Masih belum percaya? Setiap kebaikan yang diperbuat itu tidak akan pernah sia-sia. Karena tiap kebaikan bukan hanya bermanfaat untuk orang lain. Tapi juga membuat pelakunya akan lebih tenang dan bahagia. Apalagi kebaikan yang digerakkan oleh hati, bukan karena baik ada maunya atau ingin dipuji orang. Teruslah berbuat baik, karena baik itu tidak akan pernah sia-siap. Dan setiap kebaikan pasti akan dibalas dengan kebaikan pula.
Sekali lagi, kebaikanmu tidak akan pernah sia-sia. Ketika bisa meringankan beban orang lain, ketika
bisa membuat anak-anak gembira karena punya tempat membaca. Atau ketika orang
lain bisa tersenyum dan melupakan perih di hatinya. Kebaikan yang diperbuat itu
tidak dapat diungkap dengan kata-kata. Tapi pasti dapat dirasakan penerimanya.
Apalagi mereka benar-benar merasakan manfaatnya. Maka jangan pernah ragu untuk
berbuat baik kepada siapapun.
Kebaikanmu tidak akan pernah sia-sia. Tetaplah bersikap baik
kepada siapapun, dalam keadaan apapun bahkan kepada orang yang telah menyakiti
sekalipun. Tetap mampu menahan amaran sekalipun telah dikecewakan dan
menggantikannya dengan senyuman yang melegakan hati. Tetap sabar di segala keadaan,
selalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Dan tetap konsisten menolong sesama, melakukan
hal-hal kecil yang bernilai besar untuk orang lain. Itu semua baik, maka kebaikanmu
tidak akan pernah sia-sia.
Berbuat baik, sejatinya boleh di
mana saja. Termasuk di taman bacaan walau untuk menyediakan akses bacaan kepada
anak-anak usia sekolah yang selama ini tidak punya tempat membaca. Sekadar
membimbing anak-anak membaca buku, mengajar baca tulis kaum buta aksara,
mengajar calistung anak-anak kelas prasekolah, bahkan mengendarai motor baca
keliling ke kampung-kampung. Anak-anak yang rajin membaca, ibu-iobu yang
mengantar anak ke taman bacaan, relawan yang mengabdi di TBM demi tegaknya
kegemaran membaca. Itu semua baik. Yang tidak baik itu, menganggap membaca buku
di era digital sebagai perbuatan sia-sia. Apalagi yang menyebut minat baca
rendah tanpa mau menyediakan akses bacaan itu sangat tidak baik. Maka saat saya
dan teman-teman memutuskan berkiprah di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera
Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor itu pun baik. Karena taman bacaan memang
tempat baik dan menjadi ladang amal banyak orang.
Kebaikan itu bisa apa saja. Ada yang berbuat baik dan menebar
manfaat. Sebagai pengantar hadirnya senyum orang lain. Sebagai penyebar
inspirasi yang penuh manfaat untuk anak-anak. Atau menjadi penyemangat untuk
membaca buku. Jadi, teruslah berbuat baik di mana pun. Karena sejatinya. kualitas
seseorang dinilai dari perbuatannya, bukan dari omongannya. Wajah yang cantik, kekayaan,
pangkat, jabatan, dan status sosial pun tidak berguna. Manakala tidak mengangkat
pemiliknya menjadi lebih baik. Semua tergantung amal perbuatannya. Jangan lelah
berbuat baik, apalagi di taman bacaan. Hingga tidak ada lagi alasan seseorang
untuk tidak berbuat baik. "Dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu” (QS. Al-Qashas: 77).
Berbuat baik memang tidak mudah. Selalu
ada saja yang menghalangi. Maka duduklah di meja bersama orang-orang membahas
tentang kebaikan. Jangan duduk bersama orang-orang yang hanya mampu
membicarakan orang lain. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar