Jumat, 18 Agustus 2023

Surat Cinta dari Kakek untuk Cucu Kembarnya yang Baru Lahir

Saat menaiki tangga rumah sakit, aku pun mendapati anak laki-laki pertamaku meneteskan air mata. Sambil menghampiri dann mendekap, dari raut wajahnya ada sejuta rasa syukur yang tiada tara. Setelah melewati proses kelahiran anaknya secara cesar. Ia dikaruniai anak Perempuan kembar sebagai hadiah dari Allah SWT. Aku pun kini menjadi seoarang kakek.

 

Alhamdulillah ya Allah. Sungguh sangat besar karunia-Mu. Tepat di Sabtu 19 Agustus 2023 pukul 01.02 dan 01.05 telah lahir ke muka bumi ini, cucu pertamaku yang kembar di RS Hermina Depok. Anak dari putra pertamaku, Fahmi Rifli Pradana dan Firda Azmalia dengan berat 1,60 kg dan 1,98 kg dan panjang badan 40cm dan 34cm. Karuniakanlah ya Allah kesehatan dan keberkahan kepada anakku Firda atas persalinannya dan kedua cucu kembarku yang telah hadir di muka bumi.  

 

Di tengah malam yang larut, aku pun berdoa untuk anak kembar sebagai titipan Allah SWT yang telah dianugerahi ke Fahmi dan Firda. Hanya doa yang pantas aku lantunkan. “Allahummaj’alhu barran taqiyyan rasyidan wa-anbit-hu fil Islam nabatan hasanah – Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas”, amiin.

 

Aku dan keluarga memang harus menerima realitas. Bahwa 60% dari bayi kembar memang terlahir dalam kondisi prematur. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya, seperti: tekanan darah ibunya, plasenta, ketuban pecah, dan lainnya. Seperti yang dialami kedua cucuku, pun terlahir sebagai bayi prematur. Tapi alhamdulillah, tetap sehat wal afiat.

 

Kini, aku jadi seorang kakek. Aku pun menitip pesan indah untuk anakku Fahmi dan Firda yang kini telah menjadi orang tua. Bahwa jadi ayah dan ibu dari kedua anak kembarnya adalah titipan Allah SWT. Maka bersyukurlah, sambil selalu menafkahi dan mendidik secara ilmu maupun akhlak. Hingga nantinya, menjadi anak yang solihah dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat dan agama. Adalah kewajiban orang tua untuk memberi nama yang baik, di samping melindunginya dengan penuh kasih sayang dan memperkokoh iman-takwa sang anak kepada Allah SWT. Karena sejatinya, setiap orang tua pasti ingin anak-anaknya punya kehidupan yang lebih baik, lebih berkah.

 

Tentu, tidak semua orang tua bisa dikaruniai anak kembar. Semua atas kehendak Allah SWT. Sebagai seorang kakek, sekali lagi aku mengingatkan pentingnya bersyukur dan bersyukur. Apalagi punya anak kembar yang terlahir di antara pukul 12 malam – pukul 2 dini hari, dalam banyak literatur, insya Allah menjadi anak yang cenderung memiliki kepercayaan diri tinggi. Selalu merasa nyaman dalam bersosial, suka berbagi pengetahuan, dan mendorong orang lain untuk berpikir positif. Punya komitmen untuk menjalani hidup dengan baik. Itulah sifat baik yang harus dijaga dan didukung orang tua untuk anak kembarnya. Maka tanamkanlah akhlak dan adab yang baik melalui ilmu agama kepada anak. Didiklah anak menjadi manusia yang realistis berbekal ilmu pengetahuan. Untuk selalu mengedepankan sikap sabar, ikhlas, dan syukur dalam segala keadaan. Lapangkanlah hati untuk mendidik anak-anak kita.

 


Khusus untuk anakku, Fahmi dan Firda bersyukurlah atas apa yang telah kalian miliki. Karena anak kembar dan apapun yang dianugerahi Allah SWT sangatlah pantas untuk kita. Jangan pernah berkonsentrasi pada apa yang tidak dimiliki. Bergegaslah dengan tersenyum untuk lebih dekat kepada Allah SWT. Karena hidup selalu ada banyak hal indah yang bisa disyukuri.

 

Sebagai orang tua, berikanlah yang terbaik kepada anak. Karena yang baik itu tidak perlu diomongkan. Tapi hanya perlu dilakukan dan dibuktikan. Maka setelah anak kita lahir, jangan pernah menoleh ke belakang. Tataplah ke depan dengan penuh optimis dan positif. Bahwa Allah SWT pasti menyiapkan lembaran baru yang lebih baik dan berkah di balik setiap takdir-Nya.

 

The show must go on, Nak dan cucuku. Selamat untuk Fahmi dan Firda, selamat datang untuk cucu pertamaku tercinta, si bayi kembar yang belum bernama. Ketahuilah, bahwa seorang kakek di mana pun. Pasti memiliki telinga untuk mendengarkan, mulut untuk menasihati, lengan untuk melindungi. Lebih itu, seoarang kakek pun punya cinta yang tidak pernah berakhir dan hati yang terbuat dari emas untuk mengayomi.

 

Jadi seorang kakek, pun anugerah yang patut aku syukuri. Untuk tetap tersenyum emnebar sentuhan hati kepada anak-anak dan cucunya. Salam sehat selalu dari kakek untuk kalian. Semoga jadi mahkota untuk berangkat ke surga-Nya nanti!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar