Mumpung di Hari Anak Nasional, tanggal 23 Juli, anak-anak vuma mau bilang ini ke orang dewasa?
Ayah,
Ibu, Om dan Tante. Aku ini bukan fotokopi ayah. Bukan pula pengen jadi seperti
yang Ibu mau. Tolong ayah jangan lagi ceritakan kesalahan aku ke orang lain.
Tapi bicarakan saja tentang kesalahan-kesalahannya ayah sebelum bercerita
kesalahan aku. Ibu juga tidak perlu keluh-kesah atas ketidak-bisaan aku sebelum
Ibu mampu menguari ketidak-bisaan ibu sendiri.
Ayah
Ibu Om dan Tante, tidak usah khawatir pada diriku. Orang dewasa tidak perlu
was-was pada anaknya. Karena aku pun tidak pernah khawatir kepada Ayah Ibu yang
ternyata lebih peduli gadget daripada aku. Bila Ayah Ibu bilang, tidak mudah
mendidik anak. Itu artinya, tidak mudah pula jadi orang tua kan? Maka begitu
pula sulitnya seorang anak yang “dipaksa” mengikuti kemauan dan skenario orang
tua.
Kan
Ayah Ibu yang sering bilang. Urusan orang tua banyak, orang tua itu capek. Sama
seperti aku, urusan anak juga banyak. Jadi anak-anak juga capek. Sekolah,
belajar, disuruh membaca buku, dinasehatin ayah ibu tiap malam. Bahkan dipaksa berpikir
seperti orang dewasa, disuruh seperti ayah ibu. Terus, kapan dong ayah ibu
tersenyum saat berada di sebelahku. Atau kapan ayah ibu memeluk bangga aku
sebagai anaknya. Ayah ibu lupa ya, untuk apa menceritakan kehebatan anak orang
lain ke aku? Kan kata ayah ibu, setiap anak itu beda-beda. Ya sudah, pahami
saja perbedaaan itu.
Lagian,
kenapa sih ayah ibu pengen aku jadi orang kaya, jadi orang sukses?
Sudahlah
ayah ibu, aku tahu kok mana yang baik mana yang tidak baik. Jadi tidak usah paksa
aku begini begitu. Aku itu pengen jadi seperti aku sendiri. Bukan pengen kaya
atau sukses. Karena hidup itu urusan Allah SWT. Aku hanya ikhtiar dan berdoa
saja. Lagi pula, aku itu lebih ingin menghargai “nilai” daripada “harga”. Jadi bukan
kaya atau sukses ukurannya. Tapi untuk apa kaya dan sukses bila tidak bernilai
seperti ayah dan ibu.
“Ayo
belajar, kalau nggak nanti ditangkap polisi lho”. Ayah ibu masih ingat kalimat itu nggak?
Sering banget diucapkan sewaktu aku kecil. Kenapa sih ayah ibu sering
membohongi aku atas nama kebaikan. Ayah ibu sudah lupa ya. Anak itu hanya butuh
contoh yang baik, bukan omongan atau nasihat melulu. Aku itu butuh saran yang cocok untukku, bukan
cocok untuk orang tuaku.
Ayah
ibu harus tahu. Masalah anak itu bukan soal sepele. Tapi kenapa ayah ibu
mengurusi aku dengan cara sepele. Maka esok ayah ibu, jangan lagi memaksa aku
seperti yang ayah ibu mau. Nanti aku malah pura-putra mau atau terpaksa mau.
Jadi,
tolong biarkan aku tumbuh apa adanya. Seperti diriku sendiri, bukan seperti
anak orang lain yang ayah ibu mau. SELAMAT HARI ANAK NASIONAL #AnakIndonesia #HariAnakNasional #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar