Ada yang menduga, pertumbuhan dana pensiun di Indonesia tergolong lambat. Mungkin, bisa iya bisa tidak. Tergantung dari kaca mata kita melihatnya. Tapi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, memang jumlah pelaku Dana Pensiun mengalami penurunan 12% atau berkurang 28 Dana Pensiun, utamanya terjadi di DPPK. Saat ini, jumlah penyelenggara Dana Pensiun berjumlah 199 DPPK/DPLK, yang terdiri dari 138 DPPK-PPMP, 36 DPPK PPIP dan 25 DPLK. Bahkan dalam 10 tahun terakhir, jumlah dana pensiun DPPK PPMP berkurang 58 entitas, DPPK PPIP berkurang 12 entitas, dan DPLK statis.
Dari
sisi jumlah peserta, harus diakui mengalami penurunan. Dari total 4,3 juta
orang di 2019 menjadi 4,1 juta orang di 2023.Ada tren penurunan jumlah peserta
dana pensiun dalam kurun 2019-2023, utamnaya pada periode Covid-19. Namun dalam
dua tahun belakangan, jumlah peserta dana pensiun perlahan meningkat lagi,
yaitu bertambah 1.77% di 2022 dan 2.28% di 2023. Kini jumlah peserta dana pensiun
mencapai 4,15 juta peserta. Secara agregat dalam 10 tahun terakhir, jumlah
peserta rata-rata DPPK PPMP menurun 2,4%, DPPK PPIP meningkat 0,65%, dan DPLK
tumbuh 1,77%. Artinya ke depan, mulai terjadi pergeseran skema program dari
manfaat pasti ke iuran pasti di dana pensiun.
Bagaimana
dengan pertumbuhan aset dana pensiun?
Dalam buku “Peta
Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028” dicantumkan
pertumbuhan aset neto dana pensiun dari tahun 2019 s.d. tahun 2023 mengalami
fluktuasi, seiring kondisi perekonomian nasional. Dalam kurun waktu tersebut,
aset neto dana pensiun bertambah Rp. 77 triliun atau naik 26%, dengan rata-rata
pertumbuhan aset sebesar 6.5% per tahun CAGR. Secara keseluruhan aset kelolaan
dana pensiun mencapai Rp. 369 triliun, terdiri dari aset DPPK sebesar Rp 235,3
trilun dan DPLK sebesar Rp. 133,8 triliun per Desember 2023. Bila diidentifikasi
sesuai jenis skema dana pensiun dalam 10 tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan
aset kelolaannya terdiri dari: DPPK PPMP tumbuh 4,58%, DPPK PPIP meningkat 9,58%,
dan DPLK meningkat 13.82% per tahun.
Dengan
mencermati data di atas, sejatinya dana pensiun tetap tumbuh. Hanya masih di
bawah dua digit dalam 5 tahun terakhir. Karena itu, industri dana pensiun
(DPPK/DPLK) harus punya energi khusus untuk mengubah tren negatif jumlah
kepesertaan dana pensiun ke tren positif. Khususnya DPLK, mungkin harus mulai
melirik sektor pekerja informal dan individual, yang saat ini punya potensi 60%
dari total Angkatan kerja di Indonesia atau mencapai 85 juta orang pekerja di
sektor informal. Bila jumlah peserta bertambah, maka aset kelolaan otomatis
meningkat. Sedangkan pada pelaku dana pensiun, ada kecenderungan DPPK PPMP akan
mengalami penurunan akibat bergesernya tren skema program pensiun, dari manfaat
pasti ke iuran pasti.
Maka
untuk menjaga tren pertumbuhan dana pensiun tetap positif, mau tidak mau, industri
dana pensiun ke depan harus bertumpu pada 1) edukasi yang berkelanjutan dan 2)
dukungan teknologi canggih agar pekerja/publik punya akses yang mudah memiliki dana
pensiun. Layanan dana pensiun secara online menjadi sangat diperlukan. Ke depan,
pelaku dana pensiun perlu melakukan evaluasi yang terdiri dari 1) faktor internal,
seperti dukungan pendiri, kapasitas teknologi, teknik pemasaran, kualitas
produk yang kurang sesuai, pelayanan pelanggan kurang baik, atau proses bisnis
yang tidak kompetitif dan 2) factor eksternal seperti perubahan iklim ekonomi
makro, konsumen kecewa dengan pelayanan, ada produk lain yang lebih baik,
bergesernya segmen market, gagal mengembangkan target market baru, atau pelanggan
lama yang sudah mulai jatuh tempo manfaat pensiunnya.
Dana
pensiun memang membutuhkan revitalisasi sesuai dengan regulasi terbarukan. Fitur-fitur
baru seperti iuran sukarela, manfaat pensiun lainnya, manfaat lain, atau
manfaat berkala benar-benar harus diberdayakan. Agar dana pensiun tetap
diminati pekerja dan masyarakat untuk menyiapkan masa pensiun yang lebih baik,
lebih Sejahtera. Bila begitu, maka dana pensiun bolehlah disebut “It’s a SUNRISE,
not a sunset”. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar