Anak muda, bagaimana pertemuan kita di kelas tadi pagi? Iya saat kuliah perdana kita. Semoga berkenan ya. Tapi bila tidak berkenan pun nggak masalah kok. Harus saya tegaskan anak muda, saya tidak mengajari Anda untuk jadi orang sukses. Tapi cukup mengajak Anda jadi manusia realistis. Sebuah cara berpikir untuk menerima kenyataan, memperhitungkan kemampuan. Tidak lagi berpegang pada prinsip yang tidak relevan dengan realitas.
Begini
anak muda. Sukses memang didamba banyak orang. Katanya sudah jadi impian semua
orang. Tapi sukses itu sulit digapai bila tidak realistis. Pintar juga gampang
diraih, perbanyak saja membaca buku. Banyak uang pun mudah kok asal mau kerja
keras dari subuh sampai subuh lagi. Tapi bukan itu soalnya. Untuk apa sukses,
kaya, banyak uang bila akhirnya menjadikan kita tidak realistis. Sulit menerima
kenyataan. Gagal menerima orang lain yang punya kekurangan. Dan nggak bisa
terim ajuga bila orang punya kelebihan. Jadi, realistis saja anak muda.
Anda
kan sudah tahu cerita saya tentang laki-laki “ganteng – kaya – soleh” bukan?
Itu sama jenisnya dengan perempuan “cantik – kaya – solehah”. Tapi bila ada
orang yag seperti itu, pasti tidak mau sama kita. Karena kita bukan level-nya.
Jadi bersikap realistis saja. Karena nggak ada orang sempurna mau pada orang
nggak sempurna. Maka cari saja yang sepadan, yang lebih realistis.
Tadi,
kita sudah ngobrol tentang banyak hal. Anda pasti ada yang setuju, ada pula yang
nggak setuju. Tidak apa, karena memang kita tidak akan pernah bisa menyenangkan
semua orang. Tapi kita tidak boleh “melemah” dalam memberi nasihat baik. Sekali
asal nitanya baik, ikhtiarnya baik. Sisanya tinggal berdoa. Setelah itu, biarkan
Allah SWT yang berkera untuk kita.
Anak
muda tahu nggak? Di Mario Dandy itu ganteng, kaya pula. Dugaan saya mungkin dia
juga setengah soleh. Tapi yang paling jelas, dia tidak realistis. Sehingga
gagal menerima kenyataan atas perlakuan apapu yang “diadukan” si AG. Maka
jadilahg penganiayaan berat itu, Sekarang di Mario Dandy itu dipenjara,
temannya dan pacarnya pun dipenjara. Kenapa itu terjadi anak muda? Jawanya
sederhana, karena nggak realistis. Masa pacarnya ngomong dan ngadu, lalu dia berperilaku
menganiaya hingga korbannya masuk rumah sakit. Belum tentu juga omongan si AG
benar, iya nggak?
Jadi pesan
saya anak muda. Nggak usah pengen jadi orang sukses. Sukses percuma bila nggak
baik dan nggak bermanfaat. Kuliah itu bukan biar dibilang pendidikan tinggi atau
pintar. Tapi bilang saja, saya kuliah itu untuk memperbaiki diri dan jadi orang
yang realistis. Realistis itu enak anak muda. Lebih objektif dan apa adanya saja.
Karena siapapun yang realistis dalam hidupnya, pasti selalu mempersiapkan kemungkinan terburuk dalam
hidupnya. Siap apapun kaadaan dan risikonya. Orang realistis itu selalu menyesuaikan keinginan dengan kemampuan yang dimilikinya. Tidak
terlalu banyak berkhayal, pengen ini pengen itu. Nggak jumawa bila dipuji
orang. Tapi nggak sedih juga bila nggak disukai orang. Biasa-biasa saja.
Jadi anak muda. Saya nggak mengajarkan untuk jadi orang sukses. Tapi lebih mengajak untuk jadi orang yang realistis. Karena bila mampu realistis dalam hidup, Insya Allah sukses dan uang akan datang dengan sendirinya. Agar kita tetap pantas dan sesuai dengan niat dan ikhtiar yang kita lakukan. Oke, anak muda? Salam literasi #KuliahMenulisKreatif #BelajarRealistis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar