Sebagai bentuk kampanye akan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi masyarakat Indonesia, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka siap menggelar "#2 Festival Literasi Gunung Salak" pada Minggu, 17 November 2019 di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak Bogor.
Bertajuk "Membaca Budaya Lokal", gelaran #2 Festival Literasi Gunung Salak (FLGS) menampilkan sajian menarik terkait budaya literasi dan budaya lokal dari anak-anak pembaca aktif, ibu-ibu buta aksara, mahasiswa, dan pegiat literasi dari Jakarta dan Bogor. Rencananya, FLGS akan dihadiri sekitar 400 orang dan berharap dapat dibuka oleh Bupati Bogor. Sebagai simbol tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak usia sekolah.
Festival Literasi Gunung Salak digelar
sebagai rangkaian peringatan 2 tahun berdirinya TBM Lentera
Pustaka. Sekaligus membangun tradisi masyarakat pedesaan. Agar
jangan ada lagi anak putus sekolah, di samping menghormati budaya lokal yang
kini mulai terpinggirkan.
"TBM Lentera Pustaka tiap tahun
selalu menggelar Festival Literasi Gunung Salak. Tujuannya untuk
mengkampanyekan pentingnya tradisi baca dan budaya literasi. Sambil menghormati
budaya lokal melalui pementasan seni dan budaya baca" ujar Syarifudin
Yunus, Pendiri TBM Lentera Pustaka sekaligus Pegiat Literasi Indonesia.
Beberapa acara di Festival Literasi
Gunung Salak 2019, antara lain:
1. Syukuran dan Renungan Lentera;
dilaksanakan pada Sabtu malam, 16 Nov 2019 yang dihadiri oleh 60 anak pembaca
aktif dan tokoh masyarakat Desa Sukaluyu.
2. Senam Literasi; sebagai senam rutin
anak-anak TBM Lentera Pustaka sebelum memulai "jam baca" 3 kali dalam
seminggu. Senam literasi sebagai cara untuk membangun semangat baca anak-anak.
3. Aksi Literasi Anak-anak TBM Lentera
Pustaka; yang menampilkan 10 show anak-anak taman bacaan; mulai dari parade
baca buku, tarian literasi, tarian khas Sunda, dan apresiasi kepada anak-anak
pembaca berprestasi.
4. Pentas Musik dari grup band KMJ, Goesrax,
Bayu n Friend serta Pesulap Nasrul.
5. Aksi panggung mahasiswa Unindra, IPB, dan
UNJ sebagai pemerhati budaya literasi.
6. Peluncuran buku karya jurnalistik dan
menulis ilmiah mahasiswa semester 5 dan 7 Pendidikan Bahasa Indonesia Unindra.
7. Musikalisasi Puisi Literat; yang memberi
spirit agar anak-anak selalu rajin dan tekun membaca.
8. Festival Jajanan Kampung Literasi; yang
diberikan secara gratis kepada seluruh undangan yang hadir dan menyaksikan
Festival Literasi Gunung Salak 2019
9. Organ tunggal literasi sebagai hiburan
untuk masyarakat Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Bogor.
Patut diketahui, TBM Lentera
Pustaka diusianya ke-2 tahun telah menjadi tempat membaca 60
anak pembaca aktif yang terbiasa membaca 5-8 buku per minggu. Dengan jam baca 3
kali seminggu, tradisi baca anak-anak TBM Lentera Pustaka patut diacungi
jempol. Karena sebelum ada taman bacaan, anak-anak sama sekali tidak pernah
mendapat akses buku bacaan.
"Di
tengah banyaknya hoaks dan ujaran kebencian, budaya
literasi menjadi penting digalakkan. Karena budaya literasi
fokusnya kesadaran untuk memahami. Agar kita tidak tergilas oleh zaman yang
serba digital di masa depan. Festival Literasi Gunung
Salak ini momentum pas dalam mewujudkan budaya literasi masyarakat" tambah
Syarifudin Yunus, Dosen Unindra yang tengah menempuh studi S3 Manajemen
Pendidikan di Pascasarjana Unpak.
Pesan pentingnya adalah masyarakat
literat hanya tercipta dari perilaku membaca dan budaya literasi yang baik.
Karena tanpa baca, masa depan merana ....
#FestivalLiterasiGunungSalak
#TBMLenteraPustaka #BudayaLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar