Kemampuan menulis kreatif, faktanya sangat dibutuhkan di era digital seperri sekarang. Tulisan kreatif tidak mungkin hadir dengan sendirinya. Tidak pula diwariskan dari siapapun. Maka siapapun, harus punya ikhtiar untuk mahir dalam menulis kreatif. Karena menulis kreatif lahir dari 1) kemampuan menulis untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan baik dan 2) kreativitas sebagai indikasi adanya daya cipta atau kemampuan untuk melahirkan karya atau sesuatu yang baru.
Dalam pembelajaran, menulis kreatif merupakan
proses menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan cara yang beda.
Berbeda dari karya yang pernah ada, berbeda dari yang biasanya. Karena itu, kreativitas
bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam aktivitas menulis. Asal mampu mengeksplorasi
daya citpa dan imajinasi secara optimal sehingga mampu menghasilkan karya
kreatif.
Menulis kreatif, mau tidak mau, menuntut
setiap orang untuk menggali potensi
kreatif yang dimilikinya lalu disalurkan menjadi karya kreatif. Sebuah cara
beda dalam menulis. Maka menurut buku “Kompetensi Menulis Kreatif” karya
Syarifudin Yunus terbitan Ghalia Indonesia (2015) menyebut kompetensi menulis
kreatif dapat diterapkan secara praktis
bila memperhatikan unsur penting kreativitas yang terdiri dari:
1.
Kemampuan berpikir kritis, sebuah cara
berpikir untuk selalu bertanya, menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi, dan membuat penilaian
tentang sesuatu hal.
2.
Kepekaan emosi, sebuah kemampuan untuk merasakan
suatu keadaan berdasar kesadaran yang tajam sehingga mampu membuat hubungan antara ide dan fakta.
3.
Bakat, sebuah potensi bawaan yang mampu diolah dan dikelola menjadi karya
yang menarik.
4.
Daya imajinasi, sebuah daya pikir seseorang untuk
membayangkan atau menciptakan suatu gambaran pada pikirannya.
5.
Kemampuan ekspresif, sebuah kemampuan untuk mengungkapkan
suatu keadaan melalui ide dan tulisan yang ekspresif.
Karena itu, menulis kreatif akan menemui “jalannya
sendiri” apabila didukung sikap kreatif sebagai individu. Selalu berani untuk
memunculkan rasa ingin tahu dalam makna yang positif (bukan jadi orang kepo)
sebagai stimulus untuk melakukan terobosan hal baru atau inovasi. Sikap kreatif
yang tercermin melalui sikap untuk lebih sering
mengamati suatu realitas untuk diubah menjadi tulisan yang
bernuansa kreatif. Maka di saat yang sama, menulis kreatif menjadi “media”
interaksi antara pemikiran baru dan imajinasi yang dimiliki.
Jadi, sangat penting setiap individu untuk
menggali potensi kreatif yang dimiliki dan bisa dituangkan ke dalam tulisan
yang beda dan menarik. Untuk melihat hal-hal yang tidak mampu dilihat orang
lain, mampu memikirkan sesuatu yang tidak dipikirkan orang lain. Di situlah
menulis kreatif hadir. Salam menulis kreatif #KompetensiMenulisKreatif #MenulisKreatif #SyarifudinYunus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar