Di zaman
now, mungkin susah banget ya. Bila ada pun, harus bayar tanda masuk. Apalagsi
saat ini, emang masih ada orang dewasa yang mau ajarkan anak-anak bercocok
tanam? Sudah pasti langka. Karena di era digital, siapa lagi yang mau
kotor-kotoran sambal menamam pohonan.
Maka berangkat dari kesadaran itulah, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak dengan bimbingan mahasiswa BEM Faperta IPB
dan mahasiswa Agronomi IPB mulai program baru “cocok tanam sayuran” khususnya bayam
dan kangkung di Kebun Baca Lentera Pustaka. Di sini, sekitar 50 anak-anak
pembaca aktif diajarkan bercorok tanam. Mulai dari mengenal bedengan sebelum
tana, menanam bibit, menyirami, merawat saat tumbuh, hingga panen
bayam-kangkung, yang direncanakan di Minggu, 19 April 2020.
Mahasiswa
BEM Faperta IPB yang dipimpin Tanu membuktikan
bahwa mahasiswa bisa mengabdi kepada masyarakat secara konkret. Nantinya,
mahasiswa BEM faperta IPB pun akan terus berkiprah untuk merealisasikan program
pengabdian sosial dan pemberdayaan masyarakat di TBM Lentera Pustaka, melalui
aktivitas:
1.
Penataan
lansekap kebun baca Lentera Pustaka dan kawasan Sungai Ciherang sebagai tempat
yang nyaman untuk membaca oleh mahasiswa prodi Lansekap IPB.
2.
Laboratoriun
budi daya tanaman produktif di kebun baca dan laha kelolaan TBM Lentera Pustaka
oleh mahasiswa prodi Agronomi IPB.
3.
Praktik
cara bercocok tanam yang bebas hama dan serangan penyakit tumbuhan oleh mahasiswa prodi Proteksi Tanaman IPN.
Patut
diketahui, tidak kurang dari 24 mahasiswa BEM Faperta IPB saat ini telah menjadi relawan
tetap TBM Lentera Pustaka yang membantu untuk 1) membimbing anak-anak TBM
Lentera Pustaka untuk membaca dan 2) mengajar ibu-ibu buta aksara untuk baca
tulisa. Tiap 2 minggu sekali, mereka datang untuk mengabdi secara sosial.
“Melihat
komitmen mahasiswa BEM Faperta IPB, terus terang saya bangga dan bersyukur. Ternyata
masih ada calon cendikiawan yang mau berbakti pada masyarakat yang membutuhkan.
Anak-anak muda yang langka di era digital dan serba instan seperti sekarang” ujar
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka yang juga
kandidat Doktor Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak.
Kenapa
cocok tanam sayuran?
Tentu,
agar anak-anak pembaca aktif di Taman Bacaan Lentera Pustaka bisa mengenal cara
budi daya tanaman sayuran. Di samping dapat dimanfaatkan untuk masakan
seharihari. Agar lebih hemat sambal berproses menanam sendiri. Karena cocok
tanam sayuran, tidak terlalu sulit, Bisa dilakukan sekitar rumah, di pekarangan.
Selain itu, cocok tanam sayuran pun sangat memberi manfaat bagi kehidupan,
seperti: 1) memenuhi kebutuhan makanan, 2) menyalurkan hobi, 3) memberi keteduhan dan
penghijauan, 4) mengurangi pengeluaran, dan 5) memberi keindahan yang asri.
Selain
aktivitas membaca rutin seminggu 3 kali, kini anak-anak TBM Lentera Pustaka pun
memiliki aktivitas merawat tanaman sayuran di Kebun Baca Lentera Pustaka. Sebuah
program pendidikan non formal yang harus tetap dikembangkan di negeri ini, di
tengah gempuran era digital. Agar tetap ada, anak-anak yang cinta tanaman dan
penghijauan.
Karena itu, rasa
kepedulian sosial harus tetap bersemayan di hati sanubari siapapun. Tanaman
adalah simbol dari rasa. Harus tetap dirawat dan dijaga agar tidak mati dan
hilang. Persis seperti kebaikan, tanaman pun harus terus dipupuk, disirami dan
dirawat hingga berbuah nanti. Siapa yang menanam, maka ia berhak menuainya.
Tetaplah menanam dalam hidup. Termasuk menanam kepedulian dan
kebaikan kepada orang lain sebagai bukti
rasa kemanusiaan itu ada... #TBMLenteraPustaka
#BEMFapertaIPB #BudayaLiterasi
Numpang promo ya gan
BalasHapuskami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*