Saat ditanya, bagaimana bisa berkiprah di taman bacaan sepenuh hati?
Saya selalu menjawab, cari sebabnya. Karena sebab itulah yang
“menjadikan
timbulnya sesuatu”. Sebab itu yang jadi asal mula, kenapa taman bacaan harus
ada. Kenapa harus taman bacaan, kenapa bukan yang lain? Jadi, jangan bikin
taman bacaan tanpa sebab.
Jujur saja, taman bacaan di mana
pun, agak sulit bila dibangun karena idealisme pendirinya. Apalagi hanya
bertumpu pada pikiran baik semata. Jadi penting, taman bacaan didirikan atas
dasar sebab apa. Sebab ya bukan alasan. Karena sebab itu “hal yang menyebabkan
sesuatu terjadi”, sedangkan alasan itu “hal yang meyakinkan”. Beda kan?
Sebab, kenapa taman bacaan ada?
Jujur, tidak banyak orang yang mau melangkah di taman bacaan.
Berkiprah di taman bacaan dianggap tidak ada apa-apanya. Maka sebab itulah yang
menentukan taman bacan bisa survive atau tidak. Bisa tetap eksis atau tidak di
berbagai keadaan dan tantangan. Bahkan sebab
itulah yang jadi spirit pegiat literasi, untuk menghidupkan, membiarkan atau
mematikan taman bacaannya.
Banyak taman bacaan sulit bertahan. Karena sebab hadirnya
taman bacaan kurang kokoh. Padahal, sebab itulah yang menentukan tujuan taman bacaan. Mau kemana taman bacaan menuju? Tanpa
tujuan yang jelas, taman bacaan pada akhirnya akan berakhir pada kesia-siaan. Tujuan
itu adalah jawabab dari sebab. Sehingga pegiat literasi atau pengelola taman
bacaan mampu membangun komitmen dan strategi ke depannya. Sepenuh hati
mengelola taman bacaannya.
Jadi, sebab taman bacaan ada itu sangat penting.
Karena di taman bacaan bukan soal seberapa “cepat” melangkah. Tapi soal
seberapa “tepat” memilih arah. Di taman bacaan bukan soal idealisme didirikan.
Tapi soal kenapa harus berdiri?
Sulit dibantah. Saat berkiprah di taman bacaan, pasti
ada dan bertemu dengan hal-hal yang menghalangi perjalanan menuju tujuannya. Sehingga
menguras energi, mental, pikiran, perasaan,
bahkan fisik. Namun, bila taman bacaan tetap fokus pada tujuan dan sebab
hadirnya. Maka, komitmen, konsistensi, dan kreativitas akan muncul dengan
sendirinya sebagai solusi taman bacaan.
Sekali
lagi, tidak ada teori yang paling benar dalam mengelola taman bacaan. Karena
taman bacaan akan memilih jalannya sendiri. Taman bacaan ikhtiar untuk mencapai
tujuan dengan caranya sendiri. Sehingga taman bacaan tetap mampu membuat
keputusan untuk tetap melangkah maju ke depan. Bukan karena tidak ada pilihan
tapi karena berjuang untuk menjawab “sebab”, kenapa taman bacaan ada?
Apa sebab taman bacaan ada?
Itulah kata kunci eksistensi dan kreativitas di taman bacaan.
Agar tetap fokus pada tujuan atas dasar komitmen dan konsistensi dalam
berkegiatan. Karena sebab biasanya menjadikan orangnya lebih kreatif
mewujudkan eksistensinya. Hingga taman bacaan akan terus melangkah tanpa bertanya apakah siap atau tidak.
Apa sebab taman bacaan? Seperti apa sebabnya kita membaca? Salam
literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar