Gen Z hari ini dihantui “doom spending”, sebuah perilaku belanja yang impulsif atas dorongan kecemasan, stres, atau rasa takut terhadap masa depan. Akhirnya, Gen Z cenderung menghabiskan uang untuk barang-barang yang tidak terlalu penting sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari perasaan negatif yang dialaminya..
Untuk meredam kondisi doom spending dan sebagai bagian edukasi dana pensiun di
kalangan Gen Z, DPLK Bumiputera menggelar webinar bertajuk “Gen Z Sadar Pensiun
– Pensiun Bukan Gimana Naqnti Tapi Nanti Gimana?”yang diikuti 40 Gen Z melalui
zoom meeting di Jakarta (11/5/2025). Bertindak sebagai Narasumber: Dr.
Syarifudin Yunus, M.Pd. (Edukator Dana Pensiun, Asesor LSP Dana Pensiun, dan
Dosen Universitas Indraprasta PGRI) dengan Septi Yantari dari DPLK Bumiputera
sebagai host. Webinar ini bertujuan mengajak Generasi Z (Gen Z) untuk
menyiapkan dana pensiun sejak dini, sebagai bagian perencanaan hari tua.
Dalam
paparannya, Syarifudin Yunus, mengajak Gen Z mulai melakukan aksi nyata untuk
mengikuti dana pensiun Lembaga keuangan (DPLK sambil mengendalikan diri dari
perilaku konsumtif. Hal ini sekaligus untuk menciptakan kemandirian finansial sejak
dini di kalangan Gen Z. Karena itu Gen Z yang mendominasi 28% dari total
populasi di Indonesia atau mencapai 75 juta orang perlu mulai menjadi peserta
DPLK, baik secara perorangan atau diikutkan tempat kerjanya. Karena itu, Gen Z
harus menyadari bahwa cepat atau lambat siapapun pasti
akan pensiun, termasuk Gen Z. Gen Z perlu mengelola keuangan dengan bijak, mumpung
masih masih produktif sekaligus berani menjadi peserta DPLK.
Antusiasme Gen Z dalam seminar ini dibuktikan dengan
14 pertanyaan yang dilayangkan. Beberapa pertanyaan yang menjadi perhatian Gen
Z terkain dana pensiun antara lain: 1) cara meredam nafsu konsumtif Gen Z?, 2)
Hubungan perilaku konsumtif dengan masa pensiun, 3) apa risiko di dana
pensiun?, 4) Bagaimana bila tidak punya penghasilan tetap untukikut DPLK, 5)
bagaimana Gen Z yang penghasilannya di bawah UMR?, 6) cara meyakinkan Gen Z
akan pentingnya dana pensiun yang punya karakter yang instan, 7) program khusus
atau fitur DPLK yang bisa menarik bagi Gen Z, 8) produk DPLK karena dianggap
"tidak fleksibel", 9) bagaimana DPLK memposisikan diri di tengah
kondisi ekonomi global, 10) bagaimana cara mengecek keanggotaan DPLK, 11)
syarat apa saja untuk menjadi peserta DPLK?, dan 12) apakah DPLK ada yang
menjamin di dana pensiun seperti LPS menjamin simpanan di bank?
Sebagai konklusi dari webinar Gen Z Sadar Pensiun DPLK
Bumiputera ini, para peserta dari kalangan Gen Z diajak untuk menyiapkan “Kerja
Yes, Pensiun Oke”. Karena dana pensiun bukan soal biaya tapi soal komitmen dan
moral, masa pensiun bukan soal waktu tapi soal “keadaan” mau seperti apa di
hari tua? Karena itu, tanggung jawab setiap pekerja termasuk Gen Z untuk
merencanakan dana pensiun sejak dini. Dan melalui DPLK, intinya Gen Z nantinya
akan 1) ada pendanaan
yang pasti untuk hari tua, 2) ada hasil investasi yang optimal selama menjadi
peserta, 3) ada manfaat pajak saat dibayarkan, dan 4) jadi lebih disiplin
menabung untuk hari tua.
Setelah 2
jam webinar berlangsung, Gen Z pun mulai paham dan sadar akan pentingnya dana
pensiun. “Sangat inspiratif dan terima kasih sudah mengingatkan kami sebagai
Gen Z akan pentingnya siapkan pensiun” komentar salah satu peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar