Di mana pun, jangan biarkan orang lain untuk menilai kita. Biarkan Tuhan yang menilai kita. Bahwa setiap ikhtiar baik apapun pasti akan kembali yang melakukannya. Tidak ada kebaikan yang ditorehkan sia-sia. Tidak ada, semua yang diperbuat akan kembali pada yang melakukannya. Maka penting hari ini, menjauhkan diri dari orang-orang yang membenci atau meremehkan ikhtiar baik kita. Percayalah pada hati nurani dan akal sehat diri sendiri. Jangan pedulikan orang lain. Karena mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Ketahuilah, apabila kita
berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud
buruk di balik perbuatan baik yang kita lakukan. Maka, tetaplah berbuat baik. Terkadang
orang lain berpikir atas prasangka buruk, tidak masuk akal, dan subjektif. Tapi
biarlah mereka bertindak seperti itu.
Apabila kita sukses, orang
lain mungkin akan iri hati dan tidak suka, cemburu hingga akan memusuhi atau
menjauhi kita. Tapi biarlah, kita cukup teruskan jalan sukses yang sudah
diraih. Apabila kita jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan berpikir untuk
membohongi atau menipu kita dengan segala cara. Tapi biarlah, tetaplah bersikap
jujur dan terbuka. Dan saat kita telah membangun kebaikan dan kedamaian bertahun-tahun
lamanya, pasti ada orang yang bertekad untuk menghancurkannya dalam satu malam
saja. Seolah-olah tidak ada lagi kebaikan yang kita perbuat. Biarlah, mereka
melakukannya dan akan menanggung akibatnya sendiri. Tetaplah berbuat baik,
tetaplah membangun kedamaian di mana pun.
Sangat lumrah kok. Kebaikan
yang kita lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tapi teruslah
berbuat baik. Berikan saja yang terbaik sebisa yang kita kerjakan, sebisa yang
kita miliki. Mungkin di mata orang lain itu tidak bernilai atau biasa-biasa
saja atau tidak akan pernah cukup. Tidak masalah kok, tapi tetap lakukan saja
yang terbaik.
Jangan biarkan orang lain
menilai kita. Prinsip itulah yang dijunjung tinggi Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Saat
menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal semua orang, untuk berkiprah dalam membangun
tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. Kini, tidak kurang 200 orang
anak-anak dan warga yang menjadi pengguna layanan taman bacaan setiap
minggunya. Bergerak secara alamiah, tiap
jam baca, ada banyak orang melangkahkan kaki ke taman bacaan. Taman bacaan pun
tidak luput dari prasangka buruk dan sikap benci orang lain. Ada yang
mengggangu, ada yang menjual asetnya, ada melarang anaknya membaca, bahkan ada
yang tidak peduli sama sekali. Biarlah, mungkin mereka orang-orang yang sudah
lupa pentingnya berbuat baik dan menebar manfaat.
Lupa
kebaikan kecil ada di taman bacaan. Mulai dari membimbing anak-anak yang
membaca, mengajar baca tulis kaum buta aksara, mengajar calistung anak kelas
prasekolah, memberi nasihat baik, bersosial dan memotivasi, hingga menjadi
driver motor baca keliling ke kampung-kampung yang tidak punya akses bacaan. Semua
itu perbuatan baik. Tapi mungkin tidak luput dari penilaian buruk orang lain.
Biarlah, karena toh mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa pula.
Maka
biarlah Tuhan yang menilai kita. Karena apapun dan semuanya itu ada di antara kita
dan Tuhan. Apa yang kita perbuat dan kerjakan tidak akan pernah ada di antara kita
dan orang lain. Apapun yang baik, biarlah Tuhan yang menilainya. Karena apa
yang diperbuat pasti akan kembali pada yang melakukannya, Percayalah itu, hukum
alam pasti bekerja dan tidak pernah salah orang. Maka jangan pedulikan apa yang
orang lain pikir dan katakan atas perbuatan baik yang kita lakukan. Tapi
percayalah, pandangan Tuhan hanya tertuju pada orang-orang yang berbuat baik
secara konsisten. Karena Tuhan pasti sanggup melihat ketulusan hati kita.
Ketahuilah,
selalu ada orang-orang yang kerjanya membenci. Sekalipun kita tidak pernah
menganggu mereka. Kita berbuat baik dan bersikap baik saja, mereka tetap
membenci. Itulah toxic people, orang-orang yang nyata-nyata harus dijauhi.
Karena mereka, tidak akan pernah kelar dengan dirinya sendiri.
Maka
biarkan Tuhan yang menilai kita. Dan biarkan pula orang-orang buruk menilai dan
menghakimi hidup kita semau mereka. Toh, mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siap
pula. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar