Sama sekali tidak benar, bila yang sibuk hanya orang atau manusia. Apalagi untuk orang-orang yang sok sibuk. Seolah-olah banyak hal yang dikerjakan. Padahal, sibuk tidak karuan. Apalagi untuk mereka yang sibuk sama urusan orang lain. Ada pula yang sibuk tapi tidak dapat apa-apa. Saking hebatnya orang sibuk. Saat ini, banyak orang yang sibuk memperdebatkan ibadah, hingga lupa untuk ibadah dalam arti sesungguhnya.
Sibuk memang manusiawi. Tapi
sibuk untuk urusan apa? Dan kenapa harus sibuk? Pertanyaan itu tentunya harus
dijawab dengan jujur. Jangan sampai sibuk hanya memikirkan segala hal. Tanpa diikuti
tindakan atau perbuatan. Atau sibuk menyusun rencana. Tapi tidak ada aksi nyata.
Sibuk pun terjadi di taman bacaan. Sebagai tempat
yang melayani anak-anak membaca buku. Seperti TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung
Salak Bogor pun sibuk. Selama 6 hari dalam seminggu selalu ada aktivitas harian
di TBM Lentera Pustaka. Dengan mengelola 12 program literasi seperti:
1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari,
Sukajaya) dengan waktu baca 3 kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8
buku per minggu, 2) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9
warga belajar buta huruf agar terbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA
(Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan)
dengan 14 anak yatim yang disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI
(JOMpo BInaan) dengan 8 jompo usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak
difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 28 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam
agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk
(Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk
mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB
(LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke anak-anak seperti memberi salam,
mencium tangan, berkata-kata santun, dan budaya antre. Dan kini, tidak kurang
dari 250 orang menjadi penerima layanan literasi TBM Lentera Pustaka setiap
minggunya.
Bahkan di bulan Oktober dan November 2021 ini, kesibukan
pun terus berlanjut di TBM Lentera Pustaka. Setelah dikunjungi Bapak Bima Arya
Sugiarto (Walikota Bogor) pada 31 Oktober 2021 lalu diikuti pada Minggu, 7
November 2021 pun menggelar “Dongeng di Taman Bacaan” bersama kak Iwan Waninan
dan PKM Mahasiswa Unindra terkait permainan kreativitas.
Sibuknya taman bacaan pun terus berlanjut. Tepatnya
Minggu,14 November 2021, TBM Lentera Pustaka pun menggelar pencanangan
"Kampung Literasi Sukaluyu" oleh Bupati Bogor dan Direktorat PMPK
Kemdikbud RI dan dilanjutkan dengan "Festival Literasi Gunung Salak
#4" dalam rangka peringatan HUT ke-4 TBM Lentera Pustaka di siang harinya.
Beragam aktivitas disajikan di festival literasi, seperti 1) Konser 5 grup band
(Beat 88, KMJ Band, EmpatSore Band, Relawan TBM Band, & Beatles Gn. Salak
Band), 2) Tari kreasi - angklungan - senam literasi anak-anak TBM, 3) Anugerah
TERBAIK TBM: Pembaca, Relawan, Warga Belajar Geberbura, Anak Kepra, Anggota
Koperasi, Orang tua Pengantar, Wali Baca, 4) Parade Puisi Taman Bacaan, dan 5) Launching
3 Pojok Baca Kampung Literasi Sukaluyu.
Maaf, taman bacaan pun masih sibuk. Tanggal 21
November pun masih ada mahasiswa BEM PBSI FBS UNJ yang melakukan PKM dan 30
November dari UPH College dalam aksi “Youth in Mission” sebagai bukti
pengabdian sosial anak-anak SMA. Jadi, sibuk pun bisa terjadi di taman bacaan.
Bukan hanya pada orang atau tempat-tempat keramaian.
Jadi, sibuklah dalam kebaikan. Bukan sibuk berkata-kata
tentang hal yang sia-sia. Atau sibuk membicarakan orang lain. Karena sejatinya,
roda kehidupan selalu berputar. Dan siapa
pun akan mengalaminya, cepat atau lambat.
Sibuklah
bukan untuk memperdebatkan. Tapi sibuk untuk melakukannya seperti yang terjadi
di taman bacaan. Karena siapapun, harusnya memang tidak punya waktu kesibukan
yang tidak bermakna. Tetaplah sibuk di taman bacaan. Salam
literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu #FestivalLiterasiGunungSalak4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar