Kamis, 03 Oktober 2024

Pendiri TBM Lentera Pustaka Hasilkan Disertasi tentang Tata Kelola Taman Bacaan

Tata kelola taman bacaan masyarakat dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca masyarakat sangat penting. Tanpa dukungan tata kelola yang baik, sangat dimungkinkan taman bacaan tidak mampu mewujudkan peran dan eksistensinya di masyarakat. Kondisi tersebut tentu bertentangan dengan amanat UU No. 43/2007 tentang Perpustakaan, yang menegaskan taman bacaan masyarakat sebagai salah satu bagian dari program pendidikan nonformal yang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta usaha melestarikan program pendidikan melalui pengembangan gerakan literasi serta pengembangan budaya baca pada masyarakat.

 

Survei pendahuluan yang dilakukan pada Juni 2023, menyebutkan 60% taman bacaan hanya dikunjungi tidak lebih dari 30 anak dan 60% fasilitas ruang baca tidak memadai. Kondisi ini ditambah dengan 80% dana operasional taman bacaan berasal dari swadaya pengelola sehingga berujung pada 90% taman bacaan belum mampu mencapai tujuan utamanya. Taman bacaan memang ada, namun “masih jauh panggang dari api”.

 

Realitas taman bacaan masyarakat hari ini, masih terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan untuk meningkatkan minat baca dan kegemaran membaca. Karena itu, diperlukan evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan menjadi lebih baik. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan melakukan penelitian secara ilmiah terkait tata kelola taman bacaan. Atas dasar itu, Syarifudin Yunus, mahasiswa Program Studi Doktor (S3) Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan (Unpak) mempertanggung jawabkan hasil penelitian disertasi berjudul “Strategi Peningkatan Efektivitas Tata Kelola Taman Bacaan Berbasis Model CIPP Pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor”. Di hadapan penguji yang terdiri dari 1) Prof. Dr.rer.pol. Ir. Didik Notosudjono, M.Sc., IPU, ASEAN. Eng, APEC. Eng. (Ketua Penguji dan Promotor), 2) Dr. Martinus Tukiran, M.T. (Ko-promotor), 3) Prof. Dr-Ing. Soewarto Hardhienata, dan 4) Dr. Prihastuti Harsani, M.SI, Syarifudin Yunus yang berprofesi sebagai dosen PBSI FBS Universitas Indraprasta PGRI sekaligus pendiri TBM Lentera Pustaka menyajikan paparan hasil penelitian strategi peningkatan tata kelola taman bacaan di kampus Unpak Bogor kemarin (3/10/2024).

 

Penelitian kualitatif yang bersifat alami ini, bertujuan untuk menemukan strategi peningkatan tata kelola taman bacaan menjadi lebih baik. Agar taman bacaan mampu menjadi sarana peningkatan minta dan kegemaran membaca masyarakat. Dengan pendekatan evaluatif model CIPP, Syarifudin Yunus bertindak sebagai instrumen utama dalam melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, focus group discussion, studi dokumen, dan kuesioner yang dilakukan ke berbagai informasn, seperti Kepada DAP Kab. Bogor, Ketua Pembinaan Tim Perpustakaan DAP Kab. Bogor, dan Ketua Forum TBM Kab. Bogor. Penelitian yang berfokus pada proses tata kelola dan mendapat data dan informasi dari 13 pengelola taman bacaan masyarakat di Kab. Bogor, di samping 30 pengguna layanan TBM.

 

Berbekal state of the art, “Belum adanya penelitian startegi peningkatkan tata keloa taman bacaan secara evaluatif” berbasis model CIPP, hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian (deskripsi) yang menekankan makna dari stiap gejala atau fenomena yang ada di lapangan. Melalui pendekatan multimetode (traingulasi) saat mengumpulkan  dan menganalisis data, penelitian ini diharapkan dilakukan dengan memotret fenomena tunggal tata kelola dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Agar mendapatkan kebenaran data yang akurat.

 

Berbasis model CIPP (Context, Inpit, Process, Product), penelitian ini menggunakan pendekatan evaluatif yang berorientasi pada manajemen (management- oriented evaluation approach) atau disebut evaluasi manajemen program (evaluation in program management). Sebagai evaluasi tata keloal, tujuan terpentingnya bukanlah membuktikan (to prove), melainkan meningkatkan (to improve)  (Stufflebeam dan Shinkfield, 2007: 325).

 


Sebagai upaya peningkatan tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor, maka diperoleh hasil penelitian yang dilakukan sejak April-Juli 2024 adalah sebagai berikut:

1.       Evaluasi terhadap efektivitas tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor dari seluruh komponen model CIPP (Context, Input, Process, Product) tergolong “cukup” (belum efektif tapi di atas kurang efektif) dengan skor rata-rata 3,56. Taman bacaan masih perlu meningkatkan tata kelolanya agar dapat memberikan dampak nyata dalam meningkatkan minat dan kegemaran baca masyarakat.

2.       Tingkat efektivitas tata kelola taman bacaan berbasis model CIPP ditandai gejala-gejala seperti:

a.       Kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku di taman bacaan masih tergolong rendah, karenanya harus ada program terstruktur TBM untuk mensosialisasikan pentingnya membaca buku dan taman bacaan.

b.       Masih kurangnya sumber daya manusia atau relawan yang berkiprah dan membantu aktivitas taman bacaan sehingga mempengaruhi partisipasi masyarakat di taman bacaan.

c.        Sebagian besar fasilitas pendukung taman bacaan belum memadai, khususnya bangunan ruang baca, rak buku, dan koleksi buku bacaan yang sangat teratas.

d.       Pendanaan atau biaya operasional taman bacaan menjadi masalah utama yang membuat program dan aktivitas taman bacaan sangat terbatas dan belum optimal.

e.       Dukungan pemerintah daerah masih tergolong rendah sekalipun kebijakan atau regulasi sudah ada

3.       Evaluasi terhadap tata kelola taman bacaan pada Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Bogor berbasis model CIPP membuktikan masih ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan dalam pelaksanaan tata kelola taman bacaan. Untukitu, diperlukan penguatan tata kelola taman bacaan secara intensif dan berkelanjutan untuk meningkatkan minat baca anak-anak usia sekolah dan masyarakat.

4.       Dari berbagai masalah tata kelola yang dihadapi taman bacaan masyarakat, pada akhirnya strategi peningkatan tata kelola taman bacaan dapat diubah menjadi lebih efektif melalui langkah-langkah yaitu. a) kebijakan/regulasi yang mendukung dari pusat, daerah, kecamatan dan desa, b) memiliki tujuan yang jelas dalam pendirian taman bacaan, c) berorientasi pada sasaran yang jelas, d) didukung SDM dan struktur organisasi yang terkoordinasi dengan baik, e) didukung sarana dan prasarana yang memadai, f) berusaha mencapai anggaran atau pendanaan yang memadai, g) melakukan perencanaan program literasi tahunan, h) membuat laporan dan aktivitas secara rutin yang dipublikasi di media sosial atau website, i) mau dan berani melakukan sosialisasi ke masyarakat, j) melakukan kegiatan evaluasi secara rutin, k) mencapai hasil yang berdampak konkret di masyarakat, dan l) membangun reputasi secara terukur dan efektif secara berkelanjutan.

 

Dalam kesempatan ini, tim penguji memberikan masukan dan saran perbaikan atas hasil penelitian, diantaranya: 1) perlunya dibuatkan alur hasil penelitian evaluasi dengan model CIPP dalam bentuk bagan, 2) menekankan pentingnya tata kelola taman bacaan karena masih adanya masalah dan kesenjangan anatra harapan dan kenyataan, 3) perlu memperkuat kebaruan penleitian, dan 4) menambhakan prosedur pelaksanaan penilaian yang menjadi acuan dalam kesimpulan penellitian.

 

Setelah seminar hasil penelitian ini, promovendus akan melalukan perbaikan dokumen disertasi sesuai masukan tim penguji dan menggelar seminar diseminasi. Setelah mempublikasikan hasil penelitian dalam bentuk 1) jurnal internasional dan 2) buku luaran hasil penelitian dengan kualifikasi 3) terdaftar dalam HKI (Hak Kekayaan Intelektual), maka promovendus akan memalnjutkan ujian tertutup sebelum ujian terbuka untuk meraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan dari Sekolah Pascasarjana Univesritas Pakuan. Disertasi ini menjadi sumbangsih ilmiah promovendus dan SPs Universitas Pakuan terhadap taman bacaan masyarakat dan gerakan literasi agar tetap membumi di Indonesia. Salam literasi #DisertasiTamanBacaan #TBMLenteraPustaka #PenelitianTamanBacaan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar