Branding dan menulis, mungkin jadi dua hal yang penting di taman bacaan. Karena praktik baik tanpa dituliskan maka menjadi tidak ada orang yang tahu. Sehingga taman bacaan pun menjadi sulit untuk mem-branding diri ke tengah masyarakat. Sebuah citra yang bisa menarik dan melekat di benak publik.
Berangkat dari realitas itulah, Forum TBM Kabupaten
Bogor menggelar acara bulanan Ngobrol Santai Pegiat Literasi bertajuk “Menulis untuk
Branding dan Promosi TBM" melalui zoom meeting (28/10/2021). Bertindak
sebagai narasumber: Syarifudin Yunus, Penasihat Forum TBM Kab. Bogor/Pengelola
TBM Lentera Pustaka dan host: Dwi Sulistya, Bendahara Forum TBM Kab.
Bogor/Pengelola TBM Bale Baca Cijayanti.
Mengingat pentingnya
peran branding dan publikasi, maka acara ini menyimpulkan tidak ada pilihan
lain bagi pegiat literasi atau taman bacaan selain “menuliskan” setiap praktik
baik yang berlangsung di taman bacaan. Agar public tahu dan memahami aktivitas
literasi yang terjadi di taman bacaan.
Karena itu Syarifudin Yunus
pun memberi tips sederhana untuk mudah menulis. Yaitu dapat menerapkan metode ADIKASIMBA
(Apa-Dimana-Kapan-Siapa-Mengapa-Bagaimana). Dengan menjawab pertanyaaan itu, maka
bisa dihasilkan satu tulisan tentang taman bacaan. Peserta pun diberi tips cara
mencari sumber tulisan yang bertumpu pada 1) pengetahuan, 2) pengalaman, dan 3)
perasaan selama menjalankan aktivitas literasi di taman bacaan,
“Sejatinya, menulis untuk
literasi dan taman bacaan mudah. Mulai saja dari bikin triga paragraph tentang
taman bacaan. Gunakan kata-kata yang sederhana dan menulis seperti ngobrol.
Agar mengalir” ujar Syarifudin Yunus.
Dalam kesempatan ini,
peserta pun diberi contoh cara mudah menulis untuk taman bacaan. Agar ke depan,
pegiat literasi bukan hanya mampu mengelola taman bacaan. Tapi juga mampu
menuliskan setiap aktivitas literasi yang dilakukannya. Salam literasi.
#FTBMKabBogor #NgobrolSantaiPegiatLiterasi #ForumTamanBacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar