Sah-sah saja, momen pergantian tahun sering dirayakan. Asal ada manfaatnya, ada gunanya. Tapi sayang, ternyata tahun baru nggak lewat Taman Bacaan Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Karena orang-orang Gunung Salak nggak punya rencana apa-apa. Nggak ada resolusi, tanpa ada rencana. Semuanya dijalani apa adanya saja.
Berbeda dengan kaum "urban wisata" yang mau liburan
tahun baru. Kawasan Gunung Salak pun diserbu. Hotel dan vila-vila penuh. Sepanjang
jalan berjajar tukang jagung bakar, tukang ayam potong dan ikan. Tiap kali
tahun baruan, tidak kurang 8.000-an kaum urban wisata ke Gunung Salak. Ke Curug
Nangka, Curug Luhur, Salaka View, hingga Gunung Halimun Salak. Ritual kaum
urban setiap tahun.
Tahun baru nggak lewat di TBM Lentera Pustaka. Karena di taman
bacaan, pegiat literasi tidak muluk-muluk. Asal tetap bisa menjalankan aktivitas
membaca dan litrerasi di masyarakat sudah cukup. DI taman bacaan, tidak punya
target ini target itu setiap tahun baru Hanya melakukan evaluasi bersama wali
baca dan relawan. Apa yang sudah dilakukan dan mau gimana ke depan? Justru di
malam tahun baru ini, TBM Lentera Pustaka menggelar pengajian bulanan anak-anak
yatim dan jompo binaan sekaligus memberikan santunan bulanan di sore hari.
Malamnya pun tetap mengajar “berantas buta Al Quran” kepada 5 orang ibu-ibu. Selain
evaluasi atas program literasi, tahun baru di TBM Lentera Pustaka dijadikan momenn
bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah SWT.
Ternyata, tahun baru nggak lewat di TBM Lentera Pustaka di kaki
Gunung Salak Bogor. Maka nggak ada resolusi tahun baru. Orang-orang taman
bacaan, baisa-biasa saja tiap tahun baru. Karena taman bacaan sadar betul.
Betapa banyak orang yang menyesal. Akibat terlalu banyak waktu kosong terbuang
percuma, tidak produktif. Tiap tahun baru dirayakan, segudang rencana
dilahirkan. Tapi semuanya hanya niat kosong, tanpa eksekusi. Rencana tinggal
rencana, lalu menyesal kemudian. Kini tahun baru datang lagi, bikin rencana
lagi. Itulah bukti, cara-cara dan ritual tahun baru yang masih sama setiap
tahun berputar. Mau sampai kapan begitu?
Tahun baru di TBM Lentera Pustaka hanya soal waktu. Maka, nggak
perlu menghitung berapa jumlah anak tangga yang akan dipijak. Tapi cukup
memulai saja langkah pertama dengan berani. Evaluasi untuk memperbaiki niat, membaguskan
ikhtiar. Selebihnya, berserah diri kepada Allah SWT. Demi tegaknya tradisi baca
dan budaya literasi masyarakat.
Tiap kali tahun baru datang, berapa banyak orang yang “defisit”
alias rugi umurnya. Karena banyak waktu yang terbuang percuma. Tanpa manfaat
kepada siapa pun dan di mana pun. Tahun baru hanya dijadikan sensasi tanpa
esensi. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar