Masa pensiun, bisa jadi begitu menakutkan. Seperti yang dialami nenek Trimah (69 tahun). Ia dititipkan di panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang oleh anak-anaknya. Kisah nenek Trimah ini pun viral di media sosial. Menyusul unggahan foto surat pernyataan tiga anaknya yang menitipkan ibunya di panti jompo karena sibuk bekerja. Lebih dari itu, anak-anaknya pun menyerahkan prosesi pemakamaman sang ibu kepada pihak panti jompo. Bila kelak Trimah meninggal dunia (baca: https://regional.kompas.com/read/2021/11/03/055000278/selain-trimah-ini-3-kasus-orangtua-dibuang-anaknya-ada-yang-ditinggal-di?page=1). Mungkin, kisah nenek Trimah hanya sepenggal kisah lainnya para pensiunan di hari tua.
Kemarin, ada juga kisah pensiunan yang menjadi
manusia silver di Semarang. Dan bisa jadi, masih banyak lagi pensiunan yang hidup
mengenaskan di hari tua. Entah, terpaksa jadi ojek online
atau berdagang warung kecil. Atau mengalami nasib seperti nenek Trimah yang
dititip anak-anaknya ke panti jompo. Apa itu arti dan tujuan hidup yang hakiki?
Terlepas dari sikap anak-anak kepada orang tua. Sungguh,
siapa pun memang harus menyiapkan masa pensiun dan hari tua sedini mungkin.
Agar kemandirian dan kesejahteraan di hari tua lebih terjamin. Jadi pensiunan
yang mandiri dan tidak bergantung kepada anak-anaknya. Pensiunan yang tetap
dapat menjalankan aktivitas di hari tua. Sambil menikmati masa pensiun dengan sejahtera.
Karena siapa pun apalagi pekerja, cepat atau lambat pasti akan pensiun.
Belajar dari kisah nenek Trimah dan mengenaskannya nasib pensiun. Ada pesan
pentingnya pekerja di mana pun untuk mempersiapkan masa pensiun. Jangan sampai
di hari tua, malah dititipkan anak-anaknya di panti jompo. Atau kisah lain
seperti orang tua yang ditinggal anaknya di pinggir jalan. Kenapa kisah-kisah mengenaskan
pensiunan masih saja terjadi?
Ada sinyal kuat pentingnya pekerja mempersiapkan
masa pensiunnya, merencanakan hari tuanya. Mau seperti apa? Tentu, jawabnya
terletak pada dana pensiun. Berani menjadi peserta dana pensiun sejak dini. Karena
dengan dana pensiun, setiap pekerja setidaknya mampu mengantisipasi dari 5
masalah hidup di hari tua, yaitu 1) menyiapkan ketersediaan dana untuk biaya
hidup di hari tua, 2) antisipasi terhadap keadaan hari tua yang sulit
diprediksi, 3) ketidakpastian kondisi keuangan saat tidak bekerja lagi, 4) ketidakpastian kondisi
kesehatan saat pensiun, dan 5) menghindari ketergantungan masa pensiun pada
anak-anak atau orang lain. Atas alasan itulah, dana pensiun menjadi penting dipersiapkan
sejak dini.
Mumpung belum terlambat. Agar tidak mengulang
kisah nenek Trimah. Maka setiap pekerja, sangat perlu mempersiapkan masa
pensiunnya sendiri. Caranya dengan menjadi peserta dana pensiun saat mulai
bekerja. Karena sejahtera atau tidaknya seorang pekerja di masa pensiun,
tergantung pada dirinya sendiri. Agar akumulasi dananya bisa optimal. Karena
dana pensiun sifatnya jangka panjang. Menyisihkan sebagaian gaji yang disiapkan
untuk masa pensiun.
Lalu berapa besarnya dana yang disisihkan
untuk masa pensiun?
Tentu jawabnya relatif. Namun bila
dikalkulasi, idealnya iuran dana pensiun yang disetor berada di kisaran 10-20%
dari gaji. Hal ini sekaligus menepis, kalangan pemberi kerja atau pekerja yang “merasa
cukup” dengan mengikuti program Jaminan Hari Tua (JHT) atau Jaminan Pensiun
(JP) yang alokasinya hanya 3% dari gaji. Sama sekali tidak ideal untuk masa
pensiun.
Maka salah satu cara yang bisa ditempuh
adalah menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan). Berani untuk
menyisihkan sebagian gaji untuk masa pensiun. Agar kualitas masa pensiun setiap
pekerja tetap terjaga. Sekaligus menegaskan bahwa setiap pekerja tidak
selamanya bekerja. Karena itu dana pensiun lagi-lagi harus dipersiapkan sejak
dini. Karena faktanya hari ini, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali
tidak siap untuk pensiun.
Kenapa
harus dana pensiun? Karena melalui dana pensiun, setdaknya pekerja memperoleh 3 manfaat utama, yaitu 1) adanya kepastian
dana yangcukup untuk hari tua, 2) adanya hasil investasi yang optimal saat dana
pensiun dicairkan, dan 3) adanya insentif pajak saat uag pensiun dibayarkan.
Maka jangan tunda lagi menjadi peserta
dana pensiun. Jangan ada lagi kisah mengenaskan di masa pensiun seperti nenek Trimah.
Atau nasib pensiunan yang menakutkan. Mumpung masih bekerja, siapkanlah masa
pensiun untuk tetap sejahtera. Kerja yes, pensiun oke. Karena masa pensiun,
bila bukan kita yang persiapkan lalu siapa lagi? #EdukasiDanaPensiun #DPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar