Kamis, 01 Juni 2023

Literasi Ilmu, Kenapa Tidak Diamalkan?

Banyak orang bertutur kata atau ber-media sosial sembarangan. Apalagi menebar hoaks alias berita bohong. Tanpa disadari menyinggung atau menyakiti orang lain. Maka siapapun harus hati-hati dalam segala hal. Baik urusan berkata-kata, bermedia sosial atau berperilaku.

 

Apapun yang keluar dari mulut kita, baik kata-kata maupun ucapan memang harus benar-benar diperhatikan. Agar tidak salah dalam berkata maupun menulis postingan di media sosial. Karena bila tidak, maka bisa jadi dapat menimbulkan dampak terhadap orang lain. Maka di situlah, dibutuhkan ilmu. Bertutur kata atau bermedia sosial sama-sama butuh ilmu dan akhlak. Jangan abaikan pentingnya ilmu dan akhlak di mana pun.

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah RA pernah memberikan pesan yang berharga, Katanya, “Celaka orang yang berilmu, jika dia diam tidak mau mengajari orang yang bodoh, dan celaka orang yang bodoh, bila dia tidak mau menerima pengajaran ahli ilmu.” (Al-Mustadrak Ala Majmu'ul Fatawa, 2/281).

 


Hati-hati. Suatu kali, seorang ahli ilmu dan orang bodoh akan sama-sama celaka. Karena punya ilmu tapi tidak diamalkan. Sebaliknya, orang bodoh pun velaka akibat tidak mau belajar dan menerima ilmu. Maka dalam berturu kata maupun bermedia sosial, sangat dibutuhkan ilmu. Agar semuanya jadi amal ibadah karena tahu ilmunya.

 

Maka, raihlah ilmu untuk diamalkan. Jangan biarkan ilmu dipelajari tapi tidak diamalkan sama sekali. Jadikan ilmu untuk menebar kebaikan dan manfaat kepada sesama. Silakan raih ilmu di mana pun dan kapan pun. Selagi masih bisa dan mampu.

 

Apapun ada ilmunya. Maka, berhati-hatilah. Hati-hati dengan kata-kata dan media sosial. Karena apa yang kita tanam maka akan kita panen di kemudian hari. Salam literasi!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar