Jumat, 01 September 2023

Literasi Pinjol

Bak petir di siang bolong, tiba-tiba siang ini saya di telepon nomor yang tidak dikenal mengaku dari pinjaman online (pinjol) “danarupiah” (1/9/2023). Dia menanyakan tentang si PO yang katanya meminjam uang di pinjol tapi tidak bisa dihubungi. Lalu, saya katakan saya tidak tahu karena saya sudah tidak pernah ketemu selama 4 tahun. Lalu saya tanya, dari mana tahu nomor saya? Entahlah jawabnya dari mana nggak jelas.

 

Tadinya saya menerima obrolan baik-baik. Tapi tiba-tiba berubah karena si penelepon mulai meneror tentang soal pinjol si PO. Lah saya bingung dong. Siapa yang meminjam di pinjol, siapa yang diteror? Saya nggak tahu kapan minjamnya, berapa minjamnya, dan kenapa bisa akhirnya urusan pinjol menghubungi saya? Soal pinjol si PO, saya nggak tahu sama sekali. Hellow manusia dodol, gue harus gimana kalau begini?

 

Setelah si pinjol mulai meneror, lalu saya tutup. Saya kira selesai. Ehh nggak tahunya masih telepon berkali-kali lalu saya blokir. Dan masih telepon lagi memakai nomor lain (cek di foto tulisan ini). Yah maaf, apa boleh buat saya blokir lagi. Sungguh aneh urusan pinjol. Kok ada orang pinjam duit di pinjol lalu kasih nomor orang lain? Dan pihak pinjol-nya kok setuju tanpa konfirmasi ke nomor yang direferensikan? Hellow manusia dodol, siapa yang main pinjol siapa yang diteror?

 

Mungkin banyak orang yang mengalami “teror” pinjol seperti saya. Aneh banget, saya ini seumur-umur hidup nggak pernah pinjam uang kemana pun. Pinjam ke teman saja nggak mau, apalagi ke pinjol yang nggak jelas. Tapi kok bisa akhirnya diteror akibat ulah si PO. Jadi siapa yang zolim nih? Siapa yang menikmati pinjolnya, siapa yang diteror sampai benjol. Aneh banget sih tapi yah cukup sabar saja. Toh, saya nggak tahu urusan pinjol. Cukup berdoa saja, agar yang main pinjol kasih nomor telepon saya dan pinjol yang meneror saya akan mendapat ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.

 


Manusia dodol, siapa yang main pinjol siapa yang diteror? Penting disampaikan soal pinjol, jangan sampai bikin orang yang nggak tahu apa-apa diancam, diteror atau “dikerasin” dengan kata-kata buruk. Di mana akhlak orang yang main pinjol? Di mana juga aturan yang benar buat si pihak pinjol, apa begitu caranya? Maka tolong dicamkan pesan saya ini soal pinjol:

1.     Pemain pinjol yang suka pinjam uang, tolong kalau mau main pinjol jangan kasih nomor telepon orang-orang yang nggak ada hubungan dan sudah nggak pernah kontak lagi. Kasih saja nomor saudara kandung atau orang tua sendiri. Hello manusia dodol, jangan ngaku punya akhlak kalau akhirnya menyusahkan orang lain?

2.     Pihak pinjol yang suka meneror atau mengancam, tolong cek nomor telepon yang direferensikan, siapa? Kok bisa orang yang nggak tahu apa-apa di teror, apa hubungannya dengan si peminjam? Dan bisa nggak sih komunikasi dengan yang baik-baik, tanpa ancaman tanpa teror?

3.     Orang yang nomor telepon-nya dijadikan referensi pinjol, tolong bila ada urusan dengan pinjol langung saja nomor itu di blokir dan blokir juga si orang lain yang main pinjol, siapa kek dia blokir aja. Dan bila sudah keterlaluan, adukan saja ke polisi dan OJK.

 

Dah gitu aja, sekadar soal pinjol. Saya sebut mereka, “manusia dodol, siapa yang main pinjol siapa yang diteror?”. Kok bisa-bisanya melibatkan orang lain yang nggak tahu apa-apa masuk ke “lingkaran setan” yang Anda buat sendiri? Di mana akhlak dan adab Anda? Salam literasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar