Kebun Baca adalah salah satu fasilitas yang dimiliki Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Fasilitas lainnya, ada ruang baca utama yang berisi rak-rak buku dan rooftop baca di lantai 2 ber-view Gunung Salak, Nah, Kebun Baca merupakan tempat membaca di ruang terbuka berkonsep kebun. Agar membaca buku lebih rileks dan alamiah. Di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka ada fasilitas seperti gudang buku, toilet, musholla, dan pepohonan. Di dinding tembok pun dilengkapi tulisan-tulisan nyeleneh tentang literasi.
Menariknya,
sekitar 90% event kegiatan literasi dilakukan di Kebun Baca TBM Lentetra
Pustaka. Seperti kegiatan CSR dari perusahaan, bakti sosial kampus dan mahasiswa,
dialog dari komunitas dan organisasi, bahkan event bulanan. Untuk diketahui, TBM
Lentera Pustaka saat ini setidaknya melayani 3-4 event dari luar per bulan seperti
CSR, kunjungan, diskusi, launching buku dan sebagainya. Kebun Baca TBM Lentera
Pustaka dengan luas 310m2 menjadi tempat sentral kegiatan literasi di TBM yang
dikenal aktif dan kreatif ini.
Mengapa
Kebun Baca?
Karena
“kebun” adalah tempat tumbuhnya pepohonan dan tanaman. Dari benih yang kecil,
disirami, dan dirawat hingga tumbuh "pegangan akar" yang kokoh. Lalu,
berbuah sehingga bisa dinikmati banyak orang. Maka seperti itulah taman bacaan
bekerja. Sebagai tempat membangun kesadaran membaca anak-anak usia sekolah di tengah
gempuran era digital. Melalui taman bacaan, harapannya anak-anak kampung punya
pengetahuan yang memadai sehingga dapat tumbuh di masa depan lebih baik dan
lebih berkualitas.
Di
kebun pun ada pohon yang tidak kuat angin. Ada pohon yang butuh sinar matahari.
Ada pohon yang mudah rontok daunnya saat batangnya digoyang sedikit. Ada pohon
yang berbuah lebat. Dan ada pula pohon yang tumbuhnya bagus tapi saat berbuah
malah busuk. Bukti bahwa pohon-pohon di kebun itu beda-beda. Begitu juga
manusia, punya keadaan sendiri-sendiri dan berbeda-beda pula. Kebun Baca TBM
Lentera Pustaka menjadi cermin kehidupan manusia.
Manusia
memang hidup. Tapi ada yang mudah mengeluh. Ada pula yang mudah tercerabut dari
“akarnya”. Ada pula yang indah fisiknya tapi rusak batinnya. Ada yang manis
mulutnya tapi pahit perilakuknya. Maka harus berhati-hati dalam hidup. Untuk
selalu berbuat baik dan peduli kepada sesama. Dan manusia yang paling ideal
adalah mereka yang kokoh dan tangguh dalam keadaan apapun. Selalu sabar,
ikhlas, dan bersyukur seperti yang dijalankan pegiat literasi di TBM Lentera
Pustaka selama ini dalam membimbing aktivitas membaca 130-an anak-anak usia
sekolah di taman bacaan.
Kebun
itu selalu memberi pelajaran. Bahwa pepohonan apapun. Terkadang harus
mengorbankan bagian dirinya untuk memberi jalan untuk “berbuah”. Pohon yang
tidak perlu membandingkan dirinya dengan pepohonan lainnya. Semua berjalan apa
adanya dan terus bergerak untuk memberi “buah” untuk orang lain yang
memakannya. Siapapun yang ada di kebun. Cukup bertindak sesuai keperluan
masing-masing pohon. Agar pas pupuknya dan tetap tumbuh. Tidak perlu
berlebihan. Tapi jangan sampai kekurangan. Sesuai karakter tiap-tiap pohon.
Kebun
adalah “sekolah” untuk membentuk sikap saling mengerti. Bukan untuk
berkompetisi antar tanaman. Bukan untuk saling membandingkan, apalagi
mengalahkan. Tapi agar masing-masing tetap tumbuh dengan semestinya. Karena di kebun, ada banyak yang bisa
disuburkan. Bisa ditumbuhkan lewat tangan manusia.
Atas
spirit itulah, Kebun Baca TBM Lentera Pustaka hadir. Selain sebagai tepat
kegiatan literasi sekaligus menjadi kawah candradimuka dalam membentuk manusia
literat. Bahwa setiap orang itu berbeda. Maka sangat dibutuhkan sikap untuk
saling mengerti dan saling memahami. Bukan saling menjatuhkna apalagi
menghancurkan.
Maka
di Kebun Baca TBM Lentera Pustaka. Di situlah disemai sikap untuk saling
mengerti. Sambil tetap membaca buku. Hingga pada akhirnya, siapa pun akan dapat
“memanen” sesuai dengan benih yang ditanam dan dibesarkannya. Salam literasi #KebunBacaLenteraPustaka #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar