Kepedulian sosial itu perlu?
Jangankan biaya khitan, untuk ongkos
sehari-hari saja sulit.
Siang itu, tangis anak berkumandang di
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di Desa Sukaluyu Kaki Gn. Salak
Bogor. Rasa sakit saat dikhitan seketika berubah menjadi tangis bahagia 18
anak-anak dari tiga di desa (Sukaluyu, Sukajaya, Pasir Eurih) yang menjadi peserta
khitanan massal TBM Lentera Pustaka pada Sabtu, 29 Juni 2019.
Dibuka
oleh Kepala Desa Sukaluyu, Sarip, dan doa yang dibacakan oleh Farid Nabil
Elsyarif, alumni SMAN CMBBS Pandeglang yang hafiz 3 juz menjadi tanda
dimulainya khitanan massal sebagai wujud tanggung jawab sosial TBM Lentera
Pustaka kepada masyarakat, di samping meringankan beban keluarga tidak mampu
yang anaknya ingin dikhitan saat liburan sekolah tahun ini.
Sekali lagi, tanggung jawab sosial memang
perlu. Apalagi bagi keluarga dan masyarakat yang tidak mampu. Maka uluran
tangan para donatur bisa menjadi solusi. Seperti di khitanan massal TBM Lentera
Pustaka kali ini. Ada 2 anak yang dikhitan berasal dari kampung yang relative jauh.
Datangnya diantar tetangga yang punya motor. Namun pulangnya, ternyata tidak
ada kendaraan. Apa pasalnya? Karena tidak ada ongkos. Saat itu pula, anak yang
dikhitan pun diantar pulang ke rumahnya. Jangankan biaya khitan, ongkos pun
tidak punya.
Ikut hadir dalam acara khitanan massal TBM
Lentera Pustaka, Kapolsek Tamansari, koramil dan tokoh masyarakat yang bergabung
bersama ratusan warga dan anak-anak di sekitar TBM Lentera Pustaka. Menariknya,
Khitanan Massa TBM Lentera Pustaka ini adalah hasil dari kolaborasi bersama
para donatur teman pendiri TBM Lentera Pustaka yang sedekah untuk biaya khitan,
warga yang menjadi panitia, anak-anak yang mau dikhitan dan masyarakat
seluruhnya. Semoga kegiatan rutin 5 tahunan TBM Lentera Pustaka ini menjadi
ladang amal semua pihak dan diberkahi Allah SWT.
"TBM
Tentara Pustaka bersyukur bisa mewujudkan tanggung jawab sosial kepada masyarakat
yanv membutuhkan. Khitanan massal ini menjadi bukti kolaborasi yang luar biasa
dalam menegakkan budaya literasi masyarakat sambil bersosial" ujar
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di sela acara.
Dalam kesempatan ini, TBM Lentera Pustaka
pun menampilkan anak-anak pembaca aktif melakukan senam literasi sebelum
khitanan dimulai. Termasuk penampilan orga. Tunggal sumbangan Kepala Desa
Sukaluyu yang diminati masyarakat hingga pukul 17.00 WIB. Khitanan massal ini
menjadi sangat berkesan karena anak-anak yang dikhitan datang dari desa yang
jauh dengan segala keterbatasannya sangat antusias mengikuti khitanan massal
yang dilakukan oleh mantri Puskesmas Tamansari.
Seperti diketahui, TBM Lentera Pustaka saat
ini memiliki 62 anak pembaca aktif usia sekolah yang rajin membaca seminggu 3
kali. Dengan koleksi lebih dari 3.000 buku bacaan, TBM Lentera Pustaka
mengambil peran untuk menegakkan tradisi baca dan budaya literasi di kalangan
anak-anak usia sekolah di kampung yanv selama ini jauh dari akses bacaan. Tiap
tahun TBM Lentera Pustaka disponsori oleh perusahaan yang menyalurkan CSR ke
taman bacaan, di samping memiliki donatur buku yang selalu mendukung budaya
literasi.
Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala
Program TBM Lentera Pustaka pun aktif sebagai pegiat literasi yang membagi
kisah pentingnya menegakkan budaya literasi di anak-anak dan masyarakat sebagai
penyeimbang laju pesatnya era digital. Karena tanpa tradisi baca dan budaya
literasi, maka anak-anak akan tergilas zaman.
"Selain tanggung jawab sosial, TBM
Lentera Pustaka menggelar khitanan massal pun untuk mensosialisasikan akan
pentingnya budaya literasi. Karena semaju apapun zamannya, budaya literasi
harus tegak dalam perilaku anak-anak kita" ujar Syarifudin Yunus. #TBMLenteraPustaka #KhitananMassal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar