Ini hanya sebuah refleksi seorang pegiat literasi. Tentang kita, manusia yang tidak punya apa-apa dan bukan siapa-siapa. Agar selalu eling dan waspada. Sesuai porsinya, sesuai takarannya untuk apapun. Jangan berlebihan soal urusan dunia. Karena sekali lagi, kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Patut disadari selalu. Jika
kita tergolong orang yang mencintai sesuatu karena rasa kagum, ketahuilah bahwa
yang patut kita kagumi adalah Allah Yang Maha Pencipta. Jika pun kita tergolong
orang yang mencintai karena mendapat perhatian dari orang lain. Maka, sadarilah
segala kebaikan ada karena perhatian-Nya terhadap kita selama di dunia.
Jika kita tergolong orang yang lebih mempedulikan
keberadaan orang lain. Lalu bagaimana dengan-Nya yang tudak pernah lelah
memperhatikan dan melindungi kita. Meski kita sering mengacuhkan-Nya
Bahkan jika kita tergolong orang yang gemar berkeluh
kesah kepada orang lain. Patut disadari, sebaik-baik tempat berkeluh kesah yang
paling menenangkan hati adalah berdoa kepada-Nya.
Suatu kali, bisa jadi orang lain atau kawan dekat
pergi meninggalkan kita karena satu kesalahan. Tapi ketahuilah, bahwa Allah SWT
tidak akan pernah pergi meninggalkan kita. Meskipun kita memiliki berjuta-juta
kesalahan yang melanda. Dan di saat orang lain berlomba-lomba, mencari-cari dan
mengungkit kesalahan kita yang telah lalu.
Ketahuilah, bahwa Allah SWT akan selalu menutupi aib kita meskipun telah
terulang kembali. Sungguh, maha besar kuasa-Nya.
Refleksi ini membuktikan bahwa Allah SWT selalu
bersama dan memberi pertolongan kepada hamba-Nya. Di saat pertolongan manusia
tidak lagi diharapkan. Asal kita mau mendekat dan berdialog dengan-Nya.
Maka, jangan bersandar kepada selain-Nya. Karena
tidak pernah ada manusia sempurna yang absolut. Benar atau tidak di dunia ini,
hanya soal persepsi dan sudut pandang setiap orang yang berbeda-beda. Cerita
kita akan selalu berbeda di tiap orang. Karena mereka punya cerita sendiri.
Tetaplah bersandar kepada-Nya sambil tetap berbuat baik dan menebar manfaat
kepada sesama. Begitulah renungan seorang pegiat literasi. alam literasi
#BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar