Sabtu, 02 Januari 2021

Literasi Anak, Dialog Ayah di Hari Ulang Tahun Anak Laki-lakinya

"19 tahun sudah. Usia anakku Farid Nabil Elsyarif hari ini. Sebuah karunia yang tidak bisa diurai dengan kata demi kata. Hanya doa yang bisa aku panjatkan di setiap sisa nafasku. Agar Farid selalu diberi Allah SWT sehat wal afiat dan keberkahan dalam hidupnya.  Dan yang terpenting punya banyak waktu untuk mengenal Allah dan beribadah. Sambil focus menyelesaikan kuliah di Prodi Matematika Universitas Brawijaya. Teruslah untuk belajar banyak hal dari segala sudut pandangmu dengan objektif. Selamat Ulang Tahun Nak," begitu tulisku pagi ini.

 

Ini hanya dialog virtual ayah di hari ulang tahun anak laki-lakinya, Farid Nabil Elsyarif.

Mungkin kamu masih ingat Nak. 4 tahun lalu di tanggal ini pula, kamu bersemayam sholat Subuh di Ka'bah Baitullah Masjidil Haram. Kain kiswa yang hitam pekat lagi suci itu menjadi saksi doanmu di Multazam. Maka tidak ada kado terindah di hari ulang tahunmu. Selain untaian doa agar kamu menjadi  anak yang soleh dan mampu meraih ridho-Nya. Tetap sabar, syukur dan ikhlas dalam keadaan apapun. Jadilah hamba Allah yang makin ma’iyatullah; makin dekat bersama Allah.

 

Dialog ini menjadi penting. Karena Abi dengan segala kekurangannya. Tentu, tidak akan bisa terus melihat dan menyaksikan apa yang kamu jalankan di luar sana. Karena manusia sehebat apapun pasti terbatas dan berbatas. Hanya kepada Allah, Abi percayakan agar kamu selalu dilindungi, dicegah dari segala hal yang tidak baik. Jauh dari fitnah, kesedihan, kebencian, dan segala perilaku yang bisa mencelakaimu.

 

Jujur, Abi sama sekali tidak tahu. Apakah kamu bahagia atau tidak menjadi anak Abi. Tapi satu hal yang Abi selalu perbuat dan doakan. Sebisa dan semampunya, Abi akan terus berjuang untuk kemandirian kamu di masa depan. Cinta dan kasih sayang Abi, persis seperti gula dan rasa manis. Tidak akan bisa dipisahkan dan tidak akan berkurang hingga kapanpun. Jangan pernah takut atau gundah dalam hidup. Karena Allah WT selalu Bersama kita. Senangkan Allah, maka Allah akan senangkan kita….

 


Di hari ulang tahunmu Nak.

Abi hanya bisa berdialog secara virtual melalui tulisan ini. Dengan sedikit pelukan cinta. Agar  kamu ingat dan tahu. Bahwa tujuan hidup sejatimu adalah mampu menggapai tempat terhormat saat hidup dunia untuk hari  akhirat kelak. Ketika kehidupan dunia ini sudah berakhir. Dialog virtual ini, hanya sebuah nasihat yang sesekali nanti, di usia dewasamu, dapat kamu baca berulang-ulang. Bukan hanya untuk kenangan, tapi bisa menjadi “bacaan reflektif’ tentang kamu sendiri.

 

Dulu sewaktu kamu masih bayi. Abi selama 40 hari pas selalu melantunkan ayat-ayat suci Al Quran di telingamu. Itu semua doa yang dipanjatkan dari seorang ayah untuk anak laki-lakinya. Sekaligus ungkapan syukur atas karunia Allah SWT.

 

“Ketahuilah Nak. Hidup di dunia itu semu. Tapi aromanya menggelegar. Maka banyak orang yang mabuk akibat bujuk rayu dunia. Di luar sana, ada banyak contoh orang-orang yang terlalu cinta dunia. Lupa kewajibannya, dari mana ia berasal dan mau ke mana ia pergi? Hidup dalam kebencian dan permusuhan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Lupa untuk diam, introspeksi diri dan bermunajat kepada Allah. Hati-hatilah, Nak”.

 

Dunia itu hawanya panas. Bahkan tidak akan ada puasnya bila dikejar. Maka jangan lupa, hidup di dunia itu sementara. Tetaplah eling dan waspada. Waktu itu berlalu begitu cepat dan tidak mungkin kembali lagi. Maka teruslah mendekat kepada Allah, tanpa perlu merasa lelah. Tanpa perlu peduli pada manusia lainnya.

 

Dialog ayah di hari ulang tahun anak laki-lakinya. Hanya sebuah nasihat.

Agar kamu mampu menjadi orang yang kuat tanpa perlu melemahkan orang lain. Jadi orang yang sabar tanpa perlu menyalahkan orang lain. Jadilah orang yang ikhlas tanpa perlu mengingat kebaikan yang diperbuat untuk orang lain. Karena jalan hidup semua orang sudah ada dalam skenario Allah.

 

Ketahuilah Nak. Tujuan hidup manusia itu adalah akhirat pada akhirnya. Kematian yang harus dipersiapkan oleh siapapun. Agar husnul khotimah, agar diampuni doa dan kesalahan kita. Maka jangan silau hidup di dunia. HARTA itu hanya alat untuk ke akhirat. TAHTA itu hanya jembatan untuk ke akhirat. Dan MAHKOTA itu hanya selimut ke akhirat. Maka jadikan duniamu untuk Allah dulu, Allah terus, dan Allah lagi …

 

Di hari ulang tahunmu, Nak.

Abi berpesan. Teruslah ikhtiar dan doa yang baik. Karena kebaikan dan kebenaran tidak ada batasnya. Untuk siapa[un, kepada siapapun. Kuburlah dalam-dalam kisah masa lalu sepahit apapun. Dan tanamilah hidup hari esok dengan benih kebaikan. Jadi orang baik itu memang harus diperjuangkan. Jadilah pemaaf bukan pendendam. Karena hanya Allah-lah pemilik semua sifat baik.

 

Maka esok, beranilah katakan “tidak” untuk yang salah. Katakan “iya” untuk yang benar. Karena salah dan benar tidak akan pernah tertukar, bahkan tidka bisa direkayasa. Semua akan bekerja sesuai hukum alam, hukum Allah.

 

Selamat ulang tahun Nak.

Ketahuilah, kegagalan itu pasti. Keberhasilan pun pasti. Semuanya tergantung padamu. Seberapa kuat kamu bertahan dan bersabar. Asal tetap di jalan Allah dan ibadah hanya untuk Allah. Tetaplah istiqomah dalam kebaikan Nak. Hingga kamu tertidur nanti, dari lelahnya kehidupan dunia. @Bogor, 3 Januari 2021. #SelamatUlangTahunFarid #SangMaestro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar