Bila ada taman bacaan yang tetap istiqomah dan selalu peduli terhadap anak-anak yatim dan kaum jompo, silakan berkunjung ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Melalui program YABI (YAtim BInaan) dan JOMBI (JOMpo BInaan), TBM Lentera Pustaka hari ini menggelar pengajian bulanan yang dihadiri 12 anak yatim binaan dan 12 jompo binaan. Acara ini sekaligus halal bihalal Idul Fitri 1444 H, di samping berdoa bersama untuk keberkahan hidup di masa mendatang.
Seusai
mengaji, setiap anak-anak yatim, kaum jompo, dan janda diberikan santunan
bulanan dari Pendiri TBM Lentera Pustaka yang didukung teman-teman dekatnya. Termasuk
memberikan beasiswa bulananb kepada 3 anak yatim usia SMP dan kuliah. Kepedulian
taman bacaan ini telah berlangsung bertahun-tahun, di samping membangun tradisi
berbagi kebaikan kepada anak-anak yatim dan kaum jompo.
“Terus terang, saya selalu hadir saat pengajian yatim dan
jompo binaan TBM Lentera Pustaka setiap bulan. Selain mendoakan ayah yang sudah
tidak ada, saya pun diberi santunan yang berguna untuk uang kuliah. Semoga sehat
dan berkah menyertai Bapak Syarif dan TBM Lentera Pustaka” ujar Mega, anak
yatim yang kini kuliah semester 2 di Bogor.
Pengajian yatim dan jompo binaan sudah
menjadi tradisi di TBM Lentera Pustaka. Sekaligus menjadi kepedulian sosial
terhadap anak-anak yang membutuhkan uluran tangan orang-orang yang mampu.
Karena kepedulian tidak selalu berbicara soal angka berapa yang disedekahkan. Tapi
sebagai sarana melatih kepekaan sosial secara rutin. Di samping bersyukur atas
karunia dan anugerah Allah SWT. Karena di dekat kita, masih banyak orang-orang yang
membutuhkan kepedulian kita, sekecil apapun itu.
TBM Lentera
Pustaka meyakini melalui pengajian bulanan yatim dan jompo binaan, pasti ada
keberkahan yang diraih. Karena setiap kebaikan yang dibagikan adalah cara
termudah untuk disayangi, oleh sesama manusia maupun oleh Allah SWT. Pasti ada
balasan terbaik yang tidak pernah diduga sebelumnya. Asal mau bersanding
dan menyantuni anak-anak yatim dan kaum jompo.
Saat bersanding dengan anak-anak yatim dan kaum jompo, terkadang
kita hanya butuh hati dan kepedulian, Tidak lagi memerlukan kepintaran, pangkat,
jabatan atau status sosial. Karena kita, bukan atas apa yang dimiliki tapi atas
apa yang dibagi, Salam literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar