Kamis, 26 September 2024

Literasi Kampus, Sinergi Mahasiswa dan Dosen Terbitkan Buku Jurnalistik

Di luar sana, lagi musim hubungan guru dan siswa. Kali ini terjadi pula hubungan dosen dan mahasiswa di dalam kelas. Hubungan sinergi dalam perkuliahan. Untuk menerbitkan buku kompilasi liputan jurnalistik. Sebagai sebuah keterampilan dalam liputan dan menulis untuk jurnalistik.

Di tengah hiruk-pikuk berita yang terkadang hoaks, mahasiswa semester 7 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) memperkuat keterampilan liputan jurnalistik. Melalui tugas yang diberikan dalam kuliah Jurnalistik yang diampu dosen Syarifudin Yunus, setiap mahasiswa ditugaskan meliput fenomena seputar Pilkada 2024.

Selain memastikan terjun ke lapangan, liputan jurnalistik menjadi salah satu cara mencari bahan berita dan informasi tentang suatu peristiwa atau kejadian yang faktual di masyarakat. Dari liputan itulah kemudian dijadikan berita yang siap dipublikasikan, baik melalui media mainstream, media sosial, atau blog. Agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara jelas, di samping kebenaran informasinya.

“Selain mencari bahan berita, saya menugaskan untuk meliput dan menulis berita. Nantinya akan diterbitkan ke dalam buku jurnalisme fakta yang dilakukan mahasiswa Unindra. Selain terjun ke lapangan, meliput juga menjadikan mahasiswa harus tahu cara interaksi dalam mencari bahan berita” ujar Syarifudin Yunus, dosen mata kuliah jurnalistik hari ini (27/9/2024) di Unindra.


Ditekankan pula, mahasiswa perlu memiliki keterampilan liputan jurnalistik, agar mampu mengungkap realitas secara bertanggung jawab. Melalui liputan, mahasiswa mau tidak mau harus menetapkan bahan berita, menentukan fokus berita, mengumpulkan data, m Puput dan mengambil foto hingga menuliskan jadi berita. Itulah subtansi liputan, untuk terjun ke lapangan, mencari informasi, melakukan wawancara, menulis berita, dan mempublikasikannya.

Melalui liputan jurnalistik, pada akhirnya mahasiswa memahami pentingnya kebenaran informasi yang berdasarkan fakta. Bukan berita hoaks tapi disebarluaskan. Sebelum menulis berita, kebenaran informasi atau peristiwa dapat dilakukan dengan wawancara dengan sumber yang relevan. Sehingga berita yang disajikan lengkap, objektif, dan tidak memihak.

Saat liputan jurnalistik, fokusnya pada fakta dan realitas bukan sensasi dari berita. Karena berita yang baik adalah berita yang menyajikan fakta sebenarnya, bukan berita yang sekadar sensasi. Karena jurnalistik harus tetap netral dan profesional dalam menyajikan berita. #KuliahJurnalistik #BelajarJurnalistik #UnindraKeren

Tidak ada komentar:

Posting Komentar