Toxic people itu istilah untuk “orang beracun”. Mereka yang gemar berpikir negatif, pesimis, dan suka mempermasalahkan tanpa memberi solusi. Bahkan toxic people itu tidak jarang membuat siapa pun berhenti berbuat baik. Toxic pople, kini ada di mana-mana apalagi di media sosial. Orang-orang beracun melimpah ruah. Maka, orang-orang beracun wajib dihindari di mana pun. Agar tidak terkena dampak negatif darinya.
Toxic people itu selalu mencari cara agar pikiran dan
keinginannya kesampaian. Berjuang keras agar pikiran negatif-nya dan tindakan-tindakannya
bisa diterima orang lain. Orang-orang beracun hanya mau senangnya saja, merasa dirinya
paling benar, suka mengontrol dan memanipulasi orang lain, gemar meremehkan siapa
pun, doyan menghasut, dan masih banyak lagi. Di dunia maya, toxic people bertebaran.
Tapi kini, toxic people pun menyebar di dunia nyata. Sepertinya baik omongannya
tapi sikap dan perilakunya membayahakan.
Di taman bacaan pun banyak
toxic people. Orang-orang beracun yang “memusuhi” aktivitas literasi. Seperti
yang dialami TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Toxic people selalu
saja ada. Kerjanya mengganggu, memusuhi atau membenci tiada henti. Mulai dari
melarang anaknya membaca buku, bergosip dan gibah tentang taman bacaan. Bahkan
tidak sedikit yang bersikap apatis. Siapa pun pegiat literasi di taman bacaan,
pasti menghadapi toxic people dengan cara dan motif yang berbeda-beda.
Lalu, bagaimana bila
taman bacaan dan pegiat literasi berhadapan dengan toxic people atau
orang-orang beracun? Nah ini penting agar terhindar pengaruh negatif dari toxic
people. Paling tidak, ada 5 (lima) cara menghindari toxic people di taman
bacaan, yaitu:
1. Pergi dan menjauh saat toxic people membahas
topik negative.
2. Berhentilah diskusi atau membangun percakapan
dengan toxic people.
3. Abaikan apa pun yang diperbuat toxic people.
4. Berani katakan 'tidak' pada toxic people.
5.
Jangan
membiarkan toxic people memengaruhi pikiran dan emosional.
Memang tidak mudah menghadapi toxic
people atau orang beracun. Apalagi bila toxic people-nya teman dekat. Tapi berjuang
keraslah untuk menghindari toxic people, jangan melawannya karena tidak berguna
juga. Tetaplah fokus pada tujuan taman bacaan. Ketahuilah, pegiat literasi itu
berjuang untuk meraih apa yang diupayakan dan bukan apa yang diinginkan.
Tips hindari toxic
people di taman bacaan pun akhirnya membuahkan hasil. TBM Lentera Pustaka yang saat
didirikan hanya punya 14 anak, kini sudah mencapai 140 anak-anak pembaca aktif
yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu-Tamansari-Sukajaya). Koleksi bukunya pun
yang tadinya hanya 600 saja, kini lebih dari 10.000 buku, yang 95%-nya berasal
dari donasi orang-orang baik. Lebih dari itu, TBM Lentera Pustaka pun tersu
berkolaborasi dengan pihak swasta melalui sponsor CSR. Pada tahun 2022 ini, TBM
Lentera Pustaka disponsori CSR dari 1) PertaLife Insurance, 2) Bank Sinarmas, 3)
Pacific Life Insurance, dan 4) Asosiasi DPLK. Tidak kurang dari 250
orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Sikap menghindari toxic people pun pada
akhirnya membawa TBM Lentera Pustaka pada catatan prestasi yang luar biasa. Tahun
2021 lalu, TBM Lentera Pustaka berhasil menorehkan prestasi yang spektakuler
seperti: 1) Terpilih “Jagoan 2021” dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Terpilih
program “Kampung Literasi 2021” dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021), 3)
Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 4) Terpilih “31
Wonderful People 2021” dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), dan Terpilih
“Ramadhan Heroes” dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021).
Ketahuilah, spirit
taman bacaan adalah "khairunnaas anfauhum linnaass". Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Karena itu, taman
bacaan harus tetap fokus pada tujuan dan berani menghindari toxic people. Sekalipun
taman bacaan isinya perbuatan baik namun orangf-orang beracun yang mengggangu tetap
saja ada. Tidak mungkin taman bacaan selalu disukai, pasti ada toxic people.
Maka intinya, taman
bacaan harus berani menghapus orang-orang negative
di sekitarnya. Menjauh dari toxic people, menghindar dari orang-orang beracun. Berpikir
dan bertindaklah menurut diri sendiri. Tanpa menggubris pikiran orang lain
apalgi toxic people. Salam literasi
#TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar