Taman bacaan adalah tempat belajar, tempat berdiskusi. Bukan hanya tempat membaca buku. Karena belajar, siapa pun punya kesempatan untuk memperbaiki diri. Di samping, ikhtiar untuk bisa mencapai target yang diinginkan. Berniat mempelajari sesuatu agar lebih baik, termasuk bagaimana cara mengelola taman bacaan.
Seperti
hari ini (16/02/2022), TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak pun menerima
kunjungan sahabat literasi, Raja Syeh Anugrah dari komunitas
Kolam Baca, Sawahlunto Sumatera Barat. Untuk belajar sekaligus studi banding
tentang tata kelola taman bacaan. Diterima oleh Susi (Wali Baca TBM Lentera
Pustaka), sahabat literasi yang kuliah semester 8 di salah satu Universitas di
Yogyakarta ini belajar tentang berbagai hal dari TBM Lentera Pustaka, seperti
1) taman bacaan bukan hanya tempat membaca tapi menjalankan program literasi lain
seperti berantas buta aksara, koperasi, kelas prasekolah, yatim-jompo binaan,
rajin menabung, 2) penggunaan kartu baca sebagai cara mengontrol progress anak-anak
yang membaca, 3) melihat langsung animo
anak-anak kampung yang membaca di jam baca, dan 4) cara mengelola relawan taman
bacaan.
“Who don't make a plan, make a fail”. Buat rencana yang jelas di
taman bacaan, begitu pesan pentingnya. Maka kunjungan dan studi banding sahabat
literasi dari Sawahlunto ini menjadi symbol pentingnya “bertukar pengalaman”
antar pegiat literasi di taman bacaan. Untuk menambah wawasan dan
pengetahuan ke depan. Agar tata kelola taman bacaan bisa lebih baik, di mana
pun dan oleh siapa pun. Melalui studi banding ke taman bacaan, setidaknya ada 5
manfaat yang diperoleh: 1) melihat
dunia luar taman bacaan, 2) mampu memilih tata kelola taman bacan yang baik, 3)
menjadi motivasi lebih baik, 4) membangun relasi antar pegiat literasi, dan 5) jadi
momen diskusi yang bermanfaat tentang dunia literasi dan taman bacaan.
“Alhamdulillah, saya senang bisa
belajar ke TBM Lentera Pustaka. Ini taman bacaan yang paling menarik dari yang
saya kunjungi. Terima kasih atas sambutan, suguhan, dan oleh-olehnya. Salam sama Pak Syarif. Sampai berjumpa kembali. Dan
sukses selalu buat perjuangan TBM Lentera Pustaka” ujar sahabat literasi Kolam
Baca Sawahlunto saat dihadiahi salah satu buku karya pendiri TBM Lentera
Pustaka.
Jadi, taman bacaan memang bukan
hanya tempat membaca. Tapi sekaligus tempat belajar dan berbagi pengalaman.
Agar bisa meng-eksekusi taman bacaan dan kegiatan literasi secara lebih
berdaya, lebih bermanfaat. Agar cita-cita literasi tidak terkubur begitu saja
karena “jauh panggang dari api”. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar