Di sekitar kita, ada sebagian orang yang tetap bersikap baik kepada siapapun, dalam keadaan apapun. Bahkan tetap baik kepada orang yang telah menyakitinya. Ada lagi sebagian orang yang bisa menahan amarahnya. Diam untuk tidak memperkeruh keadaan lalu menggantikannya dengan senyuman untuk melegakan hati. Kenapa? Karena berpihak pada kebaikan.
Ada sebagian orang yang senantiasa bersabar di
segala keadaan. Tetap bersyukur serta ikhlas menerima ketetapan Allah. Ada pula
sebagian orang yang bisa menolong sesama, membantu melakukan hal-hal kecil yang
ternyata kesannya sangat besar. Sekedar memfasilitas tempat membaca anak-anak, menyediakan
akses bacaan. Kecil dan sederhana tapi bermakna kebaikan.
Lebih dari itu, ada sebagian orang yang menjadi
perantara rezeki bagi orang lain. Apalagi bagi mereka yang membutuhkannya. Dan
saat berbuat, itu semua menjadi pengantar kebahagiaan. Perbuatan baik yang menjadi
penyebar inspirasi dan penuh manfaat. Kebaikan yang menjadi jalan hidup dan
penyebar semangat.
Jangan abaikan kebaikan, sekecil apapun. Seperti
yang dilakukan di TBM Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Walau sekadar
memungut sampah di jalanan, membersihkan lingkungan. Apalagi membimbing anak-anak
yang membaca, mengajar kaum buta aksara, hingga sediakan akses bacaan melalui
motor baca keliling. Memperlakukan dengan baik anak-anak difabel, menghibur dan
memotivasi, hingga menyediakan jajanan kampungg gratis. Menyantuni anak-anak
yatim dan kamu jompo secara rutin. Semuanya bukan untuk dipuji tapi atas nama
kebaikan. Membiasakan berbuat baik itu baik!
Ketahuilah, kualitas seseorang dinilai dari
perbuatannya. Bukan dari omongannya. Wajah yang rupawan, kekayaan yang
berlimpah, dan jabatan tinggi sama Sekali tidak berarti tanpa adanya perbuatan
baik. Tidak ada kemuliaan tanpa mau berbuat baik kepada orang lain. Ketenangan
hati dan berkah seseorang pun bergantung pada amal perbuatannya.
Karena itu, bila mau disadari, Allah memberi
perhatian lebih pada perintah untuk berbuat baik. Bahkan, Allah mempunyai cara
yang indah untuk memotivasi seseorang agar selalu berbuat baik. Sampai tidak
ada lagi alasan seseorang untuk tidak berbuat baik."Dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS.
Al-Qashas: 77).
Berbuat baik di mana pun selagi mampu, itulah
prinsip yang harus dipegang. Menebar
manfaat di mana pun berada. Bukan sebaliknya, justru berjibaku hanya untuk
berbagi keburukan, gibah hingga berbuat yang sia-sia. Jauhilah iri dan dengki
karena dapat memakan amal kebaikan yang diperbuat. Jangan abaikan kebaikan
sedikitpun. Jangan pula kehilangan rasa percaya diri, hanya karena komentar
jiwa-jiwa kerdil yang iri dengan kebaikan hidup kita. Maka jangan pernah
merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan. Jangan pernah mengabaikan kebaikan
tanpa mengetahui keburukan yang akan diperoleh kemudian.
Sejatinya, seseorang yang melihat kebaikan dalam
berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki
pikiran yang baik pasti akan mendapatkan kenikmatan dari hidup. Allah menggugah
hati kita untuk berbuat baik seperti setiap hari Allah selalu mencurahkan
kebaikan untuk kita. "Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu.”
(QS. Al-Baqarah: 122).
Teruslah berbuat baik, itulah spirit TBM Lentera
Pustaka hingga kapanpun. Dan tunjukkan kegelapan maka aku bisa melihat cahaya.
Tunjukkan semua keburukanmu maka aku masih bisa melihat kebaikan yang tersisa.
Karena agama kita sangat sederhana, yaitu agama kebaikan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka
#TamanBacaan #CatatanLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar