Saat ditanya, berapa jumlah pembaca atau anak rata-rata di taman bacaan Anda? Maka terungkap jawabnya, 40% taman bacaan di bawah 30 anak, 50% antara 30-60 anak, 6% antara 70-100 anak, dan 4% dfi atas 100 anak yang membaca di taman bacaan. Dapat disimpulkan, sekitar 90% taman bacaan di Indonesia melayani di bawah 60 anak yang membaca. Begitulah simpulan Survei Tata Kelola Taman Bacaan tahun 2022 yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Bogor (10/7/2022).
Selain tersedianya tempat untuk membaca, taman bacaan pun dihadapkan
pada tantangan untuk menggaet anak-anak yang mau membaca. Tentu tidak mudah,
namun harus terus diperjuangkan pegiat literasi di taman bacaan. Cara yang bisa
ditempuh antara lain menjadikan taman bacaan sebagai tempat yang asyik dan
menyenangkan, memperbanyak kegiatan di taman bacaan, dan melakukan sosialisasi
ke kampung-kampung terdekat.
Survei tata kelola taman bacaan yang dilakukan melalui kuesioner ini diikuti
172 pegiat literasi dari 97 Kabupaten/Kota di 27
provinsi di Indonesia. Ke-27 provinsi tersebut adalah 1) Jatim, 2) Jabar, 3)
NTT, 4) Jambi, 5) Jateng, 6) Sumut, 7) Maluku, 8) Papua Barat, 9) Sulsel, 10, Sumbar,
11) Kalbar, 12) Sulbar, 13) Sultra, 14) NTB, 15) Aceh, 16) Banten, 17) Lampung,
18) Sumsel, 19) Riau, 20) Sulteng, 21) DKI Jakarta, 22) Maluku Utara, 23)
Bengkulu, 24) Kalteng, 25) Kalut, 26) Yogyakarta, dan 27) Bali. Selain untuk memperoleh
infomasi berbasis data, survei ini bertujuan untuk memetakan realitas objektif
di taman bacaan di Indonesia.
“Saya kira salah satu fokus taman bacaan ke depan adalah menambah jumlah
anak-anak yang membaca. Agar pengaruh dan dampak taman bacaan makin optimal. Cara
yang bisa ditempuh adalah lebih kreatif dan kolaborasi. Agar virus membaca dan
literasi semakin luas” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan
Kepala Program TBM Lentera Pustaka sekaligus pelaksana Survei Tata Kelola Taman
Bacaan tahun 2022 ini.
Aktivitas taman bacaan dan literasi,
sejatinya bertumpu pada tiga hal, yaitu 1) ada buku, 2) ada anak, dan 3) komitmen
dan konsistensi pengelola. Karena itu, jumlah pembaca di taman bacaan harus
terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, Agar ikhtiar meningkatkan kegemaran membaca
semakin masif dan berdampak luas. Karena itu, pegiat literasi perlu mengoptimalkan
pertambahan jumlah pembaca.
Sebagai ujung tombak meningkatkan kegemaran
membaca dan budaya literasi masyarakat, taman bacaan ditantang untuk terus
berjuang menambah jumlah pembacanya. Agar eksistensi taman bacaan bisa terus
menguat di masyarakat, di samping makin
dikenal di lingkungan sekitarnya. Salam literasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
#SurveiTataKelolaTBM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar