapai tujuan utamanya. Taman bacaan memang ada,
namun “masih jauh panggang dari api”.
Realitas
taman bacaan masyarakat hari ini, masih terjadi kesenjangan antara harapan dan
kenyataan untuk meningkatkan minat baca dan kegemaran membaca. Karena itu,
diperlukan evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan menjadi lebih baik. Salah
satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan penelitian secara ilmiah terkait
tata kelola taman bacaan. Atas dasar itu, Syarifudin Yunus,
mahasiswa Program Studi Doktor (S3) Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Universitas Pakuan (Unpak) mempertanggung jawabkan hasil penelitian disertasi
berjudul “Strategi Peningkatan
Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Berbasis Model CIPP Pada Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor”. Di hadapan penguji yang terdiri dari 1) Prof.
Dr.rer.pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc., IPU, ASEAN. Eng, APEC. Eng. (Ketua
Penguji dan Promotor), 2) Dr. Martinus Tukiran, M.T. (Ko-promotor), 3) Prof.
Dr-Ing. Soewarto Hardhienata, dan 4) Dr. Prihastuti Harsani, M.SI, Syarifudin
Yunus yang berprofesi sebagai dosen PBSI FBS Universitas Indraprasta PGRI
sekaligus pendiri TBM Lentera Pustaka menyajikan paparan hasil penelitian strategi
peningkatan tata kelola taman bacaan di kampus Unpak Bogor kemarin (3/10/2024).
Penelitian
kualitatif yang bersifat alami ini, bertujuan untuk menemukan strategi
peningkatan tata kelola taman bacaan menjadi lebih baik. Agar taman bacaan
mampu menjadi sarana peningkatan minta dan kegemaran membaca masyarakat. Dengan
pendekatan evaluatif model CIPP, Syarifudin Yunus bertindak sebagai instrumen
utama dalam melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, focus
group discussion, studi dokumen, dan kuesioner yang dilakukan ke berbagai
informasn, seperti Kepada DAP Kab. Bogor, Ketua Pembinaan Tim Perpustakaan DAP
Kab. Bogor, dan Ketua Forum TBM Kab. Bogor. Penelitian yang berfokus pada proses
tata kelola dan mendapat data dan informasi dari 13 pengelola taman bacaan masyarakat
di Kab. Bogor, di samping 30 pengguna layanan TBM.
Berbekal
state of the art, “Belum adanya penelitian startegi peningkatkan tata
keloa taman bacaan secara evaluatif” berbasis model CIPP, hasil penelitian
disajikan dalam bentuk uraian (deskripsi) yang menekankan makna dari stiap gejala
atau fenomena yang ada di lapangan. Melalui pendekatan multimetode (traingulasi)
saat mengumpulkan dan menganalisis data, penelitian ini diharapkan
dilakukan dengan memotret fenomena tunggal tata kelola dari berbagai sudut pandang
yang berbeda. Agar mendapatkan kebenaran data yang akurat.
Berbasis
model CIPP (Context, Inpit, Process, Product), penelitian ini menggunakan
pendekatan evaluatif yang berorientasi pada manajemen (management- oriented
evaluation approach) atau disebut evaluasi manajemen program (evaluation
in program management). Sebagai evaluasi tata keloal, tujuan terpentingnya bukanlah
membuktikan (to prove), melainkan meningkatkan (to improve) (Stufflebeam dan
Shinkfield, 2007: 325).
Sebagai
upaya peningkatan tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
di Kabupaten Bogor, maka diperoleh hasil penelitian yang dilakukan sejak April-Juli
2024 adalah sebagai berikut:
1.
Evaluasi terhadap efektivitas tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten
Bogor dari seluruh komponen model CIPP (Context, Input, Process, Product)
tergolong “cukup” (belum efektif tapi di atas kurang efektif) dengan skor rata-rata
3,56. Taman bacaan masih perlu
meningkatkan tata kelolanya agar dapat memberikan dampak
nyata dalam meningkatkan minat dan kegemaran baca masyarakat.
2.
Tingkat efektivitas tata
kelola taman bacaan berbasis model CIPP ditandai gejala-gejala seperti:
a.
Kesadaran masyarakat akan
pentingnya membaca buku di taman bacaan masih tergolong rendah, karenanya harus
ada program terstruktur TBM untuk mensosialisasikan pentingnya membaca buku dan
taman bacaan.
b.
Masih kurangnya sumber daya
manusia atau relawan yang berkiprah dan membantu aktivitas taman bacaan sehingga
mempengaruhi partisipasi masyarakat di taman bacaan.
c.
Sebagian
besar fasilitas pendukung taman bacaan belum memadai, khususnya
bangunan ruang baca, rak buku, dan koleksi buku bacaan yang sangat teratas.
d.
Pendanaan atau biaya
operasional taman bacaan menjadi masalah utama yang membuat program dan
aktivitas taman bacaan sangat terbatas dan belum optimal.
e.
Dukungan pemerintah daerah masih
tergolong rendah sekalipun kebijakan atau regulasi sudah ada
3. Evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) di Kabupaten Bogor berbasis model CIPP membuktikan masih ada kesenjangan antara harapan
dan kenyataan dalam pelaksanaan tata kelola taman bacaan. Untukitu, diperlukan penguatan tata kelola taman bacaan secara intensif dan
berkelanjutan
untuk meningkatkan minat baca anak-anak usia sekolah dan masyarakat.
4. Dari berbagai masalah tata kelola yang dihadapi taman bacaan masyarakat,
pada akhirnya strategi peningkatan tata kelola taman bacaan dapat diubah
menjadi lebih efektif melalui langkah-langkah yaitu. a) kebijakan/regulasi yang
mendukung dari pusat, daerah, kecamatan dan desa, b) memiliki tujuan yang jelas
dalam pendirian taman bacaan, c) berorientasi pada sasaran yang jelas, d) didukung
SDM dan struktur organisasi yang terkoordinasi dengan baik, e) didukung sarana
dan prasarana yang memadai, f) berusaha mencapai anggaran atau pendanaan yang
memadai, g) melakukan perencanaan program literasi tahunan, h) membuat laporan dan
aktivitas secara rutin yang dipublikasi di media sosial atau website, i) mau
dan berani melakukan sosialisasi ke masyarakat, j) melakukan kegiatan evaluasi
secara rutin, k) mencapai hasil yang berdampak konkret di masyarakat, dan l) membangun
reputasi secara terukur dan efektif secara berkelanjutan.
Dalam
kesempatan ini, tim penguji memberikan masukan dan saran perbaikan atas hasil
penelitian, diantaranya: 1) perlunya dibuatkan alur hasil penelitian evaluasi dengan
model CIPP dalam bentuk bagan, 2) menekankan pentingnya tata kelola taman bacaan
karena masih adanya masalah dan kesenjangan anatra harapan dan kenyataan, 3)
perlu memperkuat kebaruan penleitian, dan 4) menambhakan prosedur pelaksanaan
penilaian yang menjadi acuan dalam kesimpulan penellitian.
Setelah
seminar hasil penelitian ini, promovendus akan melalukan perbaikan dokumen
disertasi sesuai masukan tim penguji dan menggelar seminar diseminasi. Setelah mempublikasikan
hasil penelitian dalam bentuk 1) jurnal internasional dan 2) buku luaran hasil
penelitian dengan kualifikasi 3) terdaftar dalam HKI (Hak Kekayaan Intelektual),
maka promovendus akan memalnjutkan ujian tertutup sebelum ujian terbuka untuk
meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan dari Sekolah Pascasarjana Univesritas
Pakuan. Disertasi ini menjadi sumbangsih ilmiah promovendus dan SPs Universitas
Pakuan terhadap taman bacaan masyarakat dan gerakan literasi agar tetap membumi
di Indonesia. Salam literasi
#DisertasiTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PenelitianTamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar