Bertajuk “Pelatihan meningkatkan kreativitas pada anak melalui fun game dan pembacaan dongeng”, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Indraprasta PGRI menggelar Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor (7/11/2021). Dihadiri 18 anak pembaca aktif, mahasiswa Kayla, Icha, Chandra, dan Kai berkreasi dengan bermain bersama dan membacakan dongeng sebagai sarana melatih kreativitas, di samping menjadi aksi nyata kepedulian sosial generasi muda ke taman bacaan.
Disaksikan dosen pengampu,
Irwan Siagian, para mahasiswa menekankan pentingnya menanamkan semangat membaca
buku dan menjadikan taman bacaan sebagai tempat menyenangkan. Selain menggali
potensi kreativitas mahasiswa, PKM mahasiswa Unindra ini pun menjadi cara efektif
mahasiswa dalam membangun interaksi sosial yang bermakna ddan produktif.
Dengan tetap menerapkan protokol
kesehatan, PKM mahasiswa
Unindra ini pun dihadiri Syarifudin Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka dan Iwan
Waninan, Pendongeng Jakarta yang sedang mengibur anak-anak pembaca aktif di
pagi hari. Hal ini pun menegaskan TBM Lentera Pustaka sebagai salah satu taman bacaan
yang sering dipilih sebagai lokasi PKM atau KKN mahasiswa dari berbagai kampus
di Jakarta, Bogor, dan Sukabumi.
“Program Kreativitas
Mahasiswa ini penting untuk mengenalkan generasi muda dengan realitas sosial
yang nyata. Semakin sering mahasiswa terjun ke masyarakat maka mereka akan
semakin paham problematika sosial yang harus dibantu solusinya. Karena ilmu dan
teori tidak akan bermakna tanpa didukung kemanfaatan kepada masyarakat.
Sekaligus mebumbuhkan kepekaan sosial mahasiswa” ujar Syarifudin Yunus, Pendiri
TBM Lentera Pustaka dalam rilisnya.
Fun game dan pembacaan dongeng
dipilih sebagai upaya untuk menumbuhkan akhlak dan karakter positif anak di
tengah gempuran era era digital, Sebagai salah satu cerita rakyat, dongeng
merupakan media yang efektif untuk membentuk karakter baik dan akhlak mulia
anak-anak. Melalui dongeng pula, anak-anak usia sekolah pun dapat dimotivasi
akan pentingnya membaca buku di taman bacaan. Dongeng memang menjadi sarana pendidikan
untuk menguatkan sikap toleransi dan sikap saling pengertian dengan cara yang menyenangkan.
Membaca dan mendengar dongeng sebagai
budaya local pun dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak, di samping mengembangkan
keterampilan berpikir anak.
Patut diketahui, TBM Lentera Pustaka yang terletak di
Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak, sejak
berdiri tahun 2017 lalu, hanya jadi tempat membaca 14 anak. Tapi kini TBM Lentera Pustaka telah mengelola 12 program literasi seperti: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 160 anak
pembaca aktif dari 3 desa (Sukaluyu, tamansari, Sukajaya). Dengan waktu baca 3
kali seminggu, kini setiap anak mampu membaca 5-8 buku per minggu, 2) GEBERBURA
(GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf
agarterbebas dari belenggu buta aksara, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26
anak usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang
disantuni dan 4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo
usia lanjut, 6) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA
dengan 28 ibu-ibu anggota koperasi simpan pinjam agar terhindar dari jeratan rentenir
dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk (Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng),
10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN
(LITerasi FINansial), dan 12) LIDAB (LIterasi ADAb) untuk mengajarkan adab ke
anak-anak seperti memberi salam, mencium tangan, berkata-kata santun, dan
budaya antre. Tidak kurang dari 250 orang menjadi penerima layanan
literasi TBM Lentera Pustaka setiap minggunya.
Tahun 2021 ini, TBM Lentera Pustaka pun terpilih 1
dari 30 TBM di Indonesia yang menggelar program “Kampung Literasi Sukaluyu”
yang diinisiasi Direktorat PMPK Kemdikbudristek RI dan Forum TBM. Hal ini
menyusul prestasi Pendiri TBM Lentera Pustaka yang meraih penghargaan "31
Wonderful People tahun 2021" kategori pegiat literasi dan pendiri taman
bacaan dari Guardian Indonesia, di samping menjadi sosok inspiratif dalam
“Spiritual Journey” salah satu BUMN di Indonesia pada Oktober 2021 lalu.
Melalui PKM Unindra ini pun menegaskan pentingnya kolaborasi dan
sinergi dalam mengoptimalkan peran taman bacaan di masyarakat. Sebagai sentra
pemberdayaan masyarakat, di samping misi untuk menekan angka putus sekolah
melalui buku bacaan dan pemberantasan buta aksara. Karena sejatinya,
sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Ubah niat
baik jadi aksi nyata. Salam literasi #TamanBacaan #PegiatLiterasi #TBMLenteraPustaka #KampungLiterasiSukaluyu #PKMMahasiswaUnindra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar