Mungkin banyak pekerja lupa. Bahwa masa pensiun atau hari tua cepat atau lambat pasti tiba. Banyak perusahaan atau kantor hari ini menerapkan usia pensiun normal di usia 56 tahun. Artinya, mau tidak mau, si pekerja akan pensiun ketika usia pensiunnya tiba. Karena itu, pensiun sejatinya bukan soal waktu, bukan pula soal umur. Tapi soal keadaan, mau seperti apa kita di masa pensiun?
Masa pensiun,
bisa jadi kian mengkhawatirkan. Karena usia harapan hidup orang Indonesia terus
bertambah. Saat ini berada di kisaran 72 tahun. Bila usia pensiun di 56 tahun,
maka masih ada 16 tahun masa kehidupan di hari tua tanpa memiliki gaji lagi.
Pertanyaan, dari mana pensiunan dapat membiayai kebutuhan hidupnya di masa
pensiun?
Belum lagi inflasi dari
tahun ke tahun yang terus meningkat. Akibat naiknya harga barang dan jasa sehingga
menyebabkan nilai uang pun menurun. Tentu, uang Rp. 1 juta hari ini akan
menurun nilainya dibandingkan Rp. 1 juta pada 10 tahun yang akan datang. Ilustrasinya,
bila pekerja hari ini
pensiun dan memiliki gaji terakhir sebesar Rp. 10 Juta. Maka dibutuhkan dana sebesar
Rp. 2,7 miliar untuk 15 tahun ke depan setelah pensiun. Lagi-lagi, dari mana
dana sebesar itu bisa didapatkan?
Bekerja puluhan
tahun sejak muda, tidak menjamin akan Sejahtera di masa pensiun. Gaji besar saat
bekerja pun belum tentu menjamin tenang di hari tua. Maka masa pensiun atau
hari tua harus dipersiapkan sejak dini. Bahkan sejak mulai bekerja, seharusnya
siapapun sudah menabung untuk masa pensiunnya sendiri. Tentu, untuk memenuhi
biaya hidup di masa pensiun dan memelihara gaya hidup di hari tua seperti saat
masih bekerja.
Faktanya hari
ini, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun. Bahkan 7
dari 10 pensiunan pada akhirnya mengalami masalah keuangan atau “terpaksa”
bergantung kepada anak-anaknya. Kondisi itu terjadi akibat tidak tersedianya dana yang cukup untuk masa
pensiun atau saat tidak bekerja lagi. Atas alasan itulah, setiap pekerja memang
harus mempersiapkan dana pensiun sejak dini.
Masa pensiun yang
sejahtera itu tidak akan pernah datang dengan sendirinya. Karenanya, masa
pensiun harus dipersiapkan sejak dini. Bila mau disadari, setidaknya ada 6 (enam)
alasan pentingnya mempersiapkan dana pensiun sejak dini, yaitu:
1.
Laju inflasi yang
terus meningkat dari tahun ke tahun harus diantisipasi dengan “menabung untuk
hari tua” yang konsisten.
2.
Terhindar dari
perilaku konsumtif dan potensi perilaku utang yang makin membuat kondisi ekonomi
pribadi kian memburuk.
3.
Terhindar dari
gaya hidup modern yang tidak perlu sehingga menambah “beban biaya hidup” yang
akhirnya “lebih besar pasak daripada tiang”.
4.
Besarnya hasil investasi
dana pensiun bila didanakan dalam waktu yang lama (di atas 20 tahun) sehingga
akumulasi uang pensiun bisa tumbuh signifikan.
5.
Agar tidak “jatuh
miskin” atau kesulitan keuangan di masa pensiun, akibat terlambat menabung untuk
hari tua atau masa pensiun.
Maka, tidak ada solusi lain untuk bisa lebih siap di masa pensiun. Selain “bertindak dari sekarang untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera”. Berani menyisihkan sebagian gaji, apapun kondisinya, untuk hari tua di saat
tidak bekerja lagi. Mulai menabung untuk hari tua, mulai memiliki dana pensiun dari
sekarang, tanpa ditunda lagi. Caranya, tentu dapat dilakukan melalui program pensiun DPLK (Dana
Pensiun Lembaga Keuangan). Karena DPLK adalah program yang dirancang khusus
untuk mempersiapkan masa pensiun pekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua saat tidak bekerja lagi.
Yuk siapkan masa
pensiun sejak dini. Jangan ada lagi alasan klasik, bahwa gaji hanya cukup untuk
biaya hidup sehari-hari. Sehingga tidak ada yang bisa ditabung untuk masa
pensiun. Cara pandang “gaji tidak cukup”, tidak sepenuhnya benar. Harus ada
ikhtiar untuk mempersiapkan masa pensiun. Karena masa pensiun sama pentingnya dengan
masa pekerja. Agar tercipta “kerja yes, pensiun oke”. Salam
#EdukasiDanaPensiun #YukSiapkanPensiun #MasaPensiun #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar