Jujur saja, nggak terasa umur memang cepat berlalu. Lagi enak-enaknya kerja, ehh tau-taunya sudah mau pensiun. Umur saya sekarang sudah 53 tahun. Bila pakai usia pensiun normal di 56 tahun, maka tinggal 3 tahun lagi masa kerjanya. Suka nggak suka, begitu umur 56 tahun ya harus pensiun. Alias nggak kerja lagi.
Pengen
seperti apa saya di masa pensiun? Tentu, pengennya hidup berkecukupan. Hidup
tenang dan nyaman di hari tua. Terbebas dari utang atau selalu ada uang saat
ada yang kebutuhan. Masa pensiun yang tetap bisa membiayai anak kuliah, menimang
cucu, atau bisa lebih sering traveling. Tapi sayang, katanya 9 dari 10 pekerja
di Indonesia sama sekali tidak siap pensiun. Akibat tidak tersedianya dana untuk
memenuhi kebutuhan di hari tua, saat tidak bekerja. Yah, gimana saya kalau
begitu ya?
Pantas,
banyak orang takut akan pensiun. Bingung bila usia pensiun sebentar lagi tiba. Karena
belum sempat menabung untuk hari tua. Belum punya program pensiun. Sepertinya
hidup sejahtera di masa pensiun memang jauh dari harapan. Akibat lalai untuk
menyiapkan masa pensiun sendiri. Kerja keras puluhan tahun, akhirnya kok nggak
berdampak apa-apa untuk hari tua.
Tau-tau
udah mau mau pensiun saja. Nggak terasa waktu terus berlalu. Akhirnya sama
sekali nggak siap untuk pensiun. Umur dikasih berapa pun jadi serba salah. Usia
yang panjang pun jadi nggak berarti. Bila tanpa dipersiapkan dengan baik. Utamanya
untuk mempersiapkan masa pensiun, saat tidak bekerja lagi. Memang benar, umur
jadi serba salah untuk pekerja seperti saya karena:
1.
Saat umur 20 tahun, kenapa saya nggak mau
menabung lebih awal ya. Agar bisa menyiapkan hari tua lebih
baik dari saat bekerja. Umur muda dan dan masih kuat justru dipakai untuk gaya
hidup dan terlalu konsumtif.
2.
Saat umur 30 tahun, kenapa saya nggak
berpikir dan ikhtiar untuk bikin sumber penghasilan lain sih. Berdagang
atau wirausaha kecil-kecilan misalnya. Malah menyia-nyiakan waktu dan nggak
produktif lagi.
3.
Saat umur 40 tahun, kenapa saya nggak
membayar utang lebih awal ya. Sekarang baru tersadar, sudah mau pensiun masih
punya utang. Gagal mengelola uang dengan bijak dan selalu merasa kekuarangan di
saat bekerja. Waduh, gimana ini?
4. Saat umur
50 tahun, akhirnya saya baru sadar. Kenapa saya nggak punya tabungan untuk pensiun? Lalai,
ternyata masa penisun memang pasti tiba, cepat atau lambat. Seperti saya sudah
53 tahun, tau-tau sudah mau pensiun saja. Akhirnya nggak siap untuk pensiun.
Umur berapa
pun jadi serba salah saat mau pensiun. Udah banting tulang bekerja tapi kok
nggak kaya-kaya. Udah berangkat gelap pulang gelap tapi utang kok nggak lunas-lunas.
Pasti ada yang salah saat mengelola uang. Kenapa dulu nggak mau menyisihkan
sebagian gaji untuk program pensiun? Ehh begitu dekat usia pensiun, baru tersadar.
Belum siap apa-apa untuk berhenti bekerja, uang pesangon pun nggak seberapa?
Itu juga bila dibayar kantor sesuai aturan yang berlaku.
Saya sih
nggak menyesal. Hanya merasa umur jadi serba salah bila tidak dipakai untuk mempersiapkan
diri soal apapun, termasuk hari tua atau masa pensiun. Maka penting, tulisan
ini jadi nasihat untuk anak-anak muda atau pekerja pemula. Agar berani dan mulai
menyiapkan masa pensiun, menabung semampunya di program pensiun seperti DPLK (Dana
Pensiun Lembaga Keuangan). Karena hanya DPLK sebagai sarana yang paling pas
untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera dan lebih baik. Agar tetap
mampu mempertahankan gaya hidup seperti saat bekerja.
Jadi,
biar umur nggak jadi serba salah. Mulailah persiapkan masa pensiun Anda sendiri.
Karena kalau bukan kita, mau siapa lagi? Agar kerja yes, pensiun oke. Salam #YukSiapkanPensiun
#EdukasiDPLK #EdukatorDanaPensiun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar