Minggu, 14 Juli 2024

Mendidik Hati di Taman Bacaan

Jangan pernah mengasihani diri sendiri karena akan membuat kita terperangkap di kubangan kesedihan. Jangan pernah berkecil hati karena akan membuat kita kehilangan harapan. Cukup ikhtiar yang lebih keras dan berproses tiada henti hingga tujuan itu tercapai. Semangat juang itulah yang dianut Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.

 

Berkiprah sosial di taman bacaan memang penuh tantangan. Bahkan kadang melelahkan, sama lelahnya dengan orang bekerja. Menyediakan akses bacaan ke kampung-kampung, membimbing anak-anak yang membaca buku hungga memberi nasihat untuk kebaikan ke depan bagi anak-anak generasi bangsa. Buku dan taman bacaan, sebagai ladang amal. Untuk mengajak selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama.

 

Jangan mengasihani diri sendiri. Memilih membaca buku memang berat. Menyediakan akses bacaan memang tidak mudah. Membimbing dan bergaul di taman bacaan pun banyak tantangannya. Tapi di situlah hikmahnya, menolong anak-anak melalui buku bacaan justru kita sedang menolong diri sendiri. Percayalah, semua akan indah pada waktunya.

 

Maka saat berkiprah di taman bacaan. Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Menjalani dengan senang hati adalah ibadah yang tidak ternilai. Karena menyenangkan orang lain melalui buku bacaan akan membuat kita tenang dan bahagia.

 

Siapapun saat membaca buku, melihat ke atas memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah makin besar rasa syukur atas semua yang ada. Melihat ke samping kian memperkuat semangat kepedulian. Melihat ke belakang hanya sebagai pelajaran berharga. Melihat ke dalam untuk intropeksi. Dan melihat ke depan untuk menjadikan diri dan keadaan lebih baik. Itulah hikmah berada di taman bacaan.

 


Di taman bacaan, bersama buku bacaan. Menegaskan pentingnya berbuat dan bermanfaat. Selalu mengawalinya dengan niat baik, lalu ikhtiar, dan berdoa. Selebihnya diserahkan kepada-Nya. Apapun dijalani dengan sepenuh hati.  Sebagai ungkapan syukur, peduli lagi tanpa pamrih.

 

Saat berhadapan dengan realitas dan tantangan pun. Bila sedih cukup seperlunya. Bila lelah cukup dinikmati. Bila diomngin pun cukup didiamkan. Hingga semuanya berubah dan berbuah. Menjadi lebih baik, lebih bermakna untuk diri sendiri dan orang lain.

 

Ketahuilah sahabat, saat berbuat baik pasti akan kembali ke diri. Saat menebar manfaat pun akan kembali ke diri. Agar segalanya menjadi mudah dan berkah. Sekecil apapun kebaikan yang diperbuat maka pasti kembali kepada yang melakukannya. Jadi, jangan kasihani diri sendiri selain terus menjaga semangat kebaikan sekalipun di taman bacaan.

 

Karena di taman bacaan, sejatinya siapapun sedang mendidik hati bukan mendidik pikiran. Itulah sebaik-baiknya pendidikan. Bertumpu di hati, bukan di otak. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #BacaBukanMaen





Tidak ada komentar:

Posting Komentar