Di era digital sekarang, jaringan internet sebagai sarana konektivitas dan komunikasi dianggap penting. Tapi sayangnya, 78% Taman Bacaan di Indonesia hingga saat ini tidak punya internet. Hanya 20% yang sudah punya dan 2% menjawab mungkin punya. Itulah simpulan Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Bogor yang diikuti 172 pegiat literasi dari 97 kabupaten/kota di Indonesia (29/9/2022). Sebagai sentra kegiatan untuk meningkatkan kegemaran membaca di masyarakat, tidak tersedianya internet di taman bacaan berarti sulit untuk bisa meng-akses informasi, pengetahuan, dan melakukan komunikasi terkait dengan aktivitas taman bacaan.
Survei ini sekaligus
membantah gemabr-gembor tentang kegiatan membaca buku bisa dilakukan secara
online atau dengan e-book. Jangankan melalui e-book, akses internet saja tidak
tersedia. Maka sangat wajar, bila taman bacaan mengalami keterbatasan dalam mencari Informasi atau menjadi tempat
belajar yang menyenangkan anak-anak. Bahkan mungkin, anak-anak di lokasi yang
tidak tersedia jaringat internet pun mengalami masalah untuk pembelajaran jarak
jauh (PJJ).
Bila internet dianggap memiliki
banyak manfaat, maka di taman bacaan belum dirasakan manfaatnya. Karena tidak
tersedianya akses internet di taman bacaan, Maka menjadi
“pekerjaan rumah” semua pihak ke depan. Untuk bertindak agar semua taman bacaan
di Indonesia bisa tersedia internet. Apalagi bila mau mengajarkan membaca buku secara online atau melalui e-book.
“Agak memprihatinkan bila taman bacaan tidak tersedia
internet. Karena di era digital begini, akses internet sudah menjadi kebutuhan
apalagi untuk pegiat literasi di taman bacaan. Karena itu, pemerintah daerah harus
ikut peduli untuk mengatasi soal akses internet di taman bacaan. Yah,
hitung-hitung membantu aktivitas taman bacaan dan pegiat literasi,” ujar
Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun
2022 ini.
Survei tata kelola Taman Bacaan ini
dilakukan melalui kuesioner dan diikuti 172 pegiat literasi dari 97
Kabupaten/Kota di 27 provinsi di Indonesia. Ke-27 provinsi tersebut adalah 1)
Jatim, 2) Jabar, 3) NTT, 4) Jambi, 5) Jateng, 6) Sumut, 7) Maluku, 8) Papua
Barat, 9) Sulsel, 10, Sumbar, 11) Kalbar, 12) Sulbar, 13) Sultra, 14) NTB, 15)
Aceh, 16) Banten, 17) Lampung, 18) Sumsel, 19) Riau, 20) Sulteng, 21) DKI
Jakarta, 22) Maluku Utara, 23) Bengkulu, 24) Kalteng, 25) Kalut, 26)
Yogyakarta, dan 27) Bali. Selain untuk memperoleh infomasi berbasis data,
survei ini bertujuan untuk memetakan realitas objektif di taman bacaan di
Indonesia.
Sebagai ujung tombak meningkatkan kegemaran membaca dan budaya literasi
masyarakat, tentu taman bacaan harusnya terfasilitasi akses internet. Apalagi
di era digital seperti sekarang. Karena masa depan profesi dan aktivitas apapun
tergantung pada internet. Lalu, bagaimana taman bacaan bisa berperan besar di
bumi Indonesia tanpa internet? Salam literasi #SurveiTataKelolaTBM
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar