Dari berita yang beredar, di awal 2024 ini, badai PHK sepertinya makin kencang di ranah global hingga lokal. Sebut saja, Google dan Amazon yang mengumumkan PHK pada ratusan karyawan. Sebelumnya, Lazada saat baru kembali ke kantor setelah libur tahun baru, ratusan karyawan pun diberitahu bahwa mereka telah kehilangan pekerjaan. Di Indonesia, startup bimbel Zenius menyatakan menutup operasionalnya.
Sungguh, pekerjaan apapun dan siapapun
tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok. Banyak hal dalam
kehidupan sudah berubah. Tidak bisa diduga, sulit diprediksi. Kecuali tetap ikhtiar
yang baik dan mempersiapkan diri seoptimal mungkin.
Belum lama, seorang kawan bercerita kemungkinan
kontraknya tidak diperpanjang di tahun 2024 ini. Dia sudah dikontrak tiga
tahunan, jabatannya lumayan tinggi. Dia khawatir, sebab nasibnya tidak jelas
sesudah selesai kontrak. Sambil menyimak, saya pun membantin. Bukankah nasib
semua orang pun tidak jelas ya. Jangankan sesudah masa kontrak, besok pagi pun
kita belum jelas nasibnya akan seperti apa? Tapi okelah, kita anggap itu soal
lain.
Nah soal kontrak seorang kawan tadi, dia mengeluh
dan sedih. Akan gimana ke depanya? Saya pun ikut prihatin dan berempati. Sambil
menyarakan untuk tetap ikhtiar yang baik, Insya Allah pekerjaan dan rezeki tidak
akan ke mana, tidak pernah tertukar. Saya hanya berikan ilustrasi untuk tetap
bersyukur. Karena, setidaknya selama tiga tahun sudah berada di zona
nyaman. Sedangkan driver ojol, kuli bangunan atau pegawai warteg. Umur
zona nyamannya pendek banget. Tidak ada kontrak, tidak ada jaminan kesehatan, tidak
ada jaminan pensiun. Bahkan jaminan penghasilan untuk besok pun belum tentu
ada.
Pegawai warteg, sama sekali tidak bisa
menjamin pengunjung yang makan hari ini akan datang lagi besok. Driver ojol pun
begitu, tidak bisa menjamin penumpangnya akan memesannya lagi besok. Tidak ada
kontrak, tida ada hukum ketenagakerjaan yang mengatur soal itu. Mereka hanya
dilindungi oleh undang-undang alam. Mereka hanya bisa ikhtiar saja. Masak
seenak-enaknya, melayani seramah-ramahnya, maka pengunjung akan datang lagi.
Kesungguhan hari ini dan selalu Bersiap dirilah yang akan mendatangkan jaminan
di esok hari, bukan pemerintah atau pengusaha.
Persis seperti sutradara film, setelah syuting
hari ini tidak menjamin akan syuting lagi besok. Tapi kesungguhan syuting hari
ini, hasilnya akan mengundang syuting-syuting berikutnya. Sejatinya pegawai
warteg, driver ojol, dan sutradara sekalipun juga punya ketakutan akan
ketidakpastian hari esok. Hanya bisa, ikhtiar sebaik-baiknya saja. Mereka tidak
dilindungi kontrak kerja, hanya kontrak alam yang akan memberi jaminan.
Bukan kontrak kerja tapi kontrak alam.
Karena tidak ada yang pasti, apa yang akan terjadi besok. Masa pensiun besok
pun tidak pasti bagi karyawan yang bekerja hari ini. Tidak ada jaminan karyawan
akan sejahtera di masa pensiun apabila tidak mempersiapkannya. Bila gaji
dihabiskan untuk kebutuhan sehari-hari, maka di masa pensiun saat sudah
berhenti bekerja, mau gimana lagi? Di situlah masa pensiun sangat penting
disiapkan sejak dini, selagi masih bekerja. Karena esok tidak pasti, maka yang
dilakukan adalah mempersiapkan diri untuk esok. Khusus untuk masa pensiun, ada
baiknya dipersiapkan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Sebagai produk keuangan untuk menjamin
kesinambungan penghasilan di hari tua, di masa pensiun. Agar tetap nyaman dan
tenag di hari tua, seperti saat masih bekerja.
Jadi
apapaun, Bersiap diri memang perlu. Karena kita tidak tahu apa yang akan
terjadi dalam satu jam ke depan, apalagi besok. Dan jangan lupa tetap bersyukur
dalam segala keadaan. Selalu bersiap diri untuk apapun,
termasuk pekerjaan dan masa pensiun. Salam literasi #YukSiapkanPensiun
#EdukasiDPLK #DanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar