Kamis, 28 April 2022

Orang-orang Beracun di Taman Bacaan?

Toxic people itu istilah untuk “orang beracun”. Mereka yang gemar berpikir negatif, pesimis, dan suka mempermasalahkan tanpa memberi solusi. Bahkan toxic people itu tidak jarang membuat siapa pun berhenti berbuat baik. Toxic pople, kini ada di mana-mana apalagi di media sosial. Orang-orang beracun melimpah ruah. Maka, orang-orang beracun wajib dihindari di mana pun. Agar tidak terkena dampak negatif darinya.

 

Toxic people itu selalu mencari cara agar pikiran dan keinginannya kesampaian. Berjuang keras agar pikiran negatif-nya dan tindakan-tindakannya bisa diterima orang lain. Orang-orang beracun hanya mau senangnya saja, merasa dirinya paling benar, suka mengontrol dan memanipulasi orang lain, gemar meremehkan siapa pun, doyan menghasut, dan masih banyak lagi. Di dunia maya, toxic people bertebaran. Tapi kini, toxic people pun menyebar di dunia nyata. Sepertinya baik omongannya tapi sikap dan perilakunya membayahakan.

 

Di taman bacaan pun banyak toxic people. Orang-orang beracun yang “memusuhi” aktivitas literasi. Seperti yang dialami TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Toxic people selalu saja ada. Kerjanya mengganggu, memusuhi atau membenci tiada henti. Mulai dari melarang anaknya membaca buku, bergosip dan gibah tentang taman bacaan. Bahkan tidak sedikit yang bersikap apatis. Siapa pun pegiat literasi di taman bacaan, pasti menghadapi toxic people dengan cara dan motif yang berbeda-beda.

 

Lalu, bagaimana bila taman bacaan dan pegiat literasi berhadapan dengan toxic people atau orang-orang beracun? Nah ini penting agar terhindar pengaruh negatif dari toxic people. Paling tidak, ada 5 (lima) cara menghindari toxic people di taman bacaan, yaitu:

1.      Pergi dan menjauh saat toxic people membahas topik negative.

2.      Berhentilah diskusi atau membangun percakapan dengan toxic people.

3.      Abaikan apa pun yang diperbuat toxic people.

4.      Berani katakan 'tidak' pada toxic people.

5.      Jangan membiarkan toxic people memengaruhi pikiran dan emosional.

Memang tidak mudah menghadapi toxic people atau orang beracun. Apalagi bila toxic people-nya teman dekat. Tapi berjuang keraslah untuk menghindari toxic people, jangan melawannya karena tidak berguna juga. Tetaplah fokus pada tujuan taman bacaan. Ketahuilah, pegiat literasi itu berjuang untuk meraih apa yang diupayakan dan bukan apa yang diinginkan.

 


Tips hindari toxic people di taman bacaan pun akhirnya membuahkan hasil. TBM Lentera Pustaka yang saat didirikan hanya punya 14 anak, kini sudah mencapai 140 anak-anak pembaca aktif yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu-Tamansari-Sukajaya). Koleksi bukunya pun yang tadinya hanya 600 saja, kini lebih dari 10.000 buku, yang 95%-nya berasal dari donasi orang-orang baik. Lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka pun tersu berkolaborasi dengan pihak swasta melalui sponsor CSR. Pada tahun 2022 ini, TBM Lentera Pustaka disponsori CSR dari 1) PertaLife Insurance, 2) Bank Sinarmas, 3) Pacific Life Insurance, dan 4) Asosiasi DPLK. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

 

Sikap menghindari toxic people pun pada akhirnya membawa TBM Lentera Pustaka pada catatan prestasi yang luar biasa. Tahun 2021 lalu, TBM Lentera Pustaka berhasil menorehkan prestasi yang spektakuler seperti: 1) Terpilih “Jagoan 2021” dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Terpilih program “Kampung Literasi 2021” dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021), 3) Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 4) Terpilih “31 Wonderful People 2021” dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), dan Terpilih “Ramadhan Heroes” dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021).

 

Ketahuilah, spirit taman bacaan adalah "khairunnaas anfauhum linnaass". Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Karena itu, taman bacaan harus tetap fokus pada tujuan dan berani menghindari toxic people. Sekalipun taman bacaan isinya perbuatan baik namun orangf-orang beracun yang mengggangu tetap saja ada. Tidak mungkin taman bacaan selalu disukai, pasti ada toxic people.  

 

Maka intinya, taman bacaan harus berani menghapus orang-orang negative di sekitarnya. Menjauh dari toxic people, menghindar dari orang-orang beracun. Berpikir dan bertindaklah menurut diri sendiri. Tanpa menggubris pikiran orang lain apalgi toxic people. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar