Selasa, 22 Februari 2022

Kapan Taman Bacaan Dianggap Maju?

Siapa sih orang yang tidak ingin maju?

Siapa pun pasti ingin maju, ingin sukses. Jangankan manusia, taman bacaan dan pegiat literasi di mana pun ingin kok maju. Punya progres dalam berliterasi dari waktu ke waktu. Pengen sukses dan bermanfaat dalam menegakkan tradisi baca dan budaya literasi. Kemarin seperti apa dan hari ini bagaimana? Mari bicara tentang progress, siapa pun dan apa pun. Apa yang sudah dilakukan dan dicapai? Progres, tentang kemajuan apa pun termasuk aktivitas di taman bacaan.

 

Progres, memang gampang dibicarakan. Tapi sulit direalisasikan. Progres pun tidak mungkin terjadi tanpa dimulai. Tidak akan pernah ada progres tanpa dikerjakan. Karena itu, siapa pun dan untuk urusan apa pun fokuslah pada progres. Ikhtiar untuk maju dari waktu ke waktu. Perubahan ke arah yang lebih baik. Karena memang, tidak ada pekerjaan besar yang bisa tuntas tanpa progres yang menyertainya. Seperti kata orang bijak, “pekerjaan-pekerjaan kecil yang selesai dilakukan itu lebih baik daripada rencana-rencana besar yang hanya didiskusikan.” Itulah progres.

 

Hidup itu penuh perubahan. Siapa pun harus mampu menyesuaikan, tanpa terkecuali. Jangan puas dengan begini-begini saja. Atau begitu-begitu saja. Apalagi tanpa menebar manfaat kepada orang lain. Maka progress atau kemajuan jadi kata kunci. Dari hari ke hari, harus ada yang dikerjakan dan menjadi lebih baik. Entah, pengetahuan yang bertambah, sikap yang lebih matang atau perilaku yang lebih baik. Asal ada progres-nya. Jangan hanya bisa bicara masa lalu dan tidak pernah bisa move on. Aneh, hidup di zaman digital tapi sikap tidak berubah.

 

Berbekal spirit progres dan harus berbuat itulah, TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak terus berproses. Agar bisa mencapai progress yang diharapkan. Tentu, sesuai dengan cita-cita taman bacaan dan pegiat literasi.  Di tahun 2022 ini, TBM Lentera Pustaka pun telah menorehkan progres yang luar biasa, diantaranya:

1.      Pembangunan Roooftop Baca Lantai Dua sebagai perluasan area baca taman bacaan seluas 50 meter persegi dan persi menghadap ke Gunung Salak. Agar membaca jadi kegiatan asyik dan menyenangkan. Sepenuhnya dibiayai CSR dari Bank Sinarmas dan insya Allah rampung pertengahan Maret 2022.

2.      Peluncuran MOBAKE (Motor Baca KEliling) pada 20 Feb 2022 sebagai ikhtiar mendekatkan buku bacaan ke kampung-kampung yang selama ini tidak ada akses bacaan, di samping tingkat angka putus sekolahnya tinggi. Seminggu dua kali, MOBAKE akan mengunjungin kampung-kampung yang perlu buku-buku bacaan.

3.      Sponsor CSR korporasi sepanjang tahun 2022, TBM Lentera Pustaka menggandeng Bank Sinarmas, PertaLife Insurance, dan satu lagi dalam proses. CSR korporasi inilah yang membiayai seluruh operasional dan aktivitas taman bacaan selama setahun.

4.      Kerjasama pengabdian masyarakat bersama BEM Faperta IPB untuk menjalankan program literasi dan keilmuan fakultas pertanian selama setahun ini.

5.      Liputan Jawa Pos TV terkait aktivitas berantas buta aksara, kelas prasekolah dan MOBAKE serta RTV untuk program Safar Ramadhan tahun 2022, termasuk bermitra dengan BogorKita.com.

6.      Dan masih banyak lagi progres yang berjalan, seperti riset tim dosen UNJ untuk pengembangan Kawasan Wisata Literasi, bakti sosial komunitas, dan event bulanan dengan pengisi acara yang berbeda-beda.

 

Intinya, progres harus terjadi di taman bacaan. Dan patut diketahui, semua kemajuan di taman bacaan pasti butuh bantuan, kerja sama, dan dukungan dari orang lain atau pihak lain. Karena progres adalah buah dari kolaborasi dan sinergi.

 


Maka untuk mengukur progress taman bacaan di mana pun, setidaknya ada 5 (lima) indikator yang jadi acuan yaitu: 1) berapa anak pembaca yang bertambah? 2) berapa koleksi buku yang bertambah? 3) Seberapa rutin aktivitas literasidijalankan taman bacaan? 4) Berapa relawan yang terlibat dan bertambah?, dan 5) apa prestasi atau kinerja yang diraih dibandingkan tahun sebelumnya?

 

Sebagai contoh TBM Lentera Pustaka, saat didirikan tahun 2017 lalu, hanya jadi tempat baca 14 anak, kini ada 130 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari. Sukajaya). Koleksi buku yang tadinya hanya 600 buku, kini berubah jadi lebih dari 10.000 buku. Dari tidak punya relawan, kini menjadi tempat pengabdian 18 relawan. Berbekal spirit progres dan mengembangkan model “TBM Edutainment”,  di usianya yang ke-5 tahun ini, TBM Lentera Pustaka pun telah menjalankan 13 program literasi seperti: 1) TAman BAcaan (TABA) dengan 130 anak pembaca aktif usia sekolah yang berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya) dan terbiasa membaca 3-8 buku per minggu per anak, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai sekolah/kuliah, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 33 ibu-ibu anggota, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng) melalui celengan, 10) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali, 11) LITFIN (LITerasi FINansial) sebagai edukasi keuangan, 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan akhlak dan kesantunan dan 13) MOBAKE (Motor Baca KEliling) seminggu 2 kali untuk sediakan akses bacaan. Kini tidak kurang dari 250 orang menjadi pengguna layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.

 

Seiring itu pula, pada tahun 2021 lalu, TBM Lentera Pustaka pun mencatat prestasi seperti:  1) Terpilih "Jagoan 2021" dari RTV (tayang 29 Des 2021), 2) Sosok Inspiratif Spiritual Journey dari PLN (Okt 2021), 3) Terpilih "31 Wonderful People 2021" dari Guardian Indonesia (24 Sept 2021), 4) Terpilih "Ramadhan Heroes" dari Tonight Show NET TV (6 Mei 2021), dan 5) Terpilih program "Kampung Literasi 2021" dari Dit. PMPK Kemdikbud RI (14 Nov 2021).

 

Mari kita bicara progres, apa yang sudah dicapai dan apa yang akan dilakukan lagi? Agar tercapai kemajuan dan kemanfaatan. Taman bacaan pun harus punya progres, pegiat literasi pun harus lebih maju dari kemarin. Karena siapa pun harus ikhtiar untuk maju, bukan untuk sempurna. Maka keluarlah dari zona nyaman, perkuatlah jiwa militansi untuk maju.

 

Dan paling penting, tidak akan pernah ada kemajuan tanpa perjuangan. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar